Berita Kubar Terkini
Manajemen PT CAK Kubar Bantah Usir Paksa 45 Buruh Perkebunan Kelapa Sawit
Para buruh kelapa sawit itu diduga diusir secara paksa dari tempat mereka bekerja di PT Citra Agro Kencana (CAK) yang ada di Kampung Mantar, Kubar
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR-Kasus pengusiran secara paksa terhadap 45 orang buruh kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kutai Barat, belakangan ini ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat bahkan sempat viral di media sosial.
Para buruh kelapa sawit itu diduga diusir secara paksa dari tempat mereka bekerja di PT Citra Agro Kencana (CAK) yang ada di Kampung Mantar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Selain di usir dari perusahaan tempat mereka mencari nafkah, puluhan buruh tersebut juga diusir dari tempat tinggal (mess) yang memang sebelumnya disediakan perusahaan dan berlokasi tidak jauh dari lokasi perkebunan kelapa sawit.
Baca juga: Tak Kantongi IMB, Pemkot Balikpapan Didesak Hentikan Pembangunan PT KRN di Teluk Waru
Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan
Baca juga: PT Sahabat Sawit Sejahtera Akui Lahan Warga di Desa Putang Paser Belum Dibebaskan
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pihak manajemen perusahaan tersebut membantah pihaknya telah telah mengusir paksa para pekerja (buruh) kelapa sawit tersebut.
Namun demikian, menurut Robert Hutapea selaku HR Operation Head PT. CAK mengatakan pihaknya hanya mengeluarkan kebijakan untuk mengosongkan mess tempat tinggal para buruh.
"Memang benar kita meminta para pekerja meninggalkan mess tapi tidak ada pengusiran paksa," kata HR Operation Head PT. CAK, Robert Hutapea, Selasa, (12/1/2021).
Baca juga: Awal Tahun 2021, Pengurusan SIM di Satlantas Polres Kubar Juga Harus Ikuti Tes Psikologi
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kubar Kian Melonjak, Pemkab Kubar Rencana Terapkan PSBB
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa memang benar ada permasalahan yang bermula pada tanggal 19-21 Desember 2020 lalu.
Dikarenakan genset yang selama ini digunakan untuk sumber daya listrik mengalami kerusakan.
Sehingga berimbas pada padamnya aliran listrik di tempat tinggal para pekerja tersebut.
"Karena ada kerusakan pada genset maka dari itu kami bawa genset tersebut ke kota untuk diperbaiki.
Karena kejadiannya hari Sabtu sehingga banyak tempat yang tutup dan terpaksa hari Seninnya baru bisa diperbaiki dan di bawa kembali," jelas Robert.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Kubar Sudah Lebihi Angka Seribu, Pasien Meninggal Juga Terus Bertambah
Baca juga: Kubar Raih Panji Sektor Industri, Wabup: Keberhasilan Pembangunan Bermanfaat Sejahterakan Masyarakat
Dalam rentang waktu tersebut, pihak perusahaan memaklumi apa yang dialami para pekerja, yang kemudian tidak bisa bekerja karena mengalami kesulitan terutamanya untuk makan dan minum.
Oleh karenanya, pihak perusahaan memberikan kompensasi untuk menyediakan makan dan minum bagi para pekerja ini agar mereka bisa bekerja kembali.
Tetapi hal tersebut tidak mengubah pendirian para pekerja ini untuk tidak masuk karena memikirkan anggota keluarga mereka.
Hal ini masih dimaklumi pihak manajemen, akan tetapi setelah genset yang diperbaiki tersebut sudah datang.