Berita Nasional Terkini

Pandangan Anies Baswedan: Kuping Pejabat Publik tak Boleh Tipis, Wajib Siap jadi Kotak Pos Kritik!

Pandangan Gubenrur DKI Jakarta Anies Baswedan: kuping pejabat publik tak boleh tipis, wajib siap jadi kotak pos kritik.

KOMPAS.COM/NURSITA SARI
Pandangan Gubenrur DKI Jakarta Anies Baswedan: kuping pejabat publik tak boleh tipis, wajib siap jadi kotak pos kritik. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya pandangan sendiri bagaimana cara menghadapi kritik.

Polemik soal kritik yang jadi bahan perbincangan publik belakangan ini membuat Anies angkat suara.

Secara terbuka Anies menyampaikan pandangannya yang menganggap kritik adalah hal biasa yang menjadi hak masyarakat berpikir dan berpendapat.

Menurutnya kritik tak harus direspon keras, terutama bagi pejabat publik.

"Kalau berada di wilayah publik maka kupungnya nggak boleh tipis. Kita dengarkan saja," katanya dalam siaran live Youtube acara HUT Ke-13 tvOne, Senin (15/2/2021).

Menurut Anies, pejabat pemerintahan sebagai pelayan publik seharusnya tidak mempermasalahkan adanya kritik masyarakat.

"Bila ungkapan disampaikan dengan akademik, baik-baik saja. Bila ungkapan kritik diungkapkan secara kasar itu ekspresi kemampuan dia (pengkritik) dalam mengungkapkan," sambungnya.

Baca juga: Korban UU ITE Diulas Mata Najwa Malam Ini, dari Novel Baswedan, Prita Mulyasari, hingga Baiq Nuril

Baca juga: Korupsi di Saat Pandemi, Anak Buah Prabowo dan Megawati Terancam Hukuman Mati, Simak Keterangan KPK!

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menganggap kritik sebagai ungkapan pendapat rakyat.

Kritik adalah harapan masyarakat untuk pemerintah menjadi lebih baik.

Dia pun menyadari bahwa pendapat masyarakat ada yang mendukung maupun tidak mendukung pemerintah.

Bahkan ada pula kritik dengan kata-kata kasar hingga caci maki.

"Makin kasar kata-katanya itu makin mempermalukan dirinya sendiri, bukan buat saya. Jadi saya tidak perlu merasa masalah. Dan, jangan tempatkan sebagai masalah pribadi," ujarnya.

"Ketika orang mengkritik, rileks saja. Anggap itu bagian dari ungkapan pandangan," imbuh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca juga: Korupsi di Saat Pandemi, Anak Buah Prabowo dan Megawati Terancam Hukuman Mati, Simak Keterangan KPK!

Anies lantas kembali menegaskan bahwa kritik merupakan proses demokrasi dalam bernegara dan sudah ada sejak dulu.

"Kritik itu bukan hal baru. Kalau berada di wilayah publik maka dia harus siap untuk menjadi kotak pos kritik dari siapa pun," paparnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved