Virus Corona di Berau

Bupati Berau Agus Tantomo Terlibat dalam Simulasi Vaksinasi Covid-19: Reaksinya Setelah Setengah Jam

Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Balai Mufakat, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
SIMULASI - Bupati Berau Agus Tantomo saat mengikuti proses simulasi vaksinasi yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Senin (11/1/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Balai Mufakat, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (11/1/2021).

Simulasi tersebut turut dihadiri Bupati Berau Agus Tantomo.

Tidak hanya menghadiri orang nomor satu di Kabupaten Berau itu, turut ambil bagian dalam tahapan simulasi sebagai orang pertama yang divaksin.

Usai antre, Agus dipanggil petugas ke Mesa satu untuk dilakukan pendaftaran dan verifikasi, kemudian ke tahap dua yakni skrining untuk mengetahui apakah memiliki riwayat penyakit atau tidak.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Bontang, Grafik Covid-19 Naik, 5 Kelurahan Masuk Zona Merah

Baca juga: NEWS VIDEO Plt Bupati Buka Rakor Camat dan Lurah se Kabupaten Berau

Baca juga: Begini Komitmen Pemerintah Kabupaten Berau Lakukan Pembangunan Rendah Emisi

Baca juga: Selain Jokowi, Sejumlah Tokoh dan Selebritis Ini Bakal Menerima Vaksin Corona Sinovac Tahap Pertama

Setelah dinyatakan layak divaksin, Agus kemudian ke meja tiga untuk dilakukan vaksinasi oleh petugas.

Tak sampai di situ, setelah divaksin, Bupati Berau Agus Tantomo, menuju ke tahap terakhir atau empat untuk dilakukan pencatatan atau observasi.

Di tahap ini mereka yang telah divaksin tak diperkenankan langsung pulang tetapi harus menunggu 30 menit untuk mengetahui efek samping dari vaksin tersebut.

Ditemui TribunKaltim.co, usai mengikuti simulasi, Agus Tantomo, menyampaikan jika masyarakat yang boleh mendaftar untuk divaksin yakni yang sudah menerima SMS.

Atau namanya terdaftar sebagai sasaran penerima vaksin.

Baca juga: NEWS VIDEO Pemkab Berau Lakukan Penyesuaian Aturan dengan Pemerintah Pusat

Baca juga: NEWS VIDEO Pemerintah Kecamatan Biduk-biduk Berau Tutup Objek Wisata

Baca juga: NEWS VIDEO Simulasi Vaksinasi Covid-19, Bupati Berau Ikut Beri Masukan Agar Peserta Tidak Menumpuk

Untuk tahapan vaksinasi sendiri saya kira tidak banyak hanya ada empat meja.

"Mereka yang mendaftar kemudian ditanya riwayat penyakit, yang kemudian divaksin, selanjutnya dikasih penjelasan dan disuruh menunggu reaksinya setelah setengah jam," jelas Bupati Berau itu.

Hanya mungkin yang jadi catatan penting bagi saya hari ini adalah tadinya melakukan simulasi ini karena kita perkirakan dalam waktu dekat ini kita akan segera melakukan vaksinasi.

"Ternyata kita dapat berita bahwa Kabupaten Berau ini vaksinnya baru datang bulan April," tuturnya.

Sehingga kata Agus simulasi tersebut jadinya terlalu cepat meski demikian untuk mempersiapkan diri dalam vaksinasi, dirinya memberi instruksi ke Dinas Kesehatan untuk belajar ke Samarinda atau Kukar karena dua wilayah tersebut lebih dulu lakukan vaksinasi.

Baca juga: Hari Pertama Kerja Sebagai Bupati, Agus Tantomo Pimpin Rakor Persiapan Vaksinasi di Berau

Baca juga: Beginilah Prosedur Orang yang Pernah Terpapar Corona dalam Program Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Dinkes Berau Telah Lakukan Simulasi Vaksinasi Covid-19, Bukan Suntik Seperti Biasanya

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 di Berau, Kuota Penerima Vaksin Tahap Pertama 137 Orang

Dalam waktu dekat ini yang melaksanakan vaksinasi di Kalimantan Timur hanya Samarinda dan Kukar.

Dinkes Berau punya kesempatan belajar dulu ke sana, untuk melihat bagaimana prosesnya ada kendala apa, bagaimana mereka menyelesaikan kendala-kendala itu.

"Mudah-mudahan kita jadi lebih tahu sehingga nanti program vaksinasi kita bulan April itu berjalan jauh lebih lancar," tuturnya.

Bupati Berau itu menambahkan agar masyarakat tidak takut di vaksin terlebih sudah ada penjelasan MUI jika vaksin Corona atau covid-19 halal sehingga diharapkan tidak ada lagi perdebatan.

"Saya menegaskan vaksin ini tidak serta-merta dilakukan pemerintah. Itu sudah ada uji klinis sampai tiga fase dan yang menjadi relawan juga bukan sedikit bahkan yang dijadikan relawan ini adalah manusia sehingga aman untuk masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Mulai Besok Pemkab Berau Berlakukan WFH 75 Persen

Baca juga: Vaksin Corona Tiba di Kaltim, Kepala Kemenag Kutim Berharap Jemaah Haji Dapat Berhaji Tahun 2021

Sudah dilihat dan terakhir malah sudah ada berita lolos juga dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait halal.

Sehingga harusnya tidak ada lagi polemik pro kontra bahwa ini tidak aman, halal, haram, dan sebagainya ya.

"Saya berharap semua masyarakat yang memenuhi syarat untuk lakukan vaksinasi," tutupnya.

Waspada Virus Corona Varian Baru

Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.

Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.

"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang

Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19

Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.

"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.

Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.

Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.

"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.

Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya

Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun

Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh

Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.

"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).

6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15.
Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.

9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved