Sriwijaya Air Hilang Kontak

Diego Mamahit Mendadak Jadi Copilot Sriwijaya Air yang Hilang Kontak, Kami Yakin Dia bisa Berjuang

Diego Mamahit mendadak jadi copilot Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang hilang kontak, namun pihak keluarga yakin Diego bisa berjuang.

Editor: Amalia Husnul A
IST
Almarhum kopilot Sriwijaya Air SJY182 Diego Mamahit. Diego Mamahit mendadak jadi copilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, namum pihak keluarga yakin Diego bisa berjuang Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenal Sosok Diego Mamahit, Copilot Sriwijaya Air SJY182 yang Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/10/mengenal-sosok-diego-mamahit-copilot-sriwijaya-air-sjy182-yang-jatuh-di-perairan-kepulauan-seribu. Editor: Choirul Arifin 

TRIBUNKALTIM.CO - Diego Mamahit mendadak jadi copilot di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, namum pihak keluarga yakin Diego bisa berjuang. 

Kabar pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 yang hilang kontak membuat syok keluarga copilot Diego Mamahit.

Pihak keluarga rupanya tidak mengetahui perubahan rute terbang Diego Mamahit, Sabtu 9 Januari 2021 kemarin.

Kepada pihak keluarga, sebelumnya Diego Mamahit menmberi kabar bahwa ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat rute Jakarta - Padang.

Perubahan rute ini mengejutkan keluarga Diego Mamahit, copilot pesawat Sriwijaya air.

Baca juga: Terungkap, 2 Tingkah Tak Lazim Kapten Afwan Sebelum Terbangkan Sriwijaya Air SJ 182, Firasat Maaf

Baca juga: Terjawab, Hanya 1 Menit Sriwijaya Naas Air Menukik dari Ketinggian 3 Km ke Air, Umur Pesawat Terkuak

Baca juga: ANOMALI! Warna Air Laut Berubah di Sekitar Lokasi Jatuh Pesawat Sriwijaya SJ 812, Tengok Penyebabnya

Baca juga: Akhirnya Sinyal Lokasi Badan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Panglima TNI Langsung Perintah

Diketahui pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC dan nomor penerbangan SJ 182 yang menempuh rute Jakarta-Pontianak ini hilang kontak dan diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. 

Pihak keluarga masih syok dan tak percaya bahwa Diego Mamahit ada di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu.

Diego Mamahit adalah copilot dalam penerbangan rute Jakarta-Pontianak itu.

Namun, pihak keluarga sempat tak percaya karena ada perubahan rute mendadak.

Sebelumnya, Diego Mamahit mengabarkan kepada keluarga bahwa ia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat rute Jakarta-Padang.

"Tadi keluarganya taunya berangkat ke Padang. Orangtuanya masih ada harapan karena rencana berangkatnya ke Padang," kata kakak sepupu Diego, Ronny, saat ditemui Kompas.com di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021) malam.

Ronny mengatakan, istri Diego sebenarnya sudah dihubungi langsung oleh pihak Sriwijaya Air bahwa suaminya ada di pesawat yang hilang kontak itu.

Namun, sang istri tidak percaya karena sepengetahuannya, Diego menjadi copilot untuk penerbangan Jakarta-Padang.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Pria Paruh Baya Idap Skizofrenia, Merasa Dikucilkan Hingga Picu Aksi Brutal

Baca juga: SEGERA Cek Penerima Bansos Rp 300 Ribu Per Bulan Via Login dtks.kemensos.go.id, Siapkan NIK atau KIS

"Kami mencari kepastian karena oleh Sriwijaya istrinya sendiri dihubungi tidak percaya. Jadi kami datang lah ke crisis center ini.

Kami mau cari tahu betul enggak sih. Saya juga mau make sure saja bahwa dia memang ada di situ," kata Ronny.

Ronny datang ke crisis center dengan ditemani istrinya dan juga sejumlah kerabat lain.

Sementara orangtua dan istri Diego yang masih sangat terpukul mendengar kabar ini menunggu di rumah.

Setelah datang ke crisis center itu dan berbicara dengan petugas, maka Ronny pun sudah yakin bahwa adik sepupunya memang ada di pesawat yang naas tersebut.

"Keluarga shocked semua," kata Ronny.

Ronny menyebut, Diego sudah cukup lama menjadi copilot. Ia mengenal sosok Diego sebagai copilot yang sangat teliti dan berhati-hati.

"Diego tidak pernah menolak terbang. Setahu kami dia adalah orang yang selalu ada sesuatu dia selalu make sure.

Dia cukup teliti. Pernah mau terbang lalu sampai balik lagi, karena dia melihat ada sesuatu yang salah," ucap Ronny.

Baca juga: Kode Redeem Free Fire 10 Januari 2021, Bonus Gloo Wall Winterlands dan Kolaborasi FF x One Punch Man

Baca juga: Glenca Chysara Menjerit Melihat Perlakuan Ibundanya pada Arya Saloka di Lokasi Syuting Ikatan Cinta

Harapan juga disampaikan keluarga Diego Mamahit lainnya.

"Saya Chris Mamahit, saya kakak kandung dari first officer Diego Mamahit yang namanya ada di media dari semalem dan saya bawa orang tua, saya ada Pak Boy dan Evelyn dan kakak saya Emily hadir pagi ini," kata Chris di lokasi.

Kepada para awak media, Chris mengatakan bahwa Diego bisa berjuang dan meyakini masih bisa selamat.

"Kita semua, kami percaya sampai detik ini kami percaya Diego selamat. Dia bisa berjuang, dia sudah diajari buat recovery kalau terjadi kejadian terburuk apapun," ujarnya.

Ramah

Sementara itu, seorang teman sekolah Diego, Alfred, mengenal Diego sebagai figur yang santun dan ramah.

“Diego kalau dulu orangnya friendly (bersahabat) banget sama orang lain, kalau sama kita teman-teman dekatnya juga loyal banget sih,” kata dia seperti dikutip dari Antaranews.com.

Diego lulusan SMAN 5 Bekasi pada 2005. Dia memilih jurusan IPS dan berada di kelas SOS 5. Biasanya Diego akrab dipanggil Ego oleh sahabat-sahabat dekatnya.

Saking ramahnya, rumah Diego selalu dijadikan tempat berkumpul oleh teman-teman satu gengnya.

Baca juga: Misteri di 20 Detik Terakhir, Kronologi dan Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJY 182 Jakarta-Pontianak

Baca juga: Dua Kurir Sabu di Samarinda Dibeluk, Manfaatkan Area Parkir Sebuah Hotel untuk Transaksi

“Rumahnya dia memang suka buat tempat kita kumpul main bareng,” kata Alfred. Ia mengaku terakhir kali bertemu Diego pada 2018, di mana ketika itu Diego telah menikah.

“Setelah menikah dan berkeluarga dia berubah menjadi sosok yang familyman banget,” kata dia.

Alfred mengaku kaget dan merasa terpukul saat mendengar berita bahwa nama sahabatnya masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya yang hilang kontak.

“Shocked sih, tapi saya sudah mengobrol dengan keluarganya dan mereka optimistis dan kita juga masih optimistis kok,” kata dia.

Bawa 62 orang

Tentunya tak hanya keluarga dan kerabat Diego yang berduka atas hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, 7 di antaranya anak-anak dan 3 lainnya bayi.

Pantauan kompas.com, puluhan orang masih menunggu kepastian mengenai nasib keluarga dan kerabat mereka di posko crisis center Bandara Soekarno-Hatta, sampai Sabtu jelang tengah malam.

Beberapa tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya dan berurai air mata. Sebagian menolak diwawancarai karena masih dalam keadaan berduka.

Adapun Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu siang setelah empat menit lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang. Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas pukul 14.36 WIB dan dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB hari ini.

Menurut catatan, pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pada pukul 14.37 WIB.

Setelah itu, pesawat terpantau tidak sesuai dengan arah perjalanan. Selanjutnya, pesawat hilang dari radar.

Pesawat itu diduga jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengonfirmasi adanya serpihan pesawat yang ditemukan di lokasi.

Nelayan di sekitar lokasi juga melihat saat pesawat tersebut jatuh ke laut di tengah kondisi hujan deras.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Januari 2021 CCTV Ungkap Misteri Pembunuh Roy, Andin tak Salah? Reaksi Al?

Baca juga: KISAH Qoriah Internasional dan Rombongan Batal Naik Sriwijaya Air SJ182 Karena Tunggu Hasil Tes PCR

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Syok Diego Mendadak Jadi Kopilot Sriwijaya Air SJ 182
dan Tribunnews.com dengan judul Keluarga Yakin Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit Masih Bisa Selamat, .
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved