Virus Corona di Balikpapan
Syarat Rapid Test Antigen bagi Perjalanan Darat di Balikpapan Sukar untuk Penumpang Bus
Koordinator Satuan Pelaksana (Kosapel) Terminal Batu Ampar Balikpapan, Irda Hariyono menyebut, wacana pemberlakuan syarat antigen bagi perjalanan
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Koordinator Satuan Pelaksana (Kosapel) Terminal Batu Ampar Balikpapan, Irda Hariyono menyebut, wacana pemberlakuan syarat antigen bagi perjalanan darat, cukup sukar dilakukan.
Untuk diketahui, pemerintah Kota Balikpapan dalam waktu dekat akan melakukan Rapid Test Antigen secara acak di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Skrining awal itu akan dilakukan di setiap pintu masuk, baik jalur darat maupun jalur laut. Persiapannya pun telah dilakukan.
Mengingat jumlah positif Corona dengan KTP Luar Daerah meningkat.
Baca juga: KABAR DUKA Virus Corona Kembali Telan Korban Jiwa di Bontang, Dalam Sehari 3 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Rumah Sakit Darurat di Balikpapan Masih Wacana, Walikota Rizal Effendi Beberkan Kendalanya
Baca juga: Alasan Walikota Balikpapan Rizal Effendi Larang Penggalangan Dana di Persimpangan Lampu Merah
Dalam mendukung aturan ini, akan dibangun posko di Jalan Soekarno-Hatta Km 23 dan di wilayah Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.
Sebelumnya, keterangan sehat hasil rapid test antigen wajib dilampirkan bagi pelaku perjalanan udara. Sementara moda transportasi lain seperti bus tidak memberlakukan syarat ini.
Baca juga: Ketua RT di Batu Ampar Balikpapan Sandang Gelar Duta Masker, Sering Blusukan Bagikan Masker
Baca juga: Tantangan Ekonomi Kalimantan Utara di Tengah Pandemi Corona, Kadin Kaltara Soroti Lahan Tidur
Secara garis besar, syarat tersebut masih sulit untuk diterapkan oleh transportasi bus.
Pasalnya, dengan tarif yang ada saat ini tidak seimbang dengan pemeriksaan Rapid test antigen.
"Ada instruksi untuk diterapkan juga (rapid test antigen). Tetapi jujur, untuk angkutan darat khususnya Terminal Bus Batu Ampar ini memang sulit. Penumpang juga merasa keberatan," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (19/1/2021).
Baca juga: Siap-siap, Balikpapan Berlakukan Rapid Test Antigen Acak di Jalur Darat, Cek Titik Poskonya
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Balikpapan, RSKD tak Sanggup Tampung Pasien Corona, Ajukan Tambah Ruang
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 5 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Tambahan 94 Kasus Hari Ini
Sementara untuk pengendalian, pihaknya menerapkan protokol kesehatan seperti sebelumnya. Yakni pengecekan suhu tubuh dan wajib menggunakan masker.
Ia juga berkata, sedari awal hasil tes kesehatan tidak menjadi syarat penumpang yang ingin bepergian dengan bus. Hanya diberlakukan untuk sopir bus.
Disinggung soal tingkat keterisian, menurut Irda, angkanya tidak mengalami penambahan yang signifikan sejak pandemi merebak. Tidak meningkat, namun tidak juga menurun.
Baca juga: Optimistis Kembangkan Pariwisata di Tengah Pandemi, Disporapar Balikpapan Targetkan PAD Rp 4,6 M
Baca juga: PECAH REKOR Kasus Baru Positif Covid-19 Capai 202 Orang di Balikpapan, 70% Didominasi Usia Muda
Baca juga: Polisi Bekuk Pembobol Rumah di Balikpapan, Barang Hasil Curian Sempat Terjual Hingga Dibuang ke Laut
Jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, maka angka penurunannya masih berada di 40 persen. Begitu pula dengan saat libur natal dan tahun baru, yang tidak pula tampak lonjakan penumpang.
Kendati begitu, dirinya tak menampik jika Rapid test antigen bisa saja diberlakukan sewaktu-waktu. Khususnya, jika tingkat penumpang bus alami kenaikan cukup tinggi.
"Kami hanya menunggu instruksi. Tetapi kembali lagi jika melihat tarif, memang sedikit jomplang. Penumpang pasti keberatan. Tetapi akan kami terapkan sesuai arahan yang ada," pungkasnya.
Waspada Virus Corona Varian Baru
Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.
"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.
"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.
Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.
"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.
Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya
Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun
Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh
Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.
"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(TribunKaltim.co/Heriani)