Tribun on Focus

Dampak Belajar Daring Terhadap Psikososial Peserta Didik, Relatif Lebih Baik Dibanding Tatap Muka

Tribun on Focus bersama Radio Smart FM Balikpapan tayang di channel youtube Tribun Kaltim Official membahas tema terhangat Dampak Daring Terhadap Psik

Penulis: Siti Zubaidah |
TANGKAP LAYAR/TRIBUNKALTIM.CO
Tribun on Focus bersama Radio Smart FM Balikpapan membahas tema terhangat, yakni Dampak Daring Terhadap Psikososial Peserta Didik. Kali ini Tribun on Focus menghadirkan narasumber Dwita Salverry dan Suyitna, Praktisi Pendidikan Kota Balikapapan, Senin (4/1/2021), tayang di channel YouTube Tribun Kaltim Official 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN– Tribun on Focus bersama Radio Smart FM Balikpapan tayang di channel youtube Tribun Kaltim Official membahas tema terhangat Dampak Daring Terhadap Psikososial Peserta Didik.

Kali ini Tribun on Focus menghadirkan narasumber Dwita Salverry Ketua HIMPSI dan Suyitna Praktisi Pendidikan Kota Balikpapan, Senin (4/1/2021).

Rencana tanggal 11 Januari Kota Balikpapan menjalankan pembelajaran tatap muka, dan kemungkinan ditunda, karena Pemkot Balikpapan mengeluarkan kewenangan sekolah pembelajaran daring akan tetap dilaksanakan atau diperpanjang.

Baca juga: Kepolisian Beber Pria yang Terjatuh di Parkiran Big Mall Samarinda Sebelum Ditemukan Terkapar

Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu

Baca juga: Tagihan Kontraktor Belum Dibayar Rp 305 M, Pemkab Kukar Jamin Tetap Bayar

Suyitna, Praktisi Pendidikan Kota Balikpapan mengatakan, sekolah kami ikut simulasi karena kemarin pada pelaksanaan rapid ada lima reaktif akhirnya ditunda dan tidak ikut simulasi.

“Memang kondisi ini semua serba mendadak, tidak ada yang menduga harus menghadapi ini, ini yang membuat psikologis kita menjadi negatif, banyak orang yang bingung, dan stres, tidak siswa termasuk orang tua dan guru,” katanya.

Guru ada yang sama sekali awam dan belum paham bagaimana harus menyiapkan pembelajaran daring, yang biasa dilaksanakan secara tatap muka, dengan kondisi pandemi di Balikpapan masih tinggi dan zona merah.

“Dari Menteri kemarin juga menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka sampai bulan Maret, ini yang harus disikapi dan sama-sama untuk mengawali dan memulai dengan psikososial awal, untuk mendampingi siswa, guru dan orang tua,” ungkapnya.

Sementara Dwita Salverry menjelaskan, sebelum berbicara mengenai psikosisal harus paham dulu, psikososial itu berasal dari dua kata, psiko dan sosial.

Baca juga: Masuk Wilayah Blankspot, Tiga Sekolah di Balikpapan Ini Ajukan Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: Pemkot Balikpapan Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Hetifah Minta Pemda Lainnya Segera Ambil Keputusan

Baca juga: RESMI! 2021 Balikpapan Tunda Belajar Tatap Muka, Pelajar Daring Lagi 1 Semester, Kecuali Sekolah Ini

Psiko adalah keadaan pikiran dan jiwa perkembangan kognitif seseorang, yang berbicara faktor emosi dan kognitif.

Mencakup aspek kepercayaan, perasaan, keyakinan dan nilai-nilai di dalam internal seseorang.

“Semantara sosial adalah hubungan dengan orang lain, mencakup komunitas, termasuk keluarga, teman sekolah,” katanya.

Dwita Salverry mengatakan, dari hasil survei, dampak pembelajaran daring relatif lebih baik daripada pembelajaran tatap muka ataupun campuran.

Belajar daring tidak menyebabkan stres lebih tinggi dibandingkan metode belajar lainnya.

“Ternyata sebenarnya psikologi siswa tidak berubah dari sebelum pandemi, jadi kecemasan anak, tekanan belajar bukan karena faktor pandeminya, tetapi dari proses belajarnya,” ujar Dwita Salverry.

(TribunKaltim.co/Siti Zubaidah)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved