Kabar Duka, Mantan Penyiar TVRI, Inke Maris Meninggal Dunia karena Stroke, Profil dan Rekam Jejaknya

Kabar duka, mantan penyiar TVRI, Inke Maris meninggal dunia karena stroke, berikut ini profil dan rekam jejaknya yang pernah menjadi staf ahli menteri

Editor: Amalia Husnul A
Instagram/inkemarisassociate
Mantan penyiar TVRI Inke Maris. Kabar duka, mantan penyiar TVRI, Inke Maris meninggal dunia karena stroke, berikut ini profil dan rekam jejaknya yang pernah menjadi staf ahli menteri 

Mantan penyiar BBC London ini menambahkan, "Sejak dulu, cita-cita saya memang membikin serial populer yang ditunggu pemirsa, bukan hanya acara Dunia Dalam Berita malainkan juga serial Jembatan Mas," katanya lagi.

Pemberitaan Harian Kompas, 15 Maret 1993 menuliskan penyiar terutama pembaca berita, yang bagus harus pernah menjadi reporter.

Baca juga: Soal Pembubaran FPI, Ketua Syuro FPI Kaltim Minta Anggota Tetap Tenang dan Tidak Bertindak Anarkis

Baca juga: Kode Redeem Free Fire 31 Desember 2020 Spesial Akhir Tahun, LOGIN 1 Januari 2021 Bermuda Remastered

Dia menilai, jika pembaca berita pernah terjun di lapangan, maka informasi yang disampaikannya lebih hidup.

"Karena mereka pernah tahu rasanya mengejar berita," katanya.

Penilaian akan pentingnya pengalaman jurnalistik lapangan bagi penyiar televisi, konon sudah ia terapkan pada lembaga pendidikan yang dikelola bersama suaminya.

Diberitakan Harian Kompas, 13 September 1987, Inke adalah perempuan yang membentuk dirinya di bidang komunikasi.

Kendati demikian, Inke muda sebenarnya memiliki cita-cita sebagai seorang sekretaris.

Penampilannya di TVRI sebagai penyiar hanya seperti puncak gunung dari badan gunung yang lebih besar lagi.

Wujud keseluruhannya adalah pergaulan di bidang komunikasi itu. Perempuan kelahiran Bogor, 7 Desember 1948 ini bersuamikan Rizal Maris dan telah dikarunia tiga orang anak.

Anak pertama bernama Yuma, kedua Arman, dan terakhir adalah Renata.

Inke menceritakan, anak tertuanya sangat berminat pada dunia komputer.

Pada 1968, Inke memutuskan untuk berangkat ke London mengikuti ayahnya (almarhum) Yusuf Natanegara yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Ekonomi dan Perdagangan di KBRI London.

Dia masuk pendidikan sekretaris sambil belajar bahasa Inggris di Cambridge sebelum bekerja di Radio BBC seksi Indonesia selama 12 tahun.

Dari pengalaman tersebut, yang membuat dirinya ditarik sebagai penyiar bahasa Inggris TVRI ketika stasiun TV itu membuka program tersebut pada 1983.

Baca juga: Ormas Terlarang, Polresta Berencana ke Basis Markas FPI Samarinda di Jalan Gerilya

Baca juga: Gambar Ucapan dan Kata-kata Tahun Baru 2021 Bisa Buat Story, Update Status WA, Facebook, IG, Twitter

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved