Berita Nasional Terkini

Popularitas AHY & Demokrat Melejit, Djarot Syaiful Hidayat PDIP Beber Isu Kudeta Terinspirasi Drakor

Popularitas AHY & Partai Demokrat melejit, Djarot Syaiful Hidayat PDIP beber isu kudeta terinspirasi drakor

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020). 

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk 'Prahara Hostile Take Over Partai Politik Dalam Arena Demokrasi' secara virtual, Minggu (7/2/2021).

Kabar Gembira Program Kredit Tanpa Agunan BRI ke 57 Juta Pengusaha Ultra Mikro, Login kur. bri.co.id

Tomi menjelaskan, pihaknya membuat riset dengan cara memetakan pertarungan narasi upaya pengambilalihan paksa, menggunakan tools yang disebut sebagai social network analysis.

"Kita lihat popularitas dan favorabilitasnya.

Kita buat dua periode supaya ada perbandingan," kata Tomi.

Tomi menguraikan, periode pertama dilakukan 7 hari sebelum AHY memberikan keterangan pers soal adanya upaya kudeta Partai Demokrat (24 Januari sampai 30 Januari).

Di waktu itu, popularitas Partai Demokrat berada pada urutan ketiga

"Tapi pada tanggal 31 januri sampai 6 Februari popularitasnya melejit jauh di atas 70 ribu dan favorabilitasnya pun naik jauh mengatasi partai-partai lain," ucap Tomi.

"Jadi Partai Demokrat menjadi populer dan pada saat yang sama orang suka pada Partai Demokrat terjadi lonjakan popularitas dan favorabilitas baik dalam pemberitaan maupun percakapan," ujarnya.

Terkait dengan popularitas AHY, pada 24 Januari hingga 30 Januari berada di posisi keempat, di bawah gubernur se-Jawa itu, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Sementara, popularitas Moeldoko (sebagai pihak eksternal yang diduga terlibat kudeta Demokrat) berada di posisi paling bawah.

Pada 7 hari berikutnya, lanjut Tomi, posisi AHY melejit melampaui tokoh-tokoh yang lain.

Begitupun dengan Moeldoko, namun Kepala Staf Kepresidenan itu memiliki favorabilitas yang rendak dibanding AHY.

"Kenapa Moeldoko melejit karena kita tadi melihat ada upaya-upaya akun anonimous untuk mendogkrak popularitasnya Pak Moeldoko," ujarnya.

Akhirnya Golkar & NasDem Berbalik, Seirama dengan PDIP Soal Revisi UU Pemilu, Anies Bisa Gigit Jari

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved