Berita Berau Terkini

Beredar Video Wisatawan di Berau Angkat Penyu untuk Berfoto, Disbudpar Angkat Bicara

Beredarnya sebuah video yang kemudian heboh karena pengangkatan penyu yang diduga terjadi di salah satu objek wisata di Kabupaten Berau.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/HO
aktivitas sejumlah wisatawan mengangkat penyu disalah satu objek wisata di Berau viral di Medsos. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Beredarnya sebuah video yang kemudian heboh karena pengangkatan penyu yang diduga terjadi di salah satu objek wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membuat resah para pemerhati penyu.

Pasalnya menangkap penyu, memegang dengan posisi vertikal dan mengelus kepalanya seperti video yang beredar di Bumi Batiwakkal sangat berpotensi membuat penyu stress dan trauma.

Bahkan perbuatan seperti itu juga dinilai melanggar kode etik interaksi terhadap satwa liar dilindungi.

Di dalam video tersebut terdapat adegan seorang laki-laki yang diduga pemandu wisata memegangi penyu pada posisi sedemikian rupa.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Mikro di Balikpapan, Kelurahan Inventarisir Kebutuhan Posko Covid-19 Tingkat RT

Sehingga terduga wisatawan perempuan dapat mengelus kepala dan pundak penyu hijau (Chelonia mydas).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau H Masrani mengakui kejadian tersebut terjadi di Berau tepatnya di objek wisata pulau Kaniungan dan Derawan.

Menurut Masrani dalam video viral itu memang merupakan seorang tour guide dari luar yakni dari Tarakan dan pihaknya telah menghubungi yang bersangkutan.

"Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Perikanan dan BKSDA termasuk Camat dan Kepala Kampung agar kejadian tersebut tidak kembali terulang," ungkapnya.

"Jadi untuk diketahui yang viral kemarin bukan hanya di Derawan tapi juga di Kaniungan," jelas Masrani.

"Dan saya sudah kirim teman untuk lebih memperketat dan bersama BKPSDA akan membuat semacam larangan atau imbauan sesuai anjuran pemerintah," pungkasnya.

Baca Juga: PPKM Mikro di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi: Kelonggaran, Jangan Sampai Kerumunan Menjadi-jadi

Masrani berharap para tour guide maupun para wisatawan paham dengan kondisi tersebut dan tetap menjaga kelangsungan hidup satwa laut yang menjadi kekayaan Berau.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Penyu Indonesia (YPI) Bayu Sandi, mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Bahkan perilaku itu dinilai tidak etis dan menunjukan pengetahuan masyarakat umum dan pelaku wisata terkait konservasi penyu masih cukup rendah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved