Kisruh Partai Demokrat

Annisa Pohan Meradang, AHY Dikudeta Moeldoko di Partai Demokrat 'Siapa yang Akan Lindungi'

Sang istri Annisa Pohan bahkan turut serta mengomentari polemik yang terjadi di Partai Demokrat,  

KOMPAS.com/Andreas Lucas Altobeli
Annisa Pohan usai menghadiri acara Indonesia Untuk Semua dari partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisruh Partai Demokrat masih terus berlanjut.

Meski Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit Sumatera telah menetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026.

Namun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak dengan tegas hasil keputusan tersebut.

Sang istri Annisa Pohan bahkan turut serta mengomentari polemik yang terjadi di Partai Demokrat.    

Annisa Pohan menanggapi posisi sang suami, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat yang kini 'digantikan' oleh Moeldoko.

Dengan nada keras, Annisa Pohan mengurai pernyataan menohok atas polemik yang tengah mendera partai naungan AHY.

Baca juga: Nobu Blak-blakan Dalam Video Terbarunya, Ini Sikap Gisel Dihadapan Penyebar Video Syur Dirinya

Baca juga: PEDASNYA Sindiran Marzuki Alie Soal AHY Disiapkan Maju di Pilpres 2024: Ini Bukan Negara Pacitan!

Seperti yang diketahui, kisruh pergantian pemimpin di Partai Demokrat memanas belakangan ini.

Kubu kontra Ketua Umum Partai Demokrat AHY pun telah menyelenggarakan KLB pada Jumat (5/3/2021) di Sumatera Utara.

Bahkan, KLB itu telah menentukan ketua umum yang diklaim untuk menggantikan AHY.

Dilihat dari Kompas TV, dalam KLB tersebut diputuskan bahwa Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Pernyataan tersebut pun diiringi riuh para peserta KLB.

Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.

"Setuju," teriak para peserta.

Baca juga: Kisruh Partai Demokrat, SBY Singgung Kesalahannya di Masa Lalu Saya Memohon Ampun

Baca juga: Kisruh Partai Demokrat Jadi Kesempatan SBY Keluar dari Dinasti Partai, Pengamat: Tak Sekuat PDIP

Adapun hasil putusan tersebut diperoleh berdasarkan hasil voting cepat yang diambil dari para peserta kongres.

Moeldoko diketahui telah berhasil mengalahkan calon ketum lainnya yaitu Marzuki Alie yang mengundurkan diri.

Sementara, Marzuki Alie ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat melalui KLB tersebut.

Menanggapi hasil KLB Partai Demokrat tersebut, Annisa Pohan mengurai respon menohok.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman media sosialnya, Annisa Pohan menyinggung soal partai politik yang haknya sedang diambil secara paksa.

Annisa Pohan lantas bertanya secara retoris tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya guna menanggapi hal tersebut.

"Ketika sebuah partai politik haknya diambil dengan cara paksa dan melanggar hukum lebih lagi dibiarkan oleh yang kuasa. Apalagi hak rakyat kecil ? siapa yang akan lindungi ? apakah kita akan terus diam ?" tulis Annisa Pohan dalam laman media sosialnya yang sudah terverifikasi.

Tak cuma itu, Annisa Pohan juga menampilkan cuplikan ayat di Al-Quran mengenai keadilan.

"Wahai orang-orang yang beriman. Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. QS. Al-Maiida (5:8)," cuplik Annisa Pohan.

Respon menohok Annisa Pohan menanggapi kisruh Partai Demokrat
Respon menohok Annisa Pohan menanggapi kisruh Partai Demokrat ((Instagram @annisayudhoyono))

Baca juga: MAKIN JELAS! Artis Idola Sule yang istrinya Hina Dede Sunandar Sampai Menangis Ternyata Sudah Wafat

Baca juga: SEGERA CAIR! Cek Syarat Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Upah Rp 1,2 juta, Tak Semua Dapat

Respon AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menyindir Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal.

Pasalnya, ia melihat bahwa Moeldoko telah mengaku bersedia untuk menerima keputusan hasil KLB yang digelar Jumat (5/3/2021).

"Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang ia (Moeldoko) sampaikan selama ini, ia pungkiri sendiri melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," tegas AHY dalam konferensi pers secara daring, Jumat sore.

Mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa dirinyalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah dan diakui oleh pemerintah melalui keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Pada kesempatan itu, AHY menjelaskan bahwa Moeldoko bukan kader Demokrat.

Dirinya juga menyatakan penolakan apabila masalah kudeta partai dinilai sebagai polemik internal partai.

Selain itu, AHY juga menduga Moeldoko sejak awal mendukung adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai demokrat (GPK-PD).

"Segelintir kader, mantan kader yang tadinya semangat sekali melakukan KLB di Sumut. Tidak mungkin mempunyai semangat dan kemudian keyakinan kalau tidak mendapatkan dukungan dari KSP Moeldoko," sebut AHY.

Baca juga: AHY Minta Jokowi tak Sahkan KLB Demokrat Moeldoko, Sebut Eks Panglima TNI Jauh dari Moral Politik

Baca juga: Terkenal Tajir, Nagita Slavina Pernah Lakukan Ini Saat Belanja di Warung, Marshel Widianto Kaget

Respon SBY

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menyayangkan upaya merebut kepemimpinan partai melalui kongres luar biasa (KLB) yang digelar pada Jumat (5/3/2021).

"Benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Jumat (5/3/2021) yang dipantau Kompas.com secara daring.

Melalui KLB, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh kubu yang kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Menurut SBY, apa yang dilakukan oleh Moeldoko tersebut merupakan tindakan yang jauh dari sikap kesatria.

Bahkan, kata SBY, tindakan mantan Panglima TNI itu membuat malu para prajurit atau perwira yang pernah bertugas di bawah kepemimpinan Moeldoko.

"Termasuk, rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," ujar dia.

"Saya mohon ampun ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," ucap SBY.

Ia pun mengaku tak pernah menyangka bahwa Partai Demokrat akan diperlakukan atau ditimpa isu kudeta oleh pihak eksternal.

"Tak pernah terlintas dalam pikiran saya, bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan. Saya benar-benar tidak menyangka karena sewaktu selama 10 tahun saya pimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina, tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain, seperti yang kami alami saat ini," ujar dia.

(*)

Editor : Januar Alamijaya

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Tak Terima AHY Dikudeta Moeldoko, Annisa Pohan Tulis Sindiran Pedas : Apakah Kita Akan Terus Diam?, https://bogor.tribunnews.com/2021/03/06/tak-terima-ahy-dikudeta-moeldoko-annisa-pohan-tulis-sindiran-pedas-apakah-kita-akan-terus-diam?page=all.

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved