Berita Nasional Terkini
Jakarta Bukan Lagi Kota Termacet di Dunia, Wagub DKI Klaim Berkat Tangan Dingin Anies Baswedan
Jakarta bukan lagi kota termacet di dunia, Wagub DKI klaim berkat terobosan Anies Baswedan berhasil.
Kemudian, Jakarta turun peringkat ke posisi pada 2018 dengan tingkat kemacetan 53 persen.
Setahun berselang, tingkat kemacetan Jakarta tetap sama, yaitu 53 persen.
Namun, Jakarta turun peringkat ke posisi 10.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo tak menampik bila berkurangnya tingkat kemacetan di ibu kota ini juga disebabkan oleh adanya pandemi covid-19.
Baca juga: Di Mata Najwa, Parodi Gubernur Kalsel yang Viral di WhatsApp Diulas Najwa Shihab, Ada Langkah Hukum?
Pasalnya, selama masa pandemi ini Pemprov DKI terus berupaya melakukan pembatasan-pembatasan guna menekan mobilitas warga.
"Kebijakan pengendalian mobilitas dan kegiatan masyarakat yang mengedepankan prinsip penanganan hulu-hilir secara komprehensif memiliki peran sehingga peringkat Jakarta membaik," ucapnya, Rabu (20/1/2021).
Selain itu, kebijakan pemerintah membatasi jam operasional hingga kapasitas angkutan umum disebut Syafrin turut mempengaruhi mobilitas warga.
Dengan semakin turunnya mobilitas warga, maka angka kemacetan di ibu kota juga semakin menurun.
Di hulu pengaturan jam kerja dan ada WFH.
Di sisi hilir ada pembatasan jam operasional angkutan, pembatasan kapasitas angkutan," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Kebijakan ini berjalan seiring sekalian sehingga efektif (mengurangi kemacetan)," tambahnya menjelaskan.
Tarik Rem Darurat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan keputusan gubernur dan peraturan gubernur terkait pembatasan di Jakarta untuk mencegah penyebaran covid-19.
Dalam kepgub dan pergub yang diteken pada 7 Januari itu, Anies tetap menggunakan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).