Berita Penajam Terkini
Waspada Cuaca Ekstrem di Penajam Paser Utara, BPBD Beber Kelengkapan Kapal Nelayan Banyak Diabaikan
Para nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dilarang mengabaikan alat keselamatan melaut.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Para nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dilarang mengabaikan alat keselamatan melaut.
Dan diwajibkan menggunakan jaket pelampung ( life jacket ) sebagai antisipasi ketika terjadi kecelakaan di laut karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu hingga Februari mendatang.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila saat ditemui TribunKaltim.co.
Dirinya mengatakan, disituasi cuaca yang extrim saat ini, para nelayan diharapkan tidak lupa menggunakan life jakcket.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, 2 Hari Kasus Covid-19 Tembus 22 Orang
Baca juga: Banjir di Banjarmasin Kalsel, Alfamart Salurkan Bantuan 150 Paket, Diterima Walikota Ibnu Sina
Baca juga: Hari Ini DPRD Samarinda Panggil OPD Terkait, Bahas Izin Pergudangan yang Diduga jadi Penyebab Banjir
Perlengkapan life jacket tolong jangan sampai lupa. Biar bagaimana pun dia bisa sangat membantu, untuk terapung di laut.
"Kelengkapan peralatan saja dulu dari masing-masing nelayan," kata Nurlaila, Selasa (19/1/2021).
Selain life jacket, kondisi peralatan melaut seperti kondisi kapal harus benar-benar dipastikan dengan keadaan baik saat berangkat melaut.
Paling penting untuk para nelayan di laut dengan kondisi cuaca yang ekstrim saat ini itu minimal, itu banyak kan kejadian.
Baca juga: Banjir di Sembakung Nunukan Mulai Surut, 661 KK Korban Pertanyakan Kapan Bantuan Logistik Disalurkan
Baca juga: NEWS VIDEO Warga di Puncak Bogor Panik Melihat Banjir Bandang dan Berlarian Selamatkan Diri
"Seperti mati mesin, dipastikan kondisi kondisi alat-alat di kapalnya saat berangkat memang layak untuk berangkat," ujarnya.
Kendati demikian, Nurlaila menyebut, banyak nelayan yang abai akan hal itu, kurangnya kesadaran nelayan akan pentingnya life jacket dan kelengkapan kapal masih diremehkan.
Harus ada kesadaran nelayan itu sendiri, karena para nelayan itu sudah merasa itu dunianya.
Baca juga: Banyak ASN di Penajam Paser Utara Positif Covid-19, Puluhan Pejabat Pemkab PPU Lakukan Rapid Antigen
Baca juga: CUACA BURUK Gelombang Tinggi Hancurkan 11 Bagan Nelayan di Berau dan 2 Orang Ikut Hanyut
Baca juga: Musim Hujan di Penajam Paser Utara, Jalanan Desa Sebakung Jaya Rusak, Infrastruktur Andalan Petani
"Kadang-kadang meskipun kita tidak menuduh dia merehmkan tapi secara kenyataan mereka meremehkan hal tersebut karena dunia laut angin itu menurut mereka biasa," imbuhnya.
Baca juga: Melihat Kondisi Jalan Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Sepaku Penajam Paser Utara Kaltim, Rusak Parah
Baca juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Selasa 19 Januari 2021, BMKG Sebut Hujan Ringan dan Berawan Tebal
Di lain tempat, nelayan asal Kecamatan Penajam, Hariadi mengatakan, dengan kondisi cuaca yang tak menentu saat ini, memang membuat dirinya merasa khawatir.
Kendati demikian ia harus tetap melaut untuk menghidupi keluarganya di rumah, di Penajam Paser Utara.
"Sebenarnya kita ngerasa was-was, cuman mau diapain pekerjaan kita saat ini ya begini, gak melaut dirumah makan apa, untuk imbauan ya kita akan perhatikan kapal kita memang sudah kita pastikan dengan keadaan baik," ujar Hariadi.
Cuaca Ekstrem di Kalimantan Timur Hingga 14 Januari 2021
Berita sebelumnya. Kenaikan harga cabai diduga akibat pasokan dari pengepul berkurang karena gagalnya panen di tingkat petani.
Saat ini, hujan deras dan angin kencang tak henti-hentinya mengguyur beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur.
Begitu juga di pulau Jawa dan Sulawesi sebagai daerah pemasok.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Rencana Pembatasan Kegiatan, Walikota Rizal Effendi Beri Bocoran
Baca juga: Kronologi Pengeroyokan di Kukar, Bermula dari Berkunjung ke Rumah Wanita, Polisi Masih Buru Pelaku
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Unmul Gelar Aksi di Depan Rektorat, Tuntut Digratiskan UKT
Selain gagal panen cuaca ekstrem ini mengakibatkan pengiriman dari daerah pemasok terhambat.
Harga cabai di kota Balikpapan, bahkan melonjak lebih dari 50 persen. Yakni mencapai Rp 100 ribu per kilogram nya.
Baca juga: Dinkes Kaltim Sebut 10 Tokoh Masyarakat Samarinda dan Kukar Akan Ikuti Vaksinasi Massal Covid-19
Baca juga: Tuntut Gratiskan UKT, Hari Ini Aliansi Mahasiswa Unmul Akan Gelar Aksi Kepung Gedung Rektorat
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan, Erika Mardiyanti cuaca ekstrem masih akan berlangsung, hingga 14 Januari 2021.
"Potensi hujan sedang hingga lebat berdasarkan model akan mendominasi sebagian wilayah Pesisir timur Sumatera, Jambi, Sumsel, Lampung, Kalimantan bagian Timur, Jawa, Sulawesi bagian tengah, serta Papua pada periode 8-14 Januari 2021," ujarnya secara tertulis, Rabu (13/1/2021).
Ia menjelaskan, kondisi cuaca pada periode ini akan didominasi dengan kondisi berawan hingga hujan ringan.
Di sebagian wilayah sebagian Kalimantan, Bali, Nusa tenggara, Sulawesi bag utara, Maluku dan Maluku utara.
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Rabu 13 Januari 2021, Bandung, Surabaya & Banjarmasin Terjadi Hujan Ringan
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Balikpapan Rabu 13 Januari 2021, Hujan Ringan Turun Pagi, Siang, Sore dan Malam
Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku.
Hujan berintensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di wilayah Pesisir timur Sumatera, Sumatera bag selatan, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa tenggara, sebagian Sulawesi bag selatan, Maluku serta Papua.
Sedang untuk informasi Prakiraan Tinggi Gelombang di wilayah Perairan Balikpapan, Perairan Samarinda - Bontang Tenang (0.0 -0.5 hingga Rendah (0.5 – 1.25 m), Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar dan Perairan Kota Baru diprakirakan Rendah (0.5 – 1.25 m) hingga Sedang (1.25 m – 2.5 m), perlu di waspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan.
Baca juga: Harga Cabai Naik di Awal Tahun di Balikpapan, Faktor Cuaca Jadi Penyebab
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Rabu 13 Januari 2021, Gorontalo Cerah Berawan dan Pontianak Hujan Sedang
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan gelombang tinggi," pungkasnya.
( TribunKaltim.co/Dian dan Heriani )