Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Tempe dan Tahu di Berau Alami Penurunan Produksi
Pandemi Virus Corona atau covid-19 menimbulkan dampak kerugian di berbagai sektor baik sosial, pariwisata hingga sektor ekonomi masyarakat. Seperti y
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Pandemi Virus Corona atau covid-19 menimbulkan dampak kerugian di berbagai sektor baik sosial, pariwisata hingga sektor ekonomi masyarakat.
Seperti yang dialami oleh Udin, seorang pelaku industri rumah tangga tahu dan tempe, yang berada di Jl Marsma Iswahyudi, Kelurahan Rinding, Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur, Senin (4/1/2021).
Udin mengaku selama pandemi covid-19 yang mewabah di Kabupaten Berau sejak bulan Maret lalu, produksinya menurun hingga 20 persen dari jumlah biasanya.
Baca juga: Mulai Besok! Pemohon Baru dan Perpanjangan SIM Wajib Lampirkan Surat Lulus Uji Psikologi
Baca juga: Terkapar di Parkiran Big Mall Samarinda, Seorang Pria Tewas, Diduga Jatuh dari Ketinggian
Baca juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Tabrakan Beruntun, Satu Tewas Diduga Sopir Mobil Pick Up Mengantuk
Bahkan ia mengaku terpaksa tetap melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan 10 anggotanya yang bekerja sama dirinya.
"Kami tetap produksi meski menurun untuk tetap bisa makan dan memenuhi kebutuhan bersama 10 anggota saya," ungkapnya saat ditemui TribunKaltim.co.
Udin mengaku untuk harga bahan baku sendiri, yakni kedelai tidak terlalu berpengaruh terhadap menurunnya hasil produksi tahu tempe di industri rumahan miliknya.
"Kalau harga kedelai saat ini Rp 10 ribu per kilogram, dan masih lancar distribusinya ke Berau sehingga tidak terlalu berpengaruh pada hasil produksi tahu tempe ini," tuturnya.
Jika sebelum pandemi covid-19, pria yang memiliki 10 pekerja itu mengaku dalam sehari bisa menghabiskan bahan baku kedelai mencapai 600 kg, namun selama pandemi Ia hanya bisa menghabiskan bahan baku dari 450 kg hingga 500 kg setiap harinya.
Baca juga: Harga Sembako di Bontang, Kenaikan Pasokan Impor Kedelai Belum Berimbas, Tempe dan Tahu Masih Normal
Baca juga: Cara Bikin Martabak Tahu Sayur Super Enak, Kudapan Nikmat untuk Sore Hari Bersama Keluarga
"Produksi rumahan kami ini biasa salurkan ke pasar-pasar yang ada di Berau atau biasa ada pembeli sendiri yang datang kemari membeli," tuturnya.
Udin menambahkan kurangnya produksi turut dipengaruhi minat masyarakat yang kurang membeli tahu dan tempe di pasaran.
Ia berharap agar pandemi covid-19 yang mewabah hingga saat ini bisa segera ditangani, bahkan tak ada lagi di Bumi Batiwakkal sehingga semuanya bisa kembali normal.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)