ADA APA? Hotman Paris Menangis Kehilangan Sosok Penting, Sampai Sebut Virus Corona Jahanam

Ada apa? Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku menangis, sampai sebut Virus Corona jahanam.

Editor: Syaiful Syafar
Kolase Tribunnews/Freepick.com
Ada apa? Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku menangis, sampai sebut Virus Corona jahanam. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada apa? Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengaku menangis, sampai sebut Virus Corona jahanam.

Hotman Paris rupanya tak bisa menyembunyikan kesedihannya setelah mendapat kabar duka dari sosok penting bagi dirinya.

Sosok penting itu tak lain adalah seorang dokter.

Dia adalah guru besar yang juga dokter ahli paru-paru, Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K), FCCP.

Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro dikabarkan meninggal dunia satu hari menjelang Tahun Baru 2021, Kamis (31/12/2020).

Baca juga: Ratusan DM Instagram Soal Jadi Pengacara Habib Rizieq Shihab, Hotman Paris: Gimana Saran Para Fans?

Baca juga: Video 19 Detik Mirip Gisel HEBOH Lagi, Hotman Paris Mendadak Bungkam, Ada Acara TV Ditegur KPI

Baca juga: Peristiwa 3 Tahun Lalu Jadi Petunjuk Video Syur Mirip Gisel, Pelapor Minta Hotman Paris Diperiksa

Hotman Paris sangat sedih atas kabar tersebut.

Sebab, sang dokter telah merawatnya berpuluh-puluh tahun.

Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K), FCCP, dokter ahlir paru-paru, meninggal dunia Kamis (31/12/2020) ini atau satu hari menjelang Tahun Baru 2021. Hadiarto Mangunnegoro meninggal dunia karena covid-19.
Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K), FCCP, dokter ahlir paru-paru, meninggal dunia Kamis (31/12/2020) ini atau satu hari menjelang Tahun Baru 2021. Hadiarto Mangunnegoro meninggal dunia karena covid-19. (Instagram @hotmanparisofficial)

"Hotman menangis baca berita ini! Beliau dokternya Hotman selama puluhan tahun! Kenapa harus karen Virus Corona?" ujar Hotman Paris Hutapea melalui akun media sosialnya, siang ini.

Hotman Paris mengaku sering bertanya seputar Virus Corona atau covid-19 kepada dokter ahli paru, guru para dokter ahli tersebut.

Sejak pandemi Virus Corona terjadi, Hotman Paris mengaku sering bertanya kepada Prof Dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K).

"Selama 10 bulan ini beliau selalu menjawab wa wa saya tanya tentang corona jahanam ini!" ujar Hotman Paris.

Baca juga: Daftar Nama Penerima Vaksin Corona Sudah Keluar, Wajib Vaksinasi, SEGERA Cek Nama Anda di Situs Ini

Baca juga: Apakah Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Menkes Budi Gunadi Sadikin

Baca juga: Resmi, Indonesia Lockdown dari WNA, Tiru Jepang Antisipasi Virus Corona Jenis Baru, Catat Jadwalnya

Seperti diketahui, Hotman Paris termasuk tokoh publik yang rajin mengampanyekan protokol kesehatan.

Dia termasuk pengacara yang sering mencontohkan perilaku sehat era pandemi, seperti memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.

Bahkan Hotman Paris memilih kembali ke Jakarta dan batal merayakan pergantian Tahun Baru 2021 di Bali karena protokol kesehatan di pulau dewata itu dinilai lemah.

Sejumlah turis asing di Bali, kata Hotman, banyak yang tidak memakai masker.

"Hotman tgl 31 des subuh kabur terbang dari bali pulang ke Jakarta krn banyak bangat bule di bali yg tdk mau pakai masker!" ujar Hotman Paris.

@hotmanparisofficial: Hotman menangis baca berita ini! Beliai Dokternya hotman selama puluhan tahun! Knp harus krn corona?

Anehnya almarhum adalah guru dari para Dokter Paru!! Selama 10 bulan ini Beliau selalu menjawab wa wa saya tanya ttg corona jahanam ini!!

Hotman tgl 31 des subuh kabur terbang dari bali pulang ke Jakarta krn banyak bangat bule di bali yg tdk mau pakai masker!

(Lihat tautan di sini)

Warta Kota (Grup Tribun Network) telah mengirim pertanyaan melalui aplikasi WhatsApp kepada Hotman Paris Hutapea terkait statusnya tersebut dan apa yang akan dia lakukan.

Tetapi hingga berita ini diturunkan, belum dijawab.

WHO Catat 7 Gejala Baru Virus Corona

Kasus harian Virus Corona baru di Indonesia tiga hari berturut menembus angka 8.000.

Masyarakat harus makin waspada, termasuk dengan mengenali gejala baru Virus Corona.

Rabu (30/12/2020), Kamis (31/12/2020), dan Jumat (1/1/2021), jumlah kasus baru Virus Corona melewati angka 8.000.

Tambahan kasus baru ini mengantarkan infeksi di negara kita total menjadi 751.270 kasus hingga Jumat (1/1/2021).

Baca juga: KABAR BURUK Inter Milan, Sang Pemilik Ingin Jual Klub Elite Liga Italia itu Gegara Pandemi Covid-19

Jelas, masyarakat harus semakin waspada dengan peningkatan kasus tersebut, termasuk dengan mengenali gejala Virus Corona, mulai yang paling umum hingga yang kurang umum termasuk gejala baru.

Gejala Virus Corona yang paling umum, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah: demam, batuk kering, dan kelelahan.

Melansir situs resmi WHO, berikut gejala baru Virus Corona:

  1. Sifat lekas marah
  2. Kebingungan
  3. Kesadaran berkurang (terkadang berhubungan dengan kejang)
  4. Kegelisahan
  5. Depresi
  6. Gangguan tidur
  7. Komplikasi neurologis yang lebih parah dan jarang terjadi, seperti stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan saraf 

Delirium, Gejala Awal Baru Virus Corona

Dua studi terbaru menunjukkan, delirium menjadi salah satu gejala awal baru infeksi Virus Corona, khususnya pada kelompok lanjut usia alias lansia. 

Mengutip EurekAlert, kesimpulan utama tersebut merupakan hasil tinjauan penelitian ilmiah para peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol.

Studi yang terbit di Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy itu menemukan, bersamaan dengan hilangnya indra perasa dan penciuman serta sakit kepala yang terjadi pada hari-hari sebelum batuk dan kesulitan bernapas, beberapa pasien covid-19 juga mengalami delirium.

"Delirium adalah keadaan kebingungan di mana orang tersebut merasa tidak berhubungan dengan kenyataan, seolah-olah mereka sedang bermimpi," kata peneliti UOC Javier Correa.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Januari Batal? Nadiem Makarim Pakai 2 Cara Untuk Alternatif Belajar Para Siswa

UOC melakukan studi tentang efek Virus Corona terhadap sistem saraf pusat, yaitu otak.

Penelitian ini menemukan, Virus Corona juga memengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.

Hipotesis utama yang menjelaskan bagaimana Virus Corona memengaruhi otak menunjuk pada tiga kemungkinan penyebab: 

  1. hipoksia atau defisiensi oksigen saraf
  2. radang jaringan otak akibat badai sitokin
  3. fakta bahwa virus memiliki kemampuan untuk melintasi darah-penghalang otak untuk langsung menyerang otak

Menurut Correa, salah satu dari tiga faktor ini berpotensi menyebabkan delirium. 

Delirium, para peneliti mengatakan, kemungkinan besar merupakan hasil dari peradangan sistemik organ dan keadaan hipoksia, yang juga menyebabkan jaringan saraf menjadi meradang.

Itu memembuat kerusakan di area seperti hipokampus, yang terkait dengan disfungsi kognitif dan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pasien yang menderita delirium.

Melansir EurekAlert, studi kedua yang terbit di JAMA Network Open/Emergency Medicine menunjukkan, lansia yang datang ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit kemudian didiagnosis positif covid-19, sering mengalami delirium ketika mereka tidak menunjukkan gejala khas Virus Corona, seperti demam dan batuk. 

Para peneliti memeriksa 817 pasien berusia 65 tahun atau lebih yang dirawat di UGD dan didiagnosis dengan covid-19. Mereka menemukan, hampir sepertiga mengalami delirium pada saat mereka tiba di UGD. 

Baca juga: Gejala Langka Virus Corona, Dewi Perssik Positif Covid-19, Seluruh Kulit Tubuhnya Muncul Ruam Merah

Mengigau adalah gejala utama yang muncul dari 16% pasien tersebut, dan 37% tidak memiliki gejala covid-19 yang khas. Delirium adalah gejala paling umum keenam pada semua pasien. 

Temuan ini menunjukkan pentingnya memasukkan delirium dalam daftar periksa yang menunjukkan tanda dan gejala covid-19 yang memandu skrining, pengujian, dan evaluasi.

"Studi ini menunjukkan, delirium bukan hanya gejala umum covid-19, tetapi juga mungkin merupakan gejala utama dan mungkin satu-satunya pada orangtua," kata  Sharon K. Inouye, Profesor Kedokteran di Harvard Medical School, yang merupakan peneliti senior studi itu.

"Oleh karena itu, delirium harus dianggap sebagai gejala awal penting covid-19," tegasnya.

Gejala Virus Corona yang kurang umum

Selain itu, WHO mencatat, ada gejala Virus Corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:

  1. Kehilangan rasa atau bau
  2. Hidung tersumbat
  3. Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
  4. Sakit tenggorokan
  5. Sakit kepala
  6. Nyeri otot atau sendi
  7. Berbagai jenis ruam kulit
  8. Mual atau muntah
  9. Diare
  10. Menggigil atau pusing

Kemudian, gejala Virus Corona yang parah:

  1. Sesak napas
  2. Kehilangan selera makan
  3. Kebingungan
  4. Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
  5. Temperatur tinggi (di atas 38°C)

Baca juga: LOGIN pedulilindungi.id, Cara Cek Calon Penerima Vaksinasi Covid-19 Gratis, Pakai Nomor NIK

Baca juga: VIRAL! Pesan Cintai Musuhmu dari Wijin untuk Gisel Usai Skandal Video Syur dengan MYD Terbongkar

Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos Rp 300 Ribu dari Kemensos di dtks.kemensos.go.id Pakai NIK KTP

Baca juga: Positif Covid-19, Anggota DPRD Kaltim Meninggal Dunia, Demam Tinggi & Punya Sejumlah Penyakit Bawaan

WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis. 

"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul HOTMAN Paris Menangis, 1 Hari Jelang Tahun Baru 2021 Kabar Duka Datang Sepulang Dia dari Bali dan Kontan.co.id dengan judul Harus makin waspada, WHO mencatat 7 gejala baru virus corona
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved