Penanganan Covid

Beginilah Penjelasan Kenapa Vaksin Covid-19 Disarankan Diberikan kepada Orang yang Sehat Saja

Pemerintah terus menyiapkan pelaksanaan vaksinasi Corona atau covid-19 termasuk skema dan target program tersebut

Editor: Budi Susilo
SHUTTERSTOCK/Africa Studio
Ilustrasi vaksinasi Corona atau covid-19. Rencananya, sebanyak 1,2 juta vaksin covid-19 Sinovac yang tiba pekan lalu akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan dan medis serta garda terdepan seperti TNI dan Polri sebagai prioritas. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Beginilah penjelasan kenapa vaksin Corona atau covid-19 disarankan diberikan kepada orang yang sehat saja.

Pemerintah terus menyiapkan pelaksanaan vaksinasi Corona atau covid-19 termasuk skema dan target program tersebut.

Rencananya, sebanyak 1,2 juta vaksin covid-19 Sinovac yang tiba pekan lalu akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan dan medis serta garda terdepan seperti TNI dan Polri sebagai prioritas.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menegaskan syarat penerima vaksin adalah orang sehat tanpa komorbid, serta tidak pernah terinfeksi covid-19.

Baca juga: Faktor Usia dan Komorbid jadi Risiko Kematian Pasien Covid-19, Satgas Tegaskan Disiplin Protokol 3M

Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Semua Daerah Sikapi Zona Merah, Belakangan Meningkat jadi 64 Lokasi

Baca juga: NEWS VIDEO Kabar Ustaz Yusuf Mansur setelah Positif Corona, Pakai Popok untuk BAB

Baca juga: RUPANYA Masih Lama, Bio Farma Beber Vaksin Corona Paling Cepat Beredar Mei 2020, Jelaskan Soal Harga

Ia mengatakan, penyintas covid-19 tidak menjadi prioritas sebagai penerima vaksin, lantaran dianggap telah memiliki kekebalan tubuh.

"Vaksin diberikan kepada orang sehat sebagai upaya pencegahan dalam konteks pandemi covid ini. Memang bagi yang pernah terinfeksi covid-19 itu tidak menjadi prioritas artinya bukan menjadi sasaran vaksinasi karena dianggap sudah memiliki kekebalan," ujar Dirga dalam talkshow KCPEN, Selasa (15/12).

"Vaksin covid-19 diberikan terutama kepada orang yang belum pernah terkena covid-19," sambung dia.

Vaksinolog ini mengatakan, setiap negara memiliki  kebijakan masing-masing dalam kriteria penerima vaksin.

Baca juga: KABAR GEMBIRA Pasien Sembuh! Sebaran Corona Hari Ini di Indonesia 14 Desember, Update Corona Jakarta

Baca juga: Pandemi Corona, Target Pajak Kendaraan Bermotor Tercapai, Bapenda Kaltim Optimis Raih Rp 900 Miliar

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kenalkan Swiss Cheese Model dalam Pengendalian Virus Corona

Baca juga: Melonjak Tajam, Angka Positif Corona Capai 63 Kasus di Balikpapan, Guru Hingga Nakes Ikut Terpapar

Seperti di Inggris yang memprioritaskan kelompok usia di atas 59 tahun untuk diberi vaksin covid-19.

"Setiap negara mempunyai kebijakan yang berbeda-beda ya Tergantung dianggap kelompok mana kelompok penduduk mana yang dianggap memiliki risiko paling tinggi memang kita kalau Indonesia yang pertama adalah tenaga kesehatan. Kemudian vaksinnya untuk yang berusia 18 sampai 59 tahun itu Walaupun demikian tentu nanti bisa ada vaksin-vaksin di masa mendatang juga bisa digunakan pada lansia ataupun anak-anak," jelas Dirga.

Nakes Dilatih

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi MPH menjelaskan saat ini sudah ada belasan ribu tenaga kesehatan yang mendapat pelatihan untuk menjadi vaksinator. 

Ia menyebutkan dari data per 5 Desember 2020 sudah dilakukan pelatihan kepada 12.408 orang yang tersebar pada 21 provinsi.

Sementara workshop penyiapan bagi tenaga vaksinator juga telah dilangsungkan kepada 29.635 orang untuk 34 provinsi.

"Artinya semua ya berjalan sesuai rencana . Dan Insya Allah kesiapan-kesiapan itu kita jaga. Dari sisi jumlah, dari sisi proporsional semua provinsi akan tercakup. Untuk modul pelatihannya kita adaptasi dalam bentuk virtual," kata Oscar Primadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved