Berita Samarinda Terkini

Mucikari Prostitusi Online Ditangkap di Samarinda, Pria Hidung Belang Dikenakan Tarif Rp 1,8 Juta

Berbekal ponsel android dan akun media sosial pesan singkat, pelaku MG (22) nekat menjadi mucikari pada tiga gadis yang dikenalnya.

TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya didampingi jajaran Unit Reskrim Beruang Tanah Polsek Samarinda Kota saat menghadirkan pelaku MG (22) dan memperlihatkan barang bukti hasil kejahatan pelaku. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Berbekal ponsel android dan akun media sosial pesan singkat, pelaku MG (22) nekat menjadi mucikari pada tiga gadis yang dikenalnya.

Sekali memakai jasa perempuan yang diperdagangkan, para pria hidung belang di tarif Rp 800 ribu hingga Rp 1,8 Juta.

Awal pengungkapan ini, didapat jajaran kepolisian yang mendapat mendapat laporan dari masyarakat maraknya penjualan perempuan dari aplikasi pesan singkat MiChat. 

Baca juga: Tak Kantongi IMB, Pemkot Balikpapan Didesak Hentikan Pembangunan PT KRN di Teluk Waru

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan

Baca juga: PT Sahabat Sawit Sejahtera Akui Lahan Warga di Desa Putang Paser Belum Dibebaskan

"Kadang beberapa dari masyarakat banyak yang kena tipu juga, tapi jarang untuk melapor. Maka atas dasar laporan masyarakat yang kami himpun, jajaran Unit Reskrim Beruang Tanah Polsek Samarinda Kota melakukan penyelidikan dan pendalaman," ungkap Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya saat ditemui di Polsek Samarinda Kota didampingi anggotanya, Selasa (12/1/2021).

Penyelidikan dari awal tahun 2021 ini berbuah hasil.

Pelaku MG, seorang pemuda yang disinyalir memperdagangkan perempuan, dipancing oleh anggota kepolisian.

Modus pelaku sendiri, menawarkan pada pria hidung belang untuk menawarkan jasa prostitusi.

Baca juga: Update Prostitusi Online TA, Polda Jabar Panggil Artis Papan Atas Tanah Air, Pernah Diasuh Mucikari

Baca juga: Bukan Hanya TA, Polda Jabar Bocorokan Ada Artis Lain yang Dimanfaatkan 3 Mucikari Prostitusi Online

Transaksi digital ini, tak diketahui pelaku, polisi yang menyamar mendapat lokasi keberadaan pemuda ini di salah satu penginapan (guest house) di Kota Samarinda.

Setelah tim jajaran Unit Reskrim Beruang Tanah Polsek Samarinda Kota memancing pelaku dan akhirnya keluar ditempat yang dijanjikan, sehingga langsung diamankan.

"Kemudian kita mendapatkan info adanya pelaku yang melakukan perdagangan orang. Inisialnya MG. Pada Kamis 7 Januari 2021, kita melakukan penindakan dan mendapatkan pelaku.

Baca juga: Ibu Kota Negara di Kaltim, Balikpapan jadi Kawasan Prospek Bagus, Winner Group Bakal Bangun 2 Proyek

Baca juga: Terbongkar, Cara 3 Mucikari Jalankan Situs Prostitusi Online, Sanggup Carikan Artis Hingga Karyawan

Modus menggunakan nama perempuan di akun MiChat dan menawarkan jasa prostitusi.

Selanjutnya kami sudah mengantongi lokasi dan melakukan penindakan di sebuah guest house di wilayah hukum Polsek Samarinda Kota," terang AKP Aldy Harjasatya.

Kepolisian membeberkan ada tiga orang perempuan yang menjadi korban dan dijual oleh pelaku MG.

Tarif yang bervariasi juga ditetapkan oleh pelaku, berdasar penyidikan, pelaku menawarkan tarif paling rendah Rp 800 ribu hingga Rp 1,8 juta

"Operasinya melalui via transfer, memakai jasanya di hotel dan guest house di wilayah Samarinda Kota. Tidak ada korban yang merasa dirugikan atas tindakan pelaku (tertipu) karena penjualannya asli, maksudnya pelaku menawarkan jasa perempuan dan mengambil keuntungan dari itu (Mucikari)," tegas Kapolsek.

Baca juga: NEWS VIDEO Detik-detik Artis TA Ditangkap terkait Prostitusi Online, Digerebek dengan Pria di Hotel

Baca juga: Siapa Sebenarnya Artis TA, Selebgram dan DJ yang Digrebek Polisi Karena Terlibat Prostitusi Online

Pembagian komisi sendiri dikatakan AKP Aldy Harjasatya bahwa pelaku mendapat komisi 25 persen dari sekali transaksi.

Ditanya berapa lama mucikari prostitusi online ini beraksi, ia menjawab baru satu bulan beraksi.

Pelaku yang tidak memiliki pekerjaan tetap ini juga mengaku menikmati pekerjaan sebagai mucikari, lantaran tiga orang perempuan yang dikenalnya melalui pertemanan ini juga sudah sering melakukan jasa prostitusi para pria hidung belang, menurut pengakuannya.

Pertemanan pelaku dan tiga orang wanita ini dikenal dari antar teman.

"Baru satu bulan tersangka beroperasi. Tersangka pengangguran. Korbannya ada yg dibawah umur tapi sudah memiliki anak. Jadi termasuk sudah dewasa. Tersangka dan korban saling berteman. Wanitanya mau dan dicarikan tamu oleh pelaku. Masih kami dalamin sisanya, sudah 8 kali transaksi," tandas AKP Aldy Harjasatya.

Disinggung status tiga perempuan dan adanya indikasi pelaku lain, AKP Aldy Harjasatya mengungkapkan MG beraksi seorang diri.

Tiga perempuan sendiri, diwajibkan lapor ke Polsek Samarinda Kota.

"Pelaku hanya sendiri menjajakan korban, jualan di MiChat. Perempuan atau korban statusnya saksi dan wajib lapor karena tidak bisa dijerat," tegas AKP Aldy Harjasatya

Pelaku diamankan bersama barang bukti uang Rp 1,8 juta, buku tabungan dan 4 unit ponsel android yang digunakan untuk menawarkan jasa prostitusi online

"Uang Rp 1,8 juta didapat dari transaksi terakhir. Karena saat kita pancing korbannya kita dapat, korban minta uang, jadi kita pancing tersangka untuk mengantarkan uang ke perempuannya," tutup AKP Aldy Harjasatya.

Pelaku pun dijerat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang. Ancaman penjara maksimal 15 tahun. 

Terpisah, saat diwawancarai pelaku MG (22) mengaku bahwa pertemanan dengan tiga orang perempuan yang perdagangkan ini dikenal dari teman lainnya.

Dalam pengakuannya MG menawarkan sekali memakai jasa seorang perempuan, pria hidung belang ditarik tarif Rp 800 ribu hingga Rp 1,8 Juta. 

Baca juga: Prostitusi Online Artis, Model Panas TA Terciduk Sama Pria di Hotel, Lindungi Muka Pakai Kain Kotak

Baca juga: TERJAWAB! Sosok Artis Terjerat Prostitusi Online Terbaru dan Foto Artis TA Saat Ditangkap di Bandung

Perihal tiga perempuan itu, MG juga menyampaikan bahwa ia diminta untuk mencarikan tamu.

Alhasil ia pun memanfaatkan aplikasi pesan singkat MiChat untuk perantara mendapatkan tamu.

"Korban (tiga perempuan) itu saya kenal dari teman ke teman. Dia minta untuk carikan tamu. Dapat 25 persen sekali transaksi. Paling mahal Rp 1,8 juta, itu long time atau durasi delapan jam sudah termasuk dengan kamar," jelas pelaku MG.

Ditanya apakah bekerjasama dengan pihak penginapan (guest house atau hotel). MG berkata tidak.

"Pihak hotel nggak ada yang tahu. Baru 8 kali dapat tamu, selama sebulan. Yang jelas kalau dapat tamu langsung janjian di penginapan, yang tentukan saya," ujarnya.

(TribunKaltim.Co/ Mohammad Fairoussaniy)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved