Berita Bontang Terkini

Volume Sampah Medis di Bontang Mulai Dikhawatirkan, Per Harinya Capai 80 Kilogram

Walikota Bontang Neni Moerneaini menyebutkan, persoalan sampah medis ini harus menjadi perhatian bersama.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Walikota Bontang, Neni Moerneaini beberkan produksi sampah medis masker sekali pakai.  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Produksi sampah medis sejak merebaknya Covid-19, mencuri perhatian Pemkot Bontang.

Setidaknya, rata-rata sampah medis yang diproduksi masyarakat setiap harinya mencapai 88 Kilogram perhari.

Walikota Bontang Neni Moerneaini menyebutkan, persoalan sampah medis ini harus menjadi perhatian bersama.

Kesuksesan pengendalian sampah ini masyarakat juga harus berperan.

Baca juga: Efek Pandemi Volume Sampah Naik 7 Ton di Balikpapan, Paling Banyak dari Sisa Makanan

"Harus diawali di rumah sendiri dulu, komitmen pada diri sendiri," kata Neni saat dikonfirmasi. Minggu (28/2/2020).

Dibeberkan Bunda (sapaan akrab), sampah medis khususnya masker bekas pakai ini paling mencuri perhatian.

Pasalnya jika diamati, ada 250 juta penduduk indonesia menggunakan masker.

Bayangkan saja ada 250 juta penduduk indonesia, anak bayi pun harus menggunakan masker.

"Tentu dua hari sekali harus ganti. Jadi  sampah medis dari masker saja ini ada 500 juta dalam 2 hari," terangnya.

Sehingga ia pun meminta masyarakat usai menggunakan masker sekali pake agar digunting atau dihancurkan.

Hal itu menghindari adanya oknum yang mendaur ulang sampah tersebut.

Baca juga: NEWS VIDEO Remaja Selambai Lok Tuan Bontang, Berhasil Selamat Setelah Berduel dengan Buaya 5 Meter

"Ini kalau terus dibiayarkan akan menimbulkan masalah baru. Makanya masyarakat juga perlu bertanggung jawab atas sampah medisnya, khususnya masker sekali pakai," ujarnya.

Selain itu, terkait permasalahan pelastik juga hingga kini masih belum usai. Padahal regulasi terkait sampah pelastik telah diatur dalam Perwali No. 30 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan sampah sekali pakai.

Namun masih banyak masyarakat yang mengabaikan.

Baca juga: Kaki Pelajar SMP di Bontang Disambar Buaya saat Sedang Duduk di Tangga Jembatan, Begini Kondisinya

Khususnya untuk penggunaan sedotan dan kantongan plastik yang menurutnya tidak bermanfaat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved