Berita Paser Terkini
Warga di Grogot Paser Rasakan Gempa Bumi dari Majene Sulawesi Barat, BPBD: Belum Ada Kerusakan
Warga Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur merasakan adanya getaran gempa bumi yang bersumber dari wilayah Sulawesi Barat.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Warga Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur merasakan adanya getaran gempa bumi yang bersumber dari wilayah Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021 siang.
Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, berdasarkan pantauan Edwar Efendi, selaku Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser.
Dia menjelaskan, pihaknya belum menerima adanya laporan kerusakan dari getaran gempa yang ditimbulkan.
"Saat ini dari BPBD Kabupaten Paser, belum menerima adanya aduan dari masyarakat setempat terkait kerusakan yang ditimbulkan.
"Belum ada laporan dari BMKG Provinsi Kaltim," ungkapnya saat dihubungi TribunKaltim.co via telepon seluler, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Bantuan PKH Tahap Awal di Kabupaten Paser Mulai Disalurkan
Baca juga: Selama Tahun 2020 Dinkes Kabupaten Paser, Catat Tujuh Anak Alami Gizi Buruk
Baca juga: Cuma Kumpulkan Kotoran, Warga Kuaro Kabupaten Paser Terima Tabungan Emas dari Bank Sampah
Lebih lanjut, ia mengatakan akan menghubungi kembali apabila sudah menerima laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Provinsi Kalimantan Timur.
Dari situs resmi BMKG, gempa tersebut berasal dari Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) yang berkekuatan 5,9 Magnitudo, yang dirasakan sampai ke Kabupaten Paser berlangsung beberapa detik.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi tersebut dirasakan juga dibeberapa daerah lainnya yakni Malili, Polewali, Mamuju, Pinrang, Poso, Pare-Pare dan Wajo.
Baca juga: Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi Minta CPNS Jaga Etika dan Nama Baik Kabupaten
Baca juga: Penajam Paser Utara Butuh 56 PNS, Pemkab PPU Ajukan Sekitar 800 Formasi CPNS ke Kemenpan
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Wilayah Banten dan Sekitarnya, Berikut Doa yang Dibaca Ketika Gempa Berlangsung
Sementara dari luar Pulau Sulawesi seperti Provinsi Kaltim juga ikut merasakan getarannya utamanya yang ada di Kabupaten Paser.
Berdasarkan pengakuan dari Nurwana salah satu warga setempat yang berada di Desa Tammerodo Utara, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menjelaskan saat terjadinya gempa, ia dan keluarganya berlari keluar rumah.
"Tadi sekitar pukul 14.41 trjadi gempa, semua orang keluar dari rumah dan berlari, ada yang mnangis histeris dan saling memanggil kerabat yang lain juga, guna memastikan kselamatan," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telfon.
Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa menit kemudian terjadi gempa susulan jadi warga setempat mencari pengungsian.
"Setelah gempa pertama, ada lagi gempa susulan jadi warga disini mengungsi juga ketempat yang lebih tinggi ke rumah keluarga yang dianggap jauh dri pesisir, takutnya ada tsunami," tutupnya.
Turut Dirasakan Juga Warga Kota Balikpapan
Di tempat terpisah. Daerah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur sempat digoyang akibat gempa bumi sekitar pukul 14.35 Wita, Kamis (14/1/2021).
Penelusuran TribunKaltim.co, proses gempa tersebut berasal dari wilayah perairan Majene, Sulawesi Barat.
Berdasarkan rilis yang diterima oleh TribunKaltim.co, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno melalui Kepala BMKG Balikpapan, Erika, menyatakan.
Bahwa analisis BMKG sendiri menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki magnitudo M=5,9.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Rabu 13 Januari 2021, Hujan Ringan Turun Pagi, Siang, Sore dan Malam
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Sabtu 9 Januari 2021, Hujan Ringan akan Turun di Jam-jam Berikut
Baca juga: Kabupaten Berau Kini Punya Alat Pendeteksi Gempa Bumi dan Tsunami
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah Barat Laut Majene," ungkap Erika melalui rilisnya yang dikirim ke TribunKaltim.co.
Mengenai jenis maupun mekanismenya, lanjutnya, gempa bumi kali ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," ujarnya lebih lanjut.
Meski begitu, melalui pemantauan BMKG Balikpapan, terdapat gempa susulan akibat 2 aktivitas dengan magnitudo M=4,9 yang tidak berpotensi gempa.
Beruntung hingga kini, pihaknya sendiri belum menerima laporan terkait adanya bangunan yang rusak atau korban.
Baca juga: PPKM Kala Covid-19 di Balikpapan Berlaku 2 Minggu, Belum Ada Rencana Blokir Akses Warga Luar Daerah
Baca juga: Sepak Terjang Survelains Covid-19 di Balikpapan, Tak Kenal Tanggal Merah, Per Hari Telepon 25 Orang
Baca juga: DP3 Balikpapan Siapkan Bibit Gratis Untuk Tanam di Pekarangan Rumah Demi Dukung Program Pagar Mantap
Melalui rilisnya lebih lanjut, BMKG Balikpapan sendiri menghimbau untuk melakukan pemeriksaan mandiri untuk memastikan bangunan yang ditinggali memiliki ketahanan terhadap gempa.
"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tuturnya.
Sementara itu, dari warga sekitar sendiri, terbelah antara dua, dimana ada yang merasakan dan tidak.
Baca juga: BMKG Umumkan Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Lebak Banten, Jawa Barat, Ini yang Harus Dilakukan
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Pacitan, BMKG Sebut Dekat Dengan Sumber Gempa Dahsyat Tahun 1937
Baca juga: Fenomena Munculnya Cacing Tanah di Solo, Spekulasi Aktivitas Gunung Berapi hingga Gempa Bumi Mencuat
"Terasa tadi getarannya sampai di perumahan Pandan Barat, Margasari, Balikpapan Barat," ujar seorang warga, Lia.
Seorang warga lain, Fitri, mengaku bahwa awalnya dia mengira bahwa sedang pusing kala sedang gempa.
"Aku ngerasa tadi, aku pikir pusing. Kok agak goyang hampir mau jatuh," ucap Fitri.
( TribunKaltim.co/Fairuss dan Syaiful Ibrahim )