RUPANYA Masih Lama, Bio Farma Beber Vaksin Corona Paling Cepat Beredar Mei 2020, Jelaskan Soal Harga
Kalaupun masyarakat saat ini mendapatkan informasi terkait vaksin berbayar, faktanya vaksin baru akan beredar paling cepat bulan Mei 2021 mendatang.
2. Kondisi epidemiologi daerah
Dicky mengatakan, sebelum dilakukan vaksinasi, pemerintah harus mengetahui kondisi epidemiologi kasus covid-19 di daerah.
Terutama angka reproduksi efektif (Rt) virus corona di daerah yang divaksin harus rendah.
Untuk itu, satu daerah harus memiliki Rt minimal di bawah 2. Sebab, angka itu menunjukkan bahwa satu wilayah telah melandaikan kurva.
"Artinya harus melandaikan kurva, saat ini ya belum, kecuali mungkin Jakarta, saya belum melihat di daerah lain," tutur dia.
Menurut Dicky, program vaksinasi tidak akan efektif jika satu daerah belum mampu mengendalikan pandemi virus corona.
3. Cakupan vaksinasi
Ketiga, angka cakupan vaksinasi harus tinggi, setidaknya 80 persen dari populasi.
Namun, hal itu juga bergantung pada tingkat efektivitas vaksin yang digunakan.
Namun, melihat kondisi saat ini, Dicky tak yakin jika pemerintah akan mencapai angka vaksinasi 80 persen di Indonesia.
Terlebih program vaksinasi di Indonesia sebagian besar dilakukan secara mandiri atau berbayar.
"Enggak akan (tercapai). Selain banyak yang terpengaruh teori konspirasi, juga banyak penduduk kita di batas miskin," kata Dicky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Harga Vaksin covid-19 Sinovac di Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes" dan "Ada 3 Syarat Sebelum Vaksinasi, Epidemiolog: Indonesia Belum Memenuhi"