Tahun Baru Imlek
Resep Lontong Cap Go Meh, Sajian Khas Saat Cap Go Meh, Hanya Ada di Indonesia?
Pada perayaan Cap Go Meh, biasanya masyarakat Tionghoa di Nusantara menikmati sajian khas yakni ketupat atau lontong cap go meh.
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk tahun 2021 ini, perayaan Cap Go Meh dilaksanakan 26 Februari.
Yakni 15 hari setelah Tahun Baru Imlek di tahun ini.
Seperti biasanya, di perayaan Cap Go Meh di Indonesia, selalu ada masakan berupa lontong Cap Go Meh.
Baca juga: Cap Go Meh, Hari Kasih Sayang China, Waktu Wanita Lajang Bertemu Lawan Jenis, Tak Kalah dengan Imlek
Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh, Bagaimana Sejarah Panjang Tradisinya, Jadwal Lengkap Perayaan Tahun 2021
Lontong Cap Go Meh adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia.
Lontong Cap Go Meh biasa disajikan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya saat bulan pernama atau biasa dikenal dengan perayaan Cap Go Meh.
Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan bersama dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk kedelai, sambal, dan kerupuk.
Ikuti resep lontong Cap Go Meh yang termuat dalam buku "Sajian Nostalgia ala Dapoersikoko Hits di Instagram" karya Thea Utomo Semiawan terbitan PT Gramedia Pustaka berikut.
Perayaan Cap Go Meh dilaksanakan tanggal 15 Cia-gwee sebagai penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
Untuk tahun 2021 ini, perayaan Cap Go Meh dilaksanakan 26 Februari.
Pada perayaan Cap Go Meh, biasanya masyarakat Tionghoa di Nusantara menikmati sajian khas yakni ketupat cap go meh.
Salah satunya adalah masyarakat China Peranakan di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mengutip dari buku “Hari-Hari Raya Tionghoa” yang ditulis oleh Marcus A.S terbitan Suara Harapan Bangsa, lontong Cap Go Meh sudah ada sejak lebih dari 250 tahun yang lalu.
Lontong Cap Go Meh ibarat ketupat saat perayaan Idul Fitri di Indonesia.
Bagi sebagian besar orang Indonesia yang merayakan Cap Go Meh, perayaan Cap Go Meh terasa tak lengkap jika tidak ada lontong cap go meh.
Penelitian Listya Ayu Saraswati dan P Ayu Indah Wardhani yang bertajuk Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh menjelaskan Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang berarti malam ke-limabelas.