Virus Corona di Balikpapan
Tes Rapid Antigen Masuk Diagnosa Covid-19, Dinkes Balikpapan Input Data Warga yang Hasilnya Positif
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan kini mulai memasukkan data warga yang memiliki hasil rapid antigen positif ke dalam database. Hal tersebut lantaran r
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
Kasus Covid-19 di Balikpapan akan Melonjak, Angkanya Bisa 2 Kali Lipat
Diberitakan sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Balikpapan, Rizal Effendi menyebut angka kasus Covid-19 di Kota Balikpapan bakal melonjak.
Pasalnya, mulai hari ini, pasien terkonfirmasi reaktif melalui pemeriksaan Rapid Antigen, dinyatakan positif.
Datanya bakal diinput ke dalam aplikasi All Record.
Baca juga: Walikota Rizal Effendi Dirundung Duka, 4 Orang Terdekatnya Positif Covid, Akui Rindu Istri dan Cucu
Baca juga: Istri dan Cucunya Positif Covid-19, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Wajib Swab Dua Hari Sekali
"Saya rasa satu dua hari ke depan akan melonjak. Pasti akan naik signifikan, karena semua pakai rapid antigen," ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Rizal Effendi mengatakan, hal tersebut masuk ke dalam salah satu rangkaian program pencegahan dari Kementerian Kesehatan.
Khususnya dalam rangka mengejar angka tracing dan testing rate sesuai dengan ketentuan standar lembaga kesehatan dunia, WHO.
"Harus dijalankan karena sudah perintah, walaupun angkanya tidak nyaman, biasa 100 nanti bisa dua kali lipat," tuturnya.
Rizal Effendi memastikan kebijakan ini tidak akan memiliki pengaruh kepada masyarakat.
Hanya berpengaruh pada peningkatan angka kasus Covid-19.
Baca juga: Catat 113 Kasus Baru Positif Covid-19, Cek Ketersediaan Ruang Isolasi dan Embarkasi Haji Balikpapan
Baca juga: Semua Pakai Rapid Antigen, Kasus Covid-19 di Balikpapan dalam Dua Hari ke Depan Naik Signifikan
"Tentu akan berpengaruh juga pada zona, bisa naik lagi ke merah karena masuk ke dalam kategori," ungkapnya.
Sementara itu, kebijakan baru untuk memasukkan data tersebut saat ini telah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
Melalui Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, pihaknya telah bekerja sama dengan klinik dan rumah sakit swasta, dalam menggelar latihan pengisian data.
Siapa saja yang melakukan rapid antigen reaktif, maka akan dinyatakan positif dan data masuk ke dalam aplikasi untuk kemudian dirilis.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rahmad Taufiq