Berita Nasional Terkini
Usai Bakar Pesawat, KKB Papua Rancang Aksi Mogok Sipil Nasional,Catat Instruksi Anak Buah Idham Azis
KKB dan sejumlah kelompok separatis di Papua disebut tengah merancang aksi. Tak main-main, kali ini KKB merancang aksi mogok sipil nasional.
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus bergeliat di Papua.
Gerakan mereka semakin massif.
Gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tak bisa dielak.
Usai menyatakan bertanggung jawab atas pembakaran pesawat komersil di Intan Jaya, pada Rabu (6/1/2021).
KKB dan sejumlah kelompok separatis di Papua disebut tengah merancang aksi.
Tak main-main, kali ini KKB merancang aksi mogok sipil nasional.
Digadang-gadang bakal digelar secara besar-besaran pada tanggal 10 dan 11 Januari 2021.
Baca juga: 3 Sosok Dekat Temani Abu Bakar Baasyir di Mobil, 15 Tahun Dipenjara, Pulang ke Pesantren Peluk Anak
Baca juga: Cara Mengecek BLT UMKM, Cair Terakhir 31 Januari 2021, LOGIN eform.bri.co.id atau eform.bni.co.id
Baca juga: Jangan Panik Jika Digigit Ular, Lakukan 3 Hal Berikut Ini, Terbukti Ampuh Menolong Korbannya
Baca juga: WhatsApp Bikin Kebijakan Baru, Teruskan Data ke Facebook, Telegram Jadi Alternatif, Trending Topic
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya mengetahui akan ada aksi mogok nasional itu dari hasil pemantauan melalui sejumlah sarana yang dimilikinya.
"Benar, mereka sedang merancang aksi pada 10 dan 11 Januari ini. KKB yang didukung kelompok separatis lain di kota dan sekitarnya akan melakukan aksi," kata Waterpauw di Timika, Jumat (8/1/2021) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Waterpauw, aksi mogok sipil nasional itu direncanakan bakal menghentikan seluruh aktivitas masyarakat.
"Nanti rancangannya mereka akan melakukan mogok sipil di mana seluruh aktivitas akan dihentikan," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Bontang Coret Tiga Ribu Peserta BPJS Kesehatan, Begini Alasannya
Menyikapi akan adanya aksi tersebut, kata Waterpauw, aparat TNI dan Polri serta seluruh kekuatan yang ada di Papua tidak tinggal diam.
Polda Papua akan bekerja sama dengan semua unsur kekuatan yang ada untuk mengantisipasinya dan tak akan membiarkan aksi 'mogok sipil nasional' itu terjadi.
Pihaknya akan menempatkan pasukan-pasukan di sejumlah titik-titik yang dianggap rawan, terutama di wilayah Tembagapura.
"Antisipasi sudah kami lakukan untuk di beberapa titik, terutama di Tembagapura dan sekitarnya, dan di beberapa wilayah kita konsentrasikan kekuatan," ucap Waterpauw.
Waterpauw mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau atau terisolasi dari pasukan TNI dan Polri.
"Perlu kita waspadai terutama di dusun-dusun, kampung dan distrik yang lokasinya sulit terjangkau, karena kekuatan kami tidak bisa tergelar hingga daerah-daerah itu," ujar Waterpauw.
Baca juga: Misi KalFor Project Selamatkan 161 Hektare Hutan di Luar Kawasan Hutan Kutai Timur
Selain itu, dia juga meminta kepada para pihak yang berencana melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang sulit dan terisolasi, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak keamanan.
Ini agar mereka bisa mendapatkan gambaran mengenai keadaan lokasi yang dituju, terlebih mengenai kondisi keamanan di daerah itu.
"Para pihak yang akan menuju ke beberapa titik kampung, dusun atau distrik yang belum terjangkau oleh kami tolong sinergi dengan kami," tuturnya.
"Tanya dulu sama kami bagaimana keadaan di sana, sehingga ada referensi dari kami untuk bisa memberikan pertimbangan bagi yang akan melakukan perjalanan ke sana."
Detik-Detik KKB Bakar Pesawat Komersil
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar pesawat perintis seri PK-MAX di Lapangan Terbang Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (6/1/2021).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan pesawat jenis twin otter yang dibakar KKB merupakan milik PT Mission Aviation Fellowship (MAF). Pesawat ini dipiloti oleh kapten asal Amerika Serikat bernama Alex Luferchek.
Kamal menjelaskan, kronologi kejadian tersebut berawal ketika Kapten Alex tiba di Lapangan Terbang Kampung Pagamba.
Saat itu, Alex membawa dua penumpang yang merupakan warga setempat sekitar pukul 09.00 WIT.
Tanpa diduga, tiba-tiba datanglah seorang anggota KKB ke lapangan terbang tersebut dan melepaskan tembakan ke udara.
Kapten Alex yang merasa ketakutan saat itu hanya bisa merunduk di samping pesawat yang dikemudikannnya.
Beruntung, ia diselamatkan oleh sejumlah tokoh agama serta masyarakat setempat. Alex kemudian dievakuasi ke Kampung Tekai yang berada di perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nabire.
"Sebuah helikopter dari Wamena telah mengevakuasi Alex dari Kampung Tekai ke Nabire pada Kamis ini sekitar pukul 06.00 WIT. Kini Alex telah berada di Nabire dan tidak mengalami luka apapun," kata Kamal dikutip dari Kompas.id pada Kamis (7/1/2021).
Kamal mengatakan, jajaran Polres Nabire telah berkoordinasi dengan Polres Intan Jaya untuk menuju ke lokasi kejadian. Sebab, lokasi yang akan didatangi itu hanya dapat dijangkau melalui jalur udara.
"Setelah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Nabire, pihak MAF telah membawa Alex ke Jayapura. Tujuan agar Alex dapat mengikuti pemeriksaan psikologi lebih lanjut, " tutur Ahmad.

Sementara itu, Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, membenarkan adanya peristiwa pembakaran pesawat tersebut. Dia menyebut pelaku pembakaran adalah massa yang ditunggangi KKB.
"Memang betul terjadi pembakaran terhadap pesawat seri PK MAK sesuai yang diberitakan base manager MAF Nabire, bahwa massa yang ditunggangi KKB melakukan tindakan brutal," kata Suriastawa dikutip dari Kompas.com.
Suriastawa mengungkapkan, pesawat seri PK MAK milik PT MAF sebetulnya dijadwalkan terbang menuju Intan Jaya pada pukul 06.00 WIT.
Saat itu, kata dia, pesawat tersebut sempat terbang selama beberapa menit. Namun, karena kondisi cuaca sedang buruk, pesawat tersebut memutuskan kembali ke Nabire.
Selanjutnya, Suriaswata menambahkan, setelah cuaca sudah membaik pesawat kembali diagendakan terbang ke Intan Jaya pada pukul 09.40 WIT.
"Tapi, saat itu terjadi penumpukan penumpang yang akhirnya terjadi rebutan kursi," kata Suriastawa. "Di situ KKB melakukan provokasi sampai akhirnya mereka (massa) membakar pesawat."
Suriaswata menilai, insiden pembakaran pesawat tersebut sebagai tindak lanjut atas pernyataan yang pernah di keluarkan KKB.
Bahwa KKB pernah mengeluarkan pernyataan bernada ancaman bahwa setiap pesawat sipil yang mengangkut pasukan TNI dan Polri di wilayah Papua maupun Papua Barat akan ditembak jatuh.
"Aksinya dimulai dengan dilakukan penembakan terhadap beberapa pesawat sipil," ujar Suriastawa.
"Termasuk beberapa hari yang lalu dilakukan penembakan terhadap pesawat helikopter PT Freeport Indonesia dan saat ini dilakukan pembakaran pesawat MAF."
Lebih lanjut, Suriastwa mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh aksi kelompok kriminal tersebut.
Ia pun meminta agar masyarakat bersikap membantu pemerintah untuk membangun wilayah Papua dan Papua Barat.
"Diimbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh keberingasan KKB, tetap tenang dan bantu pemerintah untuk membangun Papua dan Papua Barat agar bisa maju dan sejahtera," tutur dia.
Total sudah terjadi dua kali aksi penyerangan pesawat oleh KKB pada awal tahun ini. Sebelumnya KKB Kali Kopi juga menembaki helicopter operasional milik PT Freeport Indonesia di areal tambang Distrik Tembagapura, Mimika, Rabu kemarin.
Adapun pilot helikopter tersebut adalah Kapten Stuart James Forsyth dan terdapat dua penumpang, yakni David Philip Jones dan Nur Triadi. Helikopter tersebut milik PT Sayap Garuda Indah yang digunakan untuk kegiatan survei oleh pihak Freeport.
Insiden ini menyebabkan terjadi kebocoran bahan bakar. Sebab, terdapat sebuah lubang kecil di bagian bawah helikopter dan dekat pintu penumpang bagian kiri.
KKB Mengaku Tanggung Jawab
Atas peristiwa pembakaran pesawat milik PT MAF tersebut, pihak KKB menyatakan bertanggung jawab.
"Ya, itu Panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Sabinus Waker dan Komandan Operasi Kodap VIII Intan Jaya Gusby Waker bertanggung jawab," kata Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui rilis.
KKB, menurutnya, sudah pernah mengumumkan akan menargetkan pesawat yang mengakut TNI dan Polri.
"Alasannya sudah jelas, tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah umumkan bahwa apabila helicopter civilian dan pesawat sipil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri maka TPNPB siap tembak," ujar Sebby. (*)
Baca juga: Sempat Viral, Kasatpolair Polres Bulungan Klarifikasi Video Kecelakaan Speedboat, Kejadian 2018 Lalu
Baca juga: Harga Sembako di Balikpapan, Selama Pandemi Covid-19, Pemintaan Tahu Tempe Turun 10 Persen
Baca juga: Kini Kabupaten Penajam Paser Utara Miliki Kampung Inggris, Ini Syarat yang Ingin Bergabung
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul https://www.kompas.tv/article/136358/kkb-rancang-aksi-mogok-nasional-besar-besaran-pada-10-11-januari-tni-polri-sebar-pasukan?page=all
Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dengan judul https://www.kompas.tv/article/136244/detik-detik-kkb-bakar-pesawat-di-papua-pilot-asal-amerika-ketakutan-senjata-ditembakkan-ke-udara?page=all