Berita Samarinda Terkini

Mengenal Taman Odah Bekesah Samarinda, Baru Diresmikan Walikota Syaharie Jaang: Jangan Dicoret-coret

Mulanya bangunan kumuh, di Bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Perniagaan, kini telah disulap menjadi taman Ruang Terbuka Hijau.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
DIRESMIKAN - Taman Odah Bekesah, Kota Samarinda, yang terletak di kawasan Sungai Karang Mumus segmen perniagaan, Selasa (19/1/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mulanya bangunan kumuh, di Bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Perniagaan, kini telah disulap menjadi taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

RTH tersebut merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kawasan seluas 2.400 meter persegi tersebut, telah dilaunching pada hari ini Selasa (19/1/2021), dengan nama Taman Odah Bekesah, Kota Samarinda.

Tentu saja taman kota ini akan sepenuhnya akan dikelola oleh Pemkot Samarinda.

Baca juga: Terkait Banjir di Samarinda, Ini Pesan Walikota Samarinda Syaharie Jaang kepada Warga

Baca juga: Walikota Samarinda Serahkan SK CPNS Formasi 2019 Kepada 217 Orang

Baca juga: Jasad Bocah Tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda Ditemukan Tersangkut di Kolong Rumah Warga

Baca juga: Basarnas Samarinda Menyisir 100 Meter dari Titik Korban Menghilang di Sungai Karang Mumus

Melalui Walikota Samarinda Syaharie Jaang, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur dan Balai Wilayah Sungai yang telah merealisasikan program Kota Tanpa Kumuh di sepanjang Sungai Karang Mumus, Kota Samarinda.

Ia menceritakan bahwa untuk memuluskan program itu melalui perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya Taman Odah Bekesah bisa terwujud.

Termasuk dirinya diminta untuk mempresentasikan agar dampak sosial tak menjadi masalah dibelakang hari setelah proyek pembangunan taman sudah berjalan.

Salah satunya Bank Dunia yang waktu itu minta Pemkot harus bisa meyakinkan jika masalah sosial tidak timbul di kemudian hari.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Walikota Samarinda Syaharie Jaang Ingatkan Warga tak Kumpul-kumpul

Baca juga: Walikota Samarinda Syaharie Jaang Pantau Taman Perniagaan, Ajak Masyarakat untuk Saling Menjaga

Baca juga: Jaringan Internet Terbatas, Walikota Samarinda Syaharie Jaang Izinkan Belajar Tatap Muka Daerah Ini

"Tapi Alhamdulillah berkat komunikasi yang baik bersama warga hingga akhirnya tidak ada konflik saat aktifitas relokasi," bebernya.

Kendati demikian ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada warga yang pernah bermukim di kawasan tersebut.

Namun telah bersedia pindah dalam mendukung program pemerintah, untuk Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Program mempercantik SKM tersebut akan terus berkelanjutan, katanya Jaang, termasuk di antaranya membersihkan bangunan.

Baca juga: Istri Walikota Samarinda Syaharie Jaang Beber Kondisi Terkini Sang Suami, Besok Swab

Baca juga: Memakai Kemeja Batik Coklat, Calon Walikota Samarinda Andi Harun Jalan Kaki ke TPS 20 Sempaja Timur

Baca juga: Istri Calon Walikota Samarinda Barkati, Siapkan Makanan Favorit Sebelum Pencoblosan di TPS 09

"Di segmen Pasar Segiri dan Ruhui Rahayu yang masih menyisakan sedikit lagi penyesuaian," ungkapnya.

Atas dasar hal tersebut, ia berharap program Kotaku dari Kementrian PUPR, juga bisa berperan kembali di tahap selanjutnya.

Serta Pemkot Samarinda tidak akan bisa melakukan sendiri tanpa adanya dari Pemprov dan Pusat tadi.

“Saya sangat bersyukur sekali atas dukungan Pemerintah pusat yang telah berperan ikut membangun Samarinda," katanya.

Jadi untuk masalah pemeliharaannya nanti sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjaganya berdasarkan SOP. "Nantinya di bawah pengawasan DLH,” sebutnya.

Walikota dua priode tersebut, berpesan kepada masyarakat khususnya yang berada di sekitar sana, agar bisa ikut bersama menjaga taman dan sarana yang telah tersedia saat ini.

Dan juga lebih bagusnya ia menyarankan bisa dimanfaatkan balai pertemuan outdoor aktivitas yang positif bagi anak-anak muda di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Seperti di antaranya sarana ekspresi seni yakni pentas seni teater, musik dan sebagianya.

“Saya minta tolong jangan dicoret-coret temboknya dan pagarnya jangan dipakai untuk jemuran pakaian,” pungkasnya.

Bongkar Bangunan Bantaran Sungai Karang Mumus

Berita sebelumnya. Pembongkaran bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Pasar Segiri Samarinda kembali dilanjutkan, Senin (10/8/2020).

Kepala Satpol-PP Kota Samarinda Muhammad Darham mengatakan, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Sugeng Chairuddin menargetkan kepada Satpol-PP untuk membongkar dari Gang Nibung sampai Abul Hasim.

"Kemudian baru sekitar tepian sungai ini, jadi pihak kecamatan dan kelurahan harus persuasif. Jangan sampai ada istilah pemaksaan," kata Darham.

Namun tak dipungkirinya, ada beberapa warga protes soal pemberian dana appraisal.

Ia meminta kepada pimpinan tertinggi di atasnya untuk bisa menentukan satu kesepakatan penentu yang sesuai dengan harapan masyarakat.

"Di satu sisi pihak keamanan ingin persuasif, kasihan kita yang ada di depan. Kami yang berbenturan duluan, tapi biar cukup di kami saja berbenturannya," ujar Darham.

Darham menambahkan, dari 210 sudah ada 130 bangunan yang menerima dan menandatangani surat pernyataan, sisanya masih 80 pemilik bangunan.

Pihak kecamatan dan kelurahan diminta untuk bisa memberikan pengertian kepada masyarakat.

"Persentasenya sekitar 60% yang sudah selesai, semoga bisa segera," ucapnya.

Baca juga: Fadli Zon dan Fahri Hamzah Bakal Dapat Penghargaan Tanda Jasa dari Jokowi di HUT Proklamasi RI ke 75

Baca juga: BREAKING NEWS Tabung Sabun Meledak di Tempat Pencucian Kendaraan, Tangan Korban Terlepas dari Tubuh

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Boy Leonardus Sianipar Satpol-PP menyebutkan ada sebanyak 98 personel dari Satpol PP Kota Samarinda dikerahkan.

Dia menambahkan, pembongkaran dilakukan bangunan yang sudah menjadi zona hijau, "Yang berarti semuanya sudah tuntas atau tidak ada masalah sama sekali," kata Boy Leonardus Sianipar, Senin (10/8/2020).

Boy Leonardus Sianipar menambahkan, ada 9 bangunan yang akan dibongkar hari ini.

Namun sempat tertunda karena ada salah satu warga yang protes untuk membongkar bangunannya sendiri.

"Tadi sempat tertunda karena ada warga yang ingin membongkar bangunannya sendiri, namun kita sudah berikan waktu tapi hari ini belum dibongkar juga," katanya.

"Sehingga kita memindahkan perabotannya keluar. Karena sudah melewati waktu yang telah disekapati,” ujarnya. 

( TribunKaltim.co/M Riduan )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved