Berita Samarinda Terkini
Jalan Bantuas Samarinda Longsor Lagi, Lintasan Berstatus Provinsi, Minim Perhatian Pemerintah
Tepat di wilayah terpinggir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, membuat Kelurahan Bantuas minim perhatian
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Jika tidak segera mendapat perhatian lebih lanjut, bisa saja jalan tidak bisa dilewati lantaran badan jalan akan terputus.
"Itu (longsor) ada (lubang) sumbernya di bawah, akan susah kalau tidak dicor. Jadi ada empat (titik) sebenarnya yang rusak, memang yang paling parah itu yang ambles 30 meter itu (di RT 13)," pungkasnya.
"Banyak potensi longsornya, tapi sudah saya laporkan tapi belum ada penanganan," sambung Suyanto.
Timbun Jalan Gunakan Agregat
Berita sebelumnya. Menghindari kembali terjadi penurunan tanah pada badan Jalan Alhasani, RT 10, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur yang telah ditimbun.
UPTD Wilayah II Pemeliharaan Infrastruktur (Pera) Dinas PUPR Kaltim memutuskan untuk menyetop dulu kegiatan penimbunan dengan tanah.
Namun untuk, kegiatan pengerasan badan jalan yang ditimbun dengan menggunakan material agregat untuk memadatkan timbunan tetap dilakukan.
"Kalau menggunakan tanah uruk biasa untuk menimbun akan terus turun. Karena itulah kami ganti dengan agregat agar tanah tetap stabil," ungkap Kepala UPTD Wilayah II Pera Dinas PUPR Kaltim, Joniansyah, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Lurah Minta Jalan Bantuas Diturap, Khawatir Terjadi Amblas Susulan, Sisi Jalan Ada Jurang Curam
Baca juga: Akses Jalan Penghubung di Bantuas Palaran yang Amblas, Telah Dipadatkan dan Bisa Dilewati Kendaraan
Joniansyah juga berkata bahwa pihaknya telah melaporkan upaya penanganan untuk mencegah ruas badan jalan itu kembali ambles ke Bidang Bina Marga pada rapat koordinasi pada 26 Januari lalu di Kantor DPUPR Pera Kaltim, Jalan Tengkawang saat pembahasan longsor Pattimura.
"Nanti dari mereka (Bina Marga) yang menentukan teknisnya itu seperti apa yang harus dilakukan untuk mencegah adanya penurunan kembali. Kalau kami hanya sebatas penanganan awal saja," kata Joniansyah.
Dilanjutkannya bahwa lapisan aspal dari badan jalan yang mengalami ambles, juga telah dipindahkan ke jalan-jalan alternatif untuk menutup lubang jalan agar dapat dilalui masyarakat sekitar.

"Warga yang memindahkan, karena jalan-jalan perkampungan sementara ini masih menjadi jalan alternatif," lanjut Joniansyah.
Lokasi jalan yang ambles, dari pihaknya juga masih menempatkan alat untuk mengantisipasi penurunan badan jalan.
"Ada juga alat berat dari pihak perusahaan yang turut membantu mempercepat penanganan," tutup Joniansyah.
Penulis M Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo