Natal di Samarinda
Jemaat Malam Natal di Samarinda Dikurangi 50 Persen, Sebagian Akan Mengikuti Secara Virtual
Walau berjalan di tengah masa pandemi, ibadah sendiri berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), hingga pembatasan tatap muka.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Pada perayaan Natal 2020 kali ini, memang jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lantaran adanya pandemi covid-19 atau Virus Corona yang masih melanda.
Meski berjalan di tengah masa pandemi, ibadah sendiri berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), hingga pembatasan tatap muka.
Mengacu pada Surat Edaran Walikota Samarinda Nomor 360/1528/300.07 tentang Penegakkan Protokol Kesehatan Pada Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Baca juga: 25 Staf Dinyatakan Terpapar Covid-19, KPU Samarinda Benarkan Adanya Kluster Komisi Pemilihan Umum
Baca juga: Ganti Biaya Pacaran 4 Bulan, Wanita di Samarinda Ini Dipaksa Bayar Rp 100 Juta Bila Menolak Dinikahi
Baca juga: Kronologi Perempuan Muda di Samarinda Diancam Ganti Rugi Rp 100 Juta Jika Menolak Dinikahi
Salah satu gereja terbesar yang biasanya pada setiap malam natal dihadiri jemaat yang sangat banyak, bahkan ribuan yaitu Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi, kini ikut menerapkan prokes.
Gereja yang terletak di Jenderal Sudirman, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, kini sudah siap dalam pelaksanaan malam Natal.
Selain menyediakan tempat cuci tangan, bangku tempat ibadah diberikan jarak. Para jemaat yang hendak beribadah juga diminta wajib mengenakan masker.
Baca juga: Antisipasi Teror dan Sabotase Saat Misa Natal, Gegana Lakukan Sterilisasi Gereja di Samarinda
Baca juga: 30 Kumpulan Ucapan Selamat Natal Menyentuh Hati Dalam Bahasa Inggris & Indonesia, Bisa Dibagi di WA
Baca juga: Jelang Misa Natal 2020, 13 Gereja di Balikpapan Disterilkan Aparat Gabungan
Ditemui sore tadi (24/12/2020), Pastor Paroki Katedral Samarinda, RD Moses Komela Avan menyampaikan bahwa kapasitas gereja akan berkurang lebih dari 50 persen.
Mengikuti anjuran prokes dan surat edaran yang telah diterima.
"Pelaksanaan Natal masih dalam masa pandemi dan ada surat dari pemerintah, ada surat edaran dari Gubernur Kaltim, Kementerian Agama dan Walikota Samarinda. Setelah kami terima dan memperhatikan usaha baik ini, maka kita lakukan pembatasan kapasitas," jelasnya hari ini (24/12/2020).
Jarak setiap jemaat membuat kapasitas gereja yang berjumlah lima ribu akan berkurang hingga dua ribu jemaat saja.
Waktu beribadah pun juga ikut dikurangi.
Biasanya, sekali sesi ibadah yaitu dua jam, kini menjadi satu setengah jam.
"Nantinya kursi yang sudah dibatasi jika sudah terisi, pintu gereja akan kami tutup dan kami meminta dengan hormat ke jemaat untuk kembali ke rumah," ungkap RD Moses Komela Avan.
Ia pun menerangkan, bagi jemaat yang tidak bisa mengikuti ibadah di gereja, bisa mengikuti secara virtual (daring).
Baca juga: Diduga Kurir Narkoba, Wanita di Samarinda Diamankan, Sempat Buang Barang Bukti Sebelum Ditangkap
Baca juga: Hasil Pilkada Balikpapan Digugat, Muncul Peluang Pemungutan Suara Ulang?
Adapun jumlah jemaat yang berkurang drastis, RD Moses Komela Avan mengatakan tidak mengurangi khidmat ibadah natal.
"Walau tidak sesempurna ibadah ketika hadir di gereja (secara langsung), tapi tidak mengurangi kekhidmatannya," tutupnya.
(TribunKaltim.Co/ Mohammad Fairoussaniy)