Virus Corona di Balikpapan
Didera Pandemi Corona, Walikota Rizal Effendi Beber Kaltim Kehilangan Investasi Rp 500 Triliun
Upaya penanganan dan pencegahan masih terus dilakukan, baik itu oleh pemerintah daerah dan juga masyarakat secara keseluruhan.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pandemi Corona atau Covid-19 di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur belum sirna.
Upaya penanganan dan pencegahan masih terus dilakukan, baik itu oleh pemerintah daerah dan juga masyarakat secara keseluruhan.
Adanya kondisi pandemi Covid-19, tentu saja mempengaruhi iklim investasi di Kalimantan Timur, Sabtu (13/2/2021).
Demikian disampaikan oleh Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, di Kota Balikpapan yang ungkapkan, Kalimantan Timur kehilangan investasi ratusan triliun rupiah lantaran didera wabah Corona.
Baca Juga: Tingkat Kematian karena Terpapar Covid-19 di Balikpapan Masih di Atas Rata-rata Nasional
Baca Juga: Jadwal Walikota Balikpapan Rizal Effendi Disuntik Vaksin Tahap 3 Bersama Petugas Pelayanan Publik
Dikarenakan pandemi Corona, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, menyebut Provinsi Kalimantan Timur mesti rela kehilangan investasi Rp 500 triliun.
Jumlah investasi itu berasal dari proyek infrastruktur.
Salah satunya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur yang mesti tertunda.
“IKN itu padahal itu luar biasa membangkitkan ekonomi kita. Bayangkan dananya Rp 500 triliun masuk di Kaltim, ini kan sangat luar biasa," kata Rizal Effendi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebutkan, pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur dengan memilih Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai calon lokasinya.
Namun kemudian, pemerintah pusat umumkan untuk sementara tunda pembangunan Ibu Kota Negara dengan alasan ada wabah Covid-19 yang mendera berbagai provinsi di Indonesia.
Pembangunan coastal road ditunda
Rencana pembangunan coastal road di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur kabarnya ditunda.
Termasuk agenda pembuatan Jembatan Layang Muara Rapak atau flyover di Kelurahan Muara Rapak yang sering kali di lokasi ini rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Disampaikan oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi kepada Tribun Kaltim, disebutkan, mega proyek yang akan dilaksanakan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur harus ditunda.
Kata dia, harus menunda dua mega proyek alias proyek besar di Kota Balikpapan.
Baca Juga: Jadwal Penerbangan Susi Air Kala Covid-19 di Kutai Barat, Rute Samarinda-Datah Dawai dan Kubar
Baca Juga: Pusat Perbelanjaan di Balikpapan dan Samarinda Berkeinginan tak Ada Lagi Penutupan di Sabtu Minggu
Ia mengaku, pekerjaan rumah tersebut mesti tertunda dan tak bisa terlaksana akibat pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Dua proyek tersebut yakni pembangunan coastal road yang dapat mempercantik wajah kota dan flyover Muara Rapak.
Padahal, kedua proyek besar itu dalam beberapa tahun terakhir terus dipersiapkan dengan matang.
"Coastal road itu kalau jadi, itu mengubah Kota Balikpapan. Karena kotanya dipindahkan ke pinggir pantai, sayangnya kita kena Covid-19,” ujarnya.
Walikota Rizal Effendi mengatakan, seharusnya dalam lima tahun ke depan Kota Balikpapan bisa berubah.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 mengubah semua perencanaan yang telah disusun.
“Harusnya banyak hal yang Balikpapan bisa berubah lima tahun ke depan," ujarnya.
Baca Juga: PPKM Kukar Diperpanjang, Simak Isi 9 Poin, Singgung Belum Ada Batas Waktunya
Baca Juga: PPKM di Balikpapan, Kasus Covid-19 Belum Turun, Walikota Rizal Effendi: Kita Kembali ke Zona Merah
"Tapi karena Covid-19, situasinya jadi seperti ini,” kata Rizal Effendi.
Jangankan untuk membangun, lanjut Rizal Effendi, mengatasi pencegahan penularan Covid-19 saja masih sangat berat.
Berikut data terbaru kasus Covid-19 di Kota Balikpapan:
Kasus Baru : 127 positif
- 29 Suspek
- 64 OTG
- 33 perluasan tracing
- 1 perluasan tracing tempat kerja
Pasien Sembuh: 118 selesai isolasi
- 4 pasien berasal dari Embarkasi Haji
- 12 pasien berasal dar RSPB
- 102 selesai menjalani isolasi mandiri
Meninggal dunia : 4 kasus
- Pasien Laki-Laki (BPN 10.663), berusia 49 tahun meninggal dunia pada 11 Februari 2021 pukul 18.38 Wita di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo.
-Pasien perempuan (BPN 10.174), berusia 66 tahun meninggal dunia pada 11 Februari 2021 pukul 17.15 Wita di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo
-Pasien laki-laki (BPN 10.809), berusia 63 tahun meninggal dunia pada 10 Februari 2021 pukul 22.15 Wita di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo
-Pasien perempuan (BPN 11.352), berusia 63 tahun meninggal dunia pada 12 Februari 2021 pukul 04.48 Wita di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo.
Total Pasien Positif Corona : 11.427
Pasien Dirawat : 473
Pasien Isolasi Mandiri : 1.139
Pasien Sembuh : 9.398
Meninggal Dunia : 417.
Penulis: Miftah Aulia | Editor: Budi Susilo