Berita Samarinda Terkini

Parit di Jalan Pattimura Samarinda Tertimbun, Dekat Titik Lokasi Longsor, Warga Merasa Khawatir

Ruas Jalan Pattimura RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PUING - Parit di sekitar Jalan Pattimura, Kota Samarinda yang tertutup akibat aliran air dari material longsor. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ruas Jalan Pattimura RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur telah kembali dibuka dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Namun masih ada masalah yang mengganggu warga.

Masalah yang dikeluhkan yakni tertutupnya saluran parit tanah buangan dari lokasi tanah longsor. 

Tanah menimbun saluran parit sehingga memicu terjadinya penyumbatan aliran air.

Baca Juga: Evaluasi PPKM Mikro di Balikpapan, Kelurahan Inventarisir Kebutuhan Posko Covid-19 Tingkat RT

Berakibat pada tertutupnya saluran air yang terhubung dengan saluran gorong-gorong di depan kawasan Teluk Bajau. 

Aliran air dari bukit meluap dan mengalir di badan jalan.

"Iya sudah dibuka memang (ruas jalan) di sebelah itu tidak dilalui (karena ada material longsor), tetapi kan aliran airnya ke bawah. Jadi, yang licin itu di bawah kan, apalagi jalannya menikung mas," ujar Anwar (34), warga RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Jumat (19/2/2021).

Air yang bercampur lumpur dikatakan Anwar, meluber dan mengalir ke ruas jalan yang telah dibuka dan dilalui kendaraan.

"Bisa dilihat di badan jalannya berlumpur. Itu air dari mana, kalau bukan dari bukit. Nah, air itu meluber ke jalan karena saluran pembuangannya tertutup tanah," ungkap Anwar.

Terkait timbunan tanah yang menutup saluran parit ketika dikonfirmasi, Kasi UPTD Wilayah II Pemeliharaan Infrastruktur (Pera) Dinas PUPR Kaltim, M Muhran, nantinya pasti akan dibersihkan.

Baca Juga: PPKM Mikro di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi: Kelonggaran, Jangan Sampai Kerumunan Menjadi-jadi

Terlebih, pengerjaan dan timbunan material dibadan jalan yang masih tertutup, akan diangkut ke stockpile atau pembuangan akhir. 

"Itu tidak permanen. Hanya untuk menahan agar longsoran tidak meluas (material longsor). Nanti setelah dibersihkan, saluran parit itu juga direhab," singkat Muhran.

Pembersihan Material Longsor

Berita sebelumnya. Pengecoran yang dilakukan UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II, Dinas Pekerjaan Umum, Pernataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim pada jalan yang rongkang dan mengalami amblas sudah menunggu tahap pengeringan.

Tak hanya itu, pembersihan material tanah bekas longsoran di Jalan Pattimura RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, juga terus dikebut.

Hal ini terpantau pada Senin (8/2/2021) sore.

Baca juga: Dua RT di Graha Indah Balikpapan, Terbanyak Sumbang Kasus Covid-19, Kini Pembatasan Jam Malam

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Muara Rapak Balikpapan, Diduga Truk jadi Biang, Mengangkut Beras

Baca juga: Cegah Karhutla di Kutim, BPBD Gelar Apel Gabungan Siaga Kebakaran

Terlihat alat berat terus bekerja membersihkan material tanah bekas longsoran ke truk pengangkut yang kemudian membuang ke pembuangan awal yang berjarak 100 meter dari lokasi longsoran.

"Pengecoran sudah selesai. Untuk proses pengeringan dan kerasnya cor dalam waktu lima hari, melihat usia betonnya. Sementara masih kita tutup dulu," Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II, Dinas Pekerjaan Umum, Pernataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim, Joniansyah (8/2/2021).

Pembersihan diakui oleh Joniansyah dilakukan pihaknya sejak pagi hingga malam hari. 

Ini dilakukan pihaknya untuk segera mengupayakan untuk terbukanya satu ruas dulu sebelum nanti benar-benar dibuka untuk dilalui.

"Seperti rencana awal, kita lakukan pembersihan hingga malam hari. Nanti setelah terbuka, kita upayakan pembersihan di sisi kanannya sambil dibuka tutup untuk membuang tanah ke tanah seberangnya (stock pile)," tuturnya.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Samarinda Seberang, Sofian berharap masyarakat bersabar dan alangkah baiknya mencari jalur alternatif lain dulu sembari menunggu pengerjaan yang dilakukan UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II, Dinas Pekerjaan Umum, Pernataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim.

"Dukungan terhadap pemerintah tentunya masyarakat jangan dulu melintas di situ ketika ada pengerjaan kan. Supaya cepat dikerjain, kita masyarakat juga bisa melintas di situ," kata Sofian.

Sofian hanya bisa berharap masyarakat yang nekat melintas, bersabar terlebih dulu sampai benar-benar selesai pengerjaan yang sedang diupayakan untuk satu lajur yang sedianya bisa dilintasi.

"Kita mengimbau lewat media saja, kita sampaikan kesadaran masing-masing untuk menahan diri dan bersabar dulu," ucapnya.

Menyinggung mengenai pemalakan yang terjadi Minggu (7/2/2021) pada salah seorang relawan yang melintas di jalur alternatif dekat longsor, dia menanggapi, agar pihak berwajib dapat segera mengusut tuntas.

Ia mengaku tidak mengetahui siapa oknum yang melakukan hal tersebut.

"Sebagai tokoh masyarakat saya tidak setuju dengan tindakan seperti itu, kami mendukung Polsek Samarinda Seberang dan Polsek Palaran memberantas adanya pemalakan, karena itu pidana," katanya.

Penulis Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved