Berita Internasional Terkini
MENYENTUH DUNIA! Inilah Pesan Terakhir Angel Mahasiswi yang Ditembak Aparat Myamnar Tepat di Kepala
Mahasiswa Myanmar bernama Ma Kyal Sin alias Angel meninggal dunia ditembak aparat di kepala, Rabu 3 Maret 2021.
Sementara media lokal melaporkan ratusan pengunjuk rasa ditangkap.
"Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta terjadi pada tanggal 1 Februari. Kami memiliki hari ini - hanya hari ini - 38 orang tewas. Kami sekarang memiliki lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta dimulai, dan banyak yang terluka," kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) utusan khusus untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, berkata di New York.
Seorang juru bicara dewan militer yang berkuasa tidak menjawab panggilan telepon yang meminta komentar.
Dalam percakapan dengan wakil panglima militer Myanmar Soe Win, Schraner Burgener mengaku telah memperingatkannyabahwa militer kemungkinan besar akan menghadapi tindakan keras dari beberapa negara dan isolasi sebagai pembalasan atas kudeta tersebut.
"Jawabannya adalah: Kami terbiasa dengan sanksi, dan kami selamat," katanya kepada wartawan di New York.
"Ketika saya juga memperingatkan mereka akan masuk (ke) isolasi, jawabannya adalah: Kita harus belajar berjalan hanya dengan sedikit teman."
Dewan Keamanan PBB akan membahas situasi pada Jumat (5/3/2021) dalam pertemuan tertutup, kata para diplomat. Penembakan terus menerus Ko Bo Kyi, sekretaris gabungan kelompok hak asasi Tahanan Politik Asosiasi Bantuan Myanmar, sebelumnya mengatakan militer menewaskan sedikitnya 18 orang.
Namun jumlah korban meningkat pada pengujung hari. Di kota utama Yangon, saksi mata mengatakan sedikitnya delapan orang tewas, tujuh diantaranya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan beruntun di sebuah lingkungan di utara kota pada sore hari.
"Saya mendengar begitu banyak tembakan terus menerus. Saya berbaring di tanah, mereka banyak menembak," kata pengunjuk rasa Kaung Pyae Sone Tun, (23 tahun) kepada Reuters.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Amerika Serikat (AS) "terkejut" dengan meningkatnya kekerasan.
“Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mengevaluasi langkah-langkah yang tepat untuk menanggapi dan tindakan apa pun akan ditargetkan pada militer Myanmar,” tambahnya.
“Amerika Serikat telah menyampaikan kepada China untuk memainkan peran konstruktif di Myanmar,” kata juru bicara itu.
Uni Eropa mengatakan penembakan terhadap warga sipil tak bersenjata dan pekerja medis jelas melanggar hukum internasional.
Militer juga disebut meningkatkan penindasan terhadap media, dengan semakin banyak jurnalis yang ditangkap dan didakwa.
Di Monywa, enam orang tewas, Monywa Gazette melaporkan. Yang lainnya tewas di kota terbesar kedua Mandalay, kota utara Hpakant dan pusat kota Myingyan.