Virus Corona di Kutim
Sekda Kutim Ingatkan tak Konsumsi Makanan Penyebab Tekanan Darah Tinggi Saat akam Divaksin Covid-19
Sekretaris Daerah Kutai Timur Irawansyah , menceritakan pengalamannya saat divaksin Covid-19 pertama yang sempat tertunda
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA - Sekretaris Daerah Kutai Timur Irawansyah , menceritakan pengalamannya saat divaksin Covid-19 pertama yang sempat tertunda, karena mengonsumsi makanan yang menyebabkan tekanan darahnya tinggi.
Pada penyuntikkan dosis pertama akhir Januari lalu, ia harus menunda vaksinasi sebab tekanan darahnya tinggi saat pengecekan, setelah menunggu 15 sampai 30 menit tidak terjadi penurunan sehingga ditunda di hari berikutnya.
Irawansyah menyampaikan, malam sebelum vaksinasi dosis pertama ia memakan buah tiwadak, saat itu ia tak tahu efeknya akan membuat tekanan darahnya tinggi.
Baca juga: Kemenpolhukam Petakan Ancaman, 2 Objek Vital Nasional di Kaltim jadi Perhatian
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi tak Berani Ambil Kesimpulan
"Yang pertama tekanan darah saya tinggi karena malamnya saya makan buah tiwadak," ucapnya. Kamis(18/02/2021)
"Kemarin saya makan tiwadak itu, yang seratnya terlalu banyak, panas setelah saya ketahui itu, saya tidak makan lagi, Alhamdulillah turun," tambahnya.
Saat vaksinasi dosis kedua tekanan darahnya normal karena ia menjaga pola makannya.
"Alhamdulillah sekarang normal tekanan darah saya, tidak seperti yang dosis pertama," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Dini Hari Jago Merah Beraksi di Balikpapan, Lahap Pertokoan Warga di Prapatan
Baca juga: Saksi Mata Pertama di Kebakaran Prapatan Balikpapan, Bangunkan Warga Pakai Palu, Dipukul ke Tiang
Ia mengatakan, untuk tidak mengonsumsi makanan yang membuat tekanan darah tinggi ketika akan divaksin.
"Jangan makan-makanan yang membuat tekanan darah tinggi seperti durian mungkin," katanya
Untuk diketahui, ketika akan divaksin si penerima akan diperiksa tekanan darahnya, apabila tekanan darah tersebut tinggi maka akan ditenangkan dan ditunggu 15 hingga 30 menit.
Baca juga: Pematangan Lahan di Sungai Kapih Samarinda tak Berizin, Ternyata Juga Keruk Batu Bara
Jika masih tidak turun tekanan darah itu maka akan dijadwalkan di hari lain.
Penulis: Dini Anggita/Editor: Samir Paturusi