Virus Corona di Balikpapan
Tes Rapid Antigen Masuk Diagnosa Covid-19, Dinkes Balikpapan Input Data Warga yang Hasilnya Positif
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan kini mulai memasukkan data warga yang memiliki hasil rapid antigen positif ke dalam database. Hal tersebut lantaran r
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dinas Kesehatan Kota Balikpapan kini mulai memasukkan data warga yang memiliki hasil rapid antigen positif ke dalam database.
Hal tersebut lantaran rapid antigen secara sah masuk sebagai salah satu diagnosis Covid-19 sejak dua minggu lalu.
Kebijakannya diterangkan melalui KMK nomor 464 terkait dengan penggunaan rapid antigen untuk mendiagnostik Virus Corona.
Baca juga: Kebakaran Terjadi Lagi, Sebuah Mess Perusahaan di Balikpapan Dilalap Jago Merah
Baca juga: PDAM Balikpapan Tidak Mengalir, Pipa IPAM Damai Stop Produksi 45 Persen, Berikut Daerah Terdampak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, warga yang memiliki hasil tes rapid antigen positif langsung menjalani isolasi.
"Kasus Covid-19 akan makin ramai karena memang akurasinya tinggi. Sekarang se-Indonesia semua hasil antigen itu dimasukkan sebagai diagnosis Covid-19,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Untuk itu, pihaknya menggelar pelatihan bagi petugas laboratorium maupun tenaga administrasi di seluruh puskesmas terkait dengan bagaimana caa menginput data masuk ke dalam aplikasi All Record milik Kementerian Kesehatan
“Hari ini petugas lab, admin puskesmas dilatih untuk menginput data rapid antigen itu masuk ke aplikasi all record,” katanya.
Pelatihan itu dimaksudkan untuk mempercepat mereka yang positif masuk dalam database aplikasi sehingga bisa langsung dirilis.
“Suka keteteran kan kalau menginput,” tuturnya.
“Kadang ada orang dia sudah positif dua hari lalu tapi belum dirilis. Karena ini bertumpuk dan tidak bisa dirilis, kalau tidak muncul di aplikasi," tuturnya.
Sementara itu, di Jawa dan Bali setiap puskesmas telah mendapat dropan persediaan rapid antigen.
Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor Sebut Kukar, Kutim dan Mahulu Berpotensi Karhutla, Ini Alasannya
Baca juga: Ingin Memancing, Seorang Pemuda di Samarinda Tiba-tiba Lompat ke Sungai Mahakam, Sempat Minta Tolong
Sehingga seluruh puskesmas di Jawa dan Bali saat ini, juga melakukan diagnosis Covid-19 sama seperti fasilitas kesehatan lain.
Menurutnya, ini seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Keluarahan dan RT diminta membantu proses tracing.
"Puskesmas sudah harus bisa melakukan swab, harus bisa menegakkan diagnosa, ini mempercepat seiring dengan PPKM mikro," ucapnya.