Virus Corona
China Jaga Goa Wanling, Tempat Kelelawar Pembawa Virus Corona, Yang Coba Dokumentasi Bernasib Begini
China jaga Goa Wanling, tempat kelelawar pembawa Virus Corona, yang coba dokumentasi bernasib begini
Baca juga: Info Liga Italia, Ruang Ganti Inter Milan Memanas, Conte Semprot Vidal, Sikap Lawan Crotone Disorot
"Skenario yang mungkin terjadi adalah virus akan menjadi virus endemik lain yang akan tetap menjadi ancaman, tetapi ancaman tingkat rendah dalam konteks program vaksinasi global yang efektif," jelasnya.
"Masih harus dilihat seberapa baik vaksin tersebut digunakan, seberapa dekat kita mencapai tingkat cakupan yang memungkinkan kita memiliki kesempatan untuk melakukan eliminasi," katanya.
Kendati demikian, vaksin masih perlu diteliti sejauh mana manfaat dan efektivitasnya.
Menurut Mike, adanya vaksin bukan menjadi jaminan pandemi akan berakhir.
"Keberadaan vaksin, bahkan dengan efikasi tinggi, bukanlah jaminan untuk memberantas atau memberantas penyakit menular. Itu adalah standar yang sangat tinggi untuk kami lewati."
Itulah mengapa, kata Ryan, pengadaan vaksin oleh WHO pertama kali ditujukan untuk menyelamatkan nyawa pihak yang rentan.
Ryan memperingatkan pandemi berikutnya mungkin lebih parah.
"Pandemi ini sangat parah, telah mempengaruhi setiap sudut planet ini. Tapi ini belum tentu yang besar," ujarnya.
Ryan menegaskan ini adalah saatnya untuk bangkit dan belajar lebih keras untuk memahami pandemi dari berbagai segi.
"Kita hidup dalam masyarakat global yang semakin kompleks. Ancaman ini akan terus berlanjut. Jika ada satu hal yang perlu kita ambil dari pandemi ini, dengan semua tragedi dan kerugian, adalah kita perlu bertindak bersama," katanya.
Kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan, mengatakan vaksinasi tidak berarti jarak sosial akan berhenti di masa depan.
Peran pertama dari vaksin adalah untuk mencegah penyakit simptomatik, penyakit parah, dan kematian, jelas Swaminathan.
Tetapi, apakah vaksin juga akan mengurangi jumlah infeksi atau mencegah orang menularkan virus masih harus dilihat.
"Saya tidak percaya kami memiliki bukti tentang vaksin mana pun untuk yakin bahwa itu akan mencegah orang benar-benar terkena infeksi dan karena itu dapat menularkannya," kata Swaminathan.