Berita Nasional Terkini
PEDASNYA Sindiran Marzuki Alie Soal AHY Disiapkan Maju di Pilpres 2024: Ini Bukan Negara Pacitan!
Marzuki Alie menilai tidaklah bagus memaksakan orang yang minim pengalaman, menjadi pemimpin nasional.
"Popularitas itu didasarkan pada isu yang sedang berkembang."
"Apa yang lagi happening, itulah yang ada di benak publik."
"Dalam seminggu ini porsi pemberitaan soal AHY dan Demokrat berlimpah karena isu kudeta," ujar Adi ketika dihubungi Tribunnews, Senin (8/2/2021).
Namun, Adi mengingatkan partai berlambang mercy itu tak berpuas diri melihat popularitasnya meningkat.
Karena, menurutnya populer saja tak cukup dalam dunia politik.
Semua akan sia-sia, kata Adi, jika Demokrat tak bisa mengonversi popularitas itu menjadi elektabilitas.
"Dalam politik, populer saja tak cukup, tapi harus bisa dikonversi jadi elektabilitas."
"Di situlah Demokrat harus fokus ke depan."
"Setelah jadi konsumsi pemberitaan, lalu apa?" tuturnya.
Terlebih lagi, Adi menilai masyarakat belum dapat dipastikan menanggapi isu kudeta Demokrat secara positif atau negatif.
"Saat ini publik terbelah dalam menyikapi isu kudeta demokrat."
"Terjadi tauran opini, jadi belum ketahuan siapa yang lebih kuat. Harus ada alat ukur yang objektif," paparnya.
Sebelumnya, popularitas dan favorabilitas Partai Demokrat dan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melejit sejak isu kudeta partai itu mengemuka.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo, dalam diskusi Proklamasi Democracy Forum bertajuk 'Prahara Hostile Take Over Partai Politik dalam Arena Demokrasi' secara virtual, Minggu (7/2/2021).
Tomi menjelaskan, pihaknya membuat riset dengan cara memetakan pertarungan narasi upaya pengambilalihan paksa, menggunakan tools yang disebut sebagai social network analysis.