Berita Berau Terkini
Cuaca Ekstrem tak Pengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan di Biduk-biduk Berau, Puncak La Nina Februari
Cuaca ekstrem akibat badai La Nina tidak berdampak signifikan terhadap hasil tangkapan nelayan yang berada di Kampung Biduk-biduk, Kecamatan Biduk-bid
Penulis: Ikbal Nurkarim |
Untuk wilayah laut, menurut kepala BMKG itu, cuaca lebih ekstrem lagi, sebab pertumbuhan awan Cumulonimbus menurutnya lebih banyak terjadi di laut.
"Kepada masyarakat pesisir dengan profesi nelayan, penyedia jasa layanan transportasi laut diminta jeli melihat gejala alam dengan tanda-tanda kemunculan badai melalui indikator awan CB," tuturnya
"Kalau ada awan CB, awan yang hitam jika mau turun hujan sebaiknya ditunda sebentar sampai hujan selesai turun, karena di bawah awan CB itu menimbulkan angin yang sangat kencang sekali, dan hujan yang deras serta gelombang yang tinggi," katanya.
Untuk saat ini bisa dikatakan hujan ekstrem dengan intensitas di atas 50 milimeter atau lebih, terlebih lagi disertai dengan angin kencang menjadikan kerawanan terjadinya bencana, seperti pohon tumbang yang mengancam pemukiman, jalan raya, pengguna jalan dan sebagainya.
Sebab menurutnya dengan kecepatan angin yang mencapai 35 knot, bisa menyebabkan pohon tumbang, baliho, papan reklame atau media penampang iklan dengan ukuran besar roboh, hingga menerbangkan material lain seperti atap rumah.
Cuaca ekstrem tersebut, lanjut Tekad Sumardi, bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir untuk wilayah dataran rendah atau tanah longsor.
"Kepada masyarakat perhatikan kondisi cuaca di darat dan di laut, waspadai jika ada awan CB, juga untuk penerbangan mohon diperhatikan kondisi panduan penting cuaca karena ini bisa mengganggu kenyamanan dan keselamatan," ucapnya.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq