ADA APA? Hotman Paris Menangis Kehilangan Sosok Penting, Sampai Sebut Virus Corona Jahanam

Ada apa? Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku menangis, sampai sebut Virus Corona jahanam.

Editor: Syaiful Syafar
Kolase Tribunnews/Freepick.com
Ada apa? Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku menangis, sampai sebut Virus Corona jahanam. 

Delirium, Gejala Awal Baru Virus Corona

Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal baru infeksi Virus Corona, khususnya pada kelompok lanjut usia alias lansia. 

Mengutip EurekAlert, kesimpulan utama tersebut merupakan hasil tinjauan penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol.

Studi yang terbit di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy itu menemukan, bersamaan dengan hilangnya indra perasa dan penciuman serta sakit kepala yang terjadi pada hari-hari sebelum batuk dan kesulitan bernapas, beberapa pasien covid-19 juga mengalami delirium.

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi," kata peneliti UOC Javier Correa.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Januari Batal? Nadiem Makarim Pakai 2 Cara Untuk Alternatif Belajar Para Siswa

UOC melakukan studi tentang efek Virus Corona terhadap sistem saraf pusat, yaitu otak.

Penelitian ini menemukan, Virus Corona juga memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.

Hipotesis utama yang menjelaskan bagaimana Virus Corona memengaruhi otak menunjuk pada tiga kemungkinan penyebab: 

  1. hipoksia atau defisiensi oksigen saraf
  2. radang jaringan otak akibat badai sitokin
  3. fakta bahwa virus memiliki kemampuan untuk melintasi darah-penghalang otak untuk langsung menyerang otak

Menurut Correa, salah satu dari tiga faktor ini berpotensi menyebabkan delirium. 

Delirium, para peneliti mengatakan, kemungkinan besar merupakan hasil dari peradangan sistemik organ dan keadaan hipoksia, yang juga menyebabkan jaringan saraf menjadi meradang.

Itu memembuat kerusakan di area seperti hipokampus, yang terkait dengan disfungsi kognitif dan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pasien yang menderita delirium.

Melansir EurekAlert, studi kedua yang terbit di JAMA Network Open/Emergency Medicine menunjukkan, lansia yang datang ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit kemudian didiagnosis positif covid-19, sering mengalami delirium ketika mereka tidak menunjukkan gejala khas Virus Corona, seperti demam dan batuk. 

Para peneliti memeriksa 817 pasien berusia 65 tahun atau lebih yang dirawat di UGD dan didiagnosis dengan covid-19. Mereka menemukan, hampir sepertiga mengalami delirium pada saat mereka tiba di UGD. 

Baca juga: Gejala Langka Virus Corona, Dewi Perssik Positif Covid-19, Seluruh Kulit Tubuhnya Muncul Ruam Merah

Mengigau adalah gejala utama yang muncul dari 16% pasien tersebut, dan 37% tidak memiliki gejala covid-19 yang khas. Delirium adalah gejala paling umum keenam pada semua pasien. 

Temuan ini menunjukkan pentingnya memasukkan delirium dalam daftar periksa yang menunjukkan tanda dan gejala covid-19 yang memandu skrining, pengujian, dan evaluasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved