Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Ditantang Dedi Mulyadi Keluarkan Rp 1 Triliun Cegah Banjir Jakarta, Singgung Era Ahok

Gubernur DKI Jakarta itu ditantang mengeluarkan uang Rp 1 triliun untuk pencegahan banjir di Jakarta.

KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO
Dedi Mulyadi tantang Anies Baswedan keluarkan Rp 1 Triliun 

Dedi mengaku ketika dirinya masih menjabat bupati Purwakarta, pernah bertemu Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengusulkan proposal agar Pemprov DKI berinvestasi dalam hutan abadi.

Ia menawarkan agar DKI membeli pohon-pohon di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citraum dan Cimanuk yang pada akhirnya mengalir ke Jakarta.

Bahkan staf Ahok waktu itu pernah datang ke Purwakarta untuk riset.

Namun sejak kunjungan riset dan hingga kini belum ada tindak lanjut.

Kini, Dedi menawarkan kembali ke Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membuat anggaran 2021 minimal Rp 1 triliun untuk reboisasi hutan negara di daerah-daerah penyangga Jakarta, terutama di kawasan sepanjang daerah aliran sungai.

Jika pohon-pohon di DAS itu milik masyarakat, maka Pemptov DKI bisa membelinya untuk dijadikan pohon abadi.

"Jadi Pemprov DKI itu nanti jadi ibu kota. Karena ibu, dia sayang pada anak-anak kotanya. Toh misalnya, kalaupun Rp 1 triliun atau Rp 2 triliun dikeluarkan untuk reboisasi hutan dan itu dikerjakan oleh DKI, karena uang di Jakarta pun uang dari daerah," kata Dedi.

Dedi mencontohkan, perusahaan membayar pajak pertambahan nilai (PPN) berdasarkan NPWP dan rata-rata kantor mereka berada di Jakarta.

Artinya, pajak itu mengalir ke Jakarta meski pabriknya berada di daerah lain seperti Purwakarta, Bekasi dan sekitarnya.

"Jadi Jakarta itu mendapat bagi hasil yang keringatnya atau rasa susah dan pencemarannya terjadi di daerah," kata Dedi.

"Saya menantang Gubernur Anies mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk penghijauan kawasan hutan di Bogor dan daerah sekitarnya. Misalnya, DAS Citarum banyak pohon milik rakyat di atas tanah negara. Ketika gede ya ditebang. Sayang kalau ditebang, bagaimana kalau dibeli Pemprov DKI untuk pohon abadi," katanya.

Sementara warga yang biasa menebang pohon milik mereka karena membutuhkan uang, bisa beralih profesi menjadi peternak sapi.

Lalu bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI untuk membeli sapi dari mereka untuk memenuhi kebutuhan daging. 

Baca juga: Betrand Peto Trending Twitter, Perdana Rilis Lagu Hip Hop, Lirik Lagu dan Video Klip Sekali Lagi

Baca juga: Update Liga Italia, Tak Ada Juventus, Para Legenda Prediksi AC Milan atau Inter Milan Raih Scudetto

Jakarta Bukan Lagi Kota Termacet di Dunia, Wagub DKI Klaim Berkat Tangan Dingin Anies Baswedan

Jakarta berhasil keluar dari predikat kota termacet di dunia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved