Kisruh Partai Demokrat

Ke Mana Moeldoko saat Rumahnya Dijadikan Tempat Jumpa Pers Partai Demokrat Versi KLB?

Rumah pribadi Moeldoko di Jl Terusan Lembang D54, Menteng, Jakarta Pusat dijadikan tempat jumpa pers oleh kubu Partai Demokrat versi KLB

Editor: Syaiful Syafar
YOUTUBE KOMPASTV
Moeldoko menyampaikan pidato setelah terpilih sebagai Ketua Umum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, 6 Maret 2021. 

TRIBUNKALTIM.CO - Rumah pribadi Moeldoko di Jl Terusan Lembang D54, Menteng, Jakarta Pusat dijadikan tempat jumpa pers oleh kubu Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa ( KLB), Kamis (11/3/2021).

Namun saat jumpa pers digelar, tuan rumah malah tak tampak batang hidungnya.

Lantas, ke mana Moeldoko saat rumahnya dijadikan tempat jumpa pers Partai Demokrat versi KLB ?

Jumpa pers Partai Demokrat versi KLB itu hanya dihadiri oleh Sekjen Jhon Allen Marbun, Darmizal, Max Sopacua, Ilal Ferhad, dan Razman Arif Nasution.

Pada kesempatan tersebut, Darmizal menjelaskan soal keberadaan tuan rumah serta alasan mengapa rumah Moeldoko dijadikan tempat menggelar konferensi pers.

Baca juga: Hadir di KLB Deli Serdang dan Dukung Moeldoko, Ini Daftar Ketua DPD & DPC Demokrat yang Dipecat AHY

Baca juga: Moeldoko Dalam Bahaya Jika SBY Sukses Lobi Jokowi, Motif Ambil Alih Demokrat Bukan Jadi Capres 2024

Baca juga: Viral Bupati Lebak Iti Octavia akan Kirim Santet untuk Moeldoko, Pernah Jadi Bupati Terbaik di Asia

Pria berkepala plontos itu membenarkan bahwa tempat yang dia gunakan milik Moeldoko, dan diizinkan digunakan hanya sehari.

"Tempat ini adalah kediaman pribadi bapak Ketua Umum Partai Demokrat yaitu Jenderal TNI Purnawirawan Doktor Haji Moeldoko," kata Darmizal di lokasi.

Politikus Partai Demokrat HM Darmizal.
Politikus Partai Demokrat HM Darmizal. (IST)

Tempat tersebut diizinkan digunakan karena keluarga Moeldoko sedang ke luar kota.

"Kami diberikan kesempatan untuk memakai tempat ini pada hari ini saja karena kebetulan, ibu beserta kerabat keluarga lainnya sedang breada di luar kota sehingga kegiatan kami, kegiatan kita pada hari ini tidak mengganggu keluarga beliau yang ada di rumah," jelas Darmizal.

Pada kesempatan yang sama, Darmizal juga menjelaskan bahwa Partai Demokrat kubu Moeldoko menyatakan bahwa Kongres Luar Biasa ( KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara adalah sah dan konstitusional.

Sementara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) 2020 yang dijadikan landasan kubu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) justru dinilai melanggar Undang-Undang Partai Politik.

"Maka DPP Partai Demokrat versi AHY telah nyata-nyata melanggar UU Partai Politik, karena itu batal demi hukum" kata Darmizal.

Baca juga: TERBANYAK di Sulsel, Daftar Ketua DPD dan DPC Demokrat Pendukung Moeldoko yang Dipecat AHY Usai KLB

Sementara Sekjen PD kubu Moeldoko Jhoni Allen Marbun mengungkapkan beberapa cacat kubu AHY.

Misalnya, posisi Ketua Umum yang memiliki kekuasaan penuh.

"Sekjen dan yang lain hanya membantu," kata Jhoni.

Moeldoko.
Moeldoko. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Demikian pula dengan posisi Ketua Majelis Tinggi Partai yang dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ketua Majelis Tinggi bisa menentukan calon ketua umum. Kemudian bisa menentukan kongres atau kongres luar biasa," katanya.

Sementara Mahkamah Partai hanya memberi rekomendasi kepada majelis tinggi.

"Semua ini ada di AD/ART 2020, sementara UU Partai Politik," kata Jhoni mengatur yang sangat fundamental.

Debat Panas di Mata Najwa

Perdebatan panas terkait kisruh Partai Demokrat tersaji di acara Mata Najwa, Rabu (10/3/2021) malam.

Acara Mata Najwa tadi malam itu diwarnai debat panas antara Hinca Panjaitan yang mewakili kubu AHY dan Darmizal yang mewakili kubu Moeldoko.

Sementara, eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga muncul ikut memberi kesaksian soal kisruh Partai Demokrat.

Baca juga: Bukan Jadi Capres 2024, Ada Analisa Moeldoko Punya Motif Tersembunyi Rebut Demokrat, Hanya Tumbal

Dari perdebatan yang dilakukan oleh Hinca Panjaitan dan juga Damrizal, keduanya meributkan soal jumlah peserta KLB yang diselenggarakan oleh kubu Moeldoko tidak mencapai 1.200 peserta.

Bahkan isu bagi-bagi uang di KLB juga dikupas Najwa Shihab.

Tidak hanya itu saja, program acara Mata Najwa juga memunculkan kesaksian Gatot Nurmantyo yang mengaku pernah ditawari posisi Moeldoko saat ini di Partai Demokrat.

Video selengkapnya tonton di sini!

Siapa Diakui Pemerintah?

Di acara Mata Najwa, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah hingga kini hanya mengakui Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Diungkapkan Mahfud MD di acara yang dipandu Najwa Shibab itu, hingga hari ini pengurus Partai Demokrat versi Ketua Umum Moeldoko belum terdaftar.

"Secara resminya yang diakui pemerintah adalah Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Ketua Majelis Tinggi Pak SBY," ungkap Mahfud MD pada Rabu (10/3/2021) malam.

Baca juga: Akhirnya AHY Temui Mahfud MD, Anak SBY Bongkar Kejanggalan KLB Versi Moeldoko, Beber AD/ART Demokrat

Dia menyebut kalau Partai Demokrat versi KLB Sumatera Utara sudah mendaftar, maka nantinya yang akan diakui adalah yang menang dalam proses hukum administrasi.

Menurut Mahfud MD yang akan diakui nantinya bila sudah daftar versi KLB adalah yang memang sesuai dengan peraturan terkait dengan partai politik.

Reaksi Jokowi

Terkait keterlibatan Presiden Jokowi untuk mendukung Moeldoko mengkudeta AHY dari Ketua Umum Partai Demokrat, Mahfud MD menepis tudingan itu.

Dia menyebut Jokowi sama sekali tidak tahu bila Moeldoko benar-benar menjadi ketua umum versi KLB.

Moeldoko juga tidak melapor ke presiden akan bertarung di KLB Partai Demokrat yang dilaksanakan oleh sejumlah pendiri partai tersebtu.

"Saya juga sudah konfirm ke Moeldoko, dia bilang itu urusan saya, dan saya tidak ditanya soal KLB," kata Mahfud tentang percakapannya dengan Moeldoko.

Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga kiri) saat menghadiri pembukaan saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (15/3/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Acara Mata Najwa mengangkat tema Ribut Berebut Partai Domokrat pada Rabu 10 Maret 2021 malam.

Salah satu pelopor KLB Partai Demokrat, Damrizal menyebut mereka mengadakan Kongres Luar Biasa untuk tujuan menyelamatkan Partai Demokrat.

Sementara Hinca Panjaitan dari pihak AHY menyebut KLB Partai Demokrat yang dilaksanakan di Sumatera Utara itu tidak berdasar dan cacat prosedural.

Damrizal kemudian mengangkat soal kantor Partai Demokrat saat ini.

Dia mengatakan kantor itu adalah dari hasil setoran kader dan mahar di Pilkada.

"Itu kantor Partai Demokrat, bukan kantor pribadi. Kalau itu kantor dari mahar Pilkda dan setoran kader kenapa tidak dilaporkan pada Kongres 2020? kata Damrizal.

Hinca Panjaitan menyebut Damrizal tidak hadir dalam Kongres 2020.

"Kantor itu sudah dilaporkan di kongres, Anda tidak hadir," kata Hinca Panjaitan.

Baca juga: AHY: Moeldoko Hanya Berambisi tapi Tak Mencintai Demokrat, Bukti Setia pada AHY, Kader DKI Cap Darah

Baca juga: Siap-siap, Orang Dekat Anas Bocorkan akan Ada PAW Massal di Demokrat Usai Moeldoko Terpilih di KLB

Baca juga: TAJAMNYA Sindiran Wasekjen Partai Demokrat ke Nazaruddin yang Disebut-sebut Danai KLB: Uang Darimana

Selanjutnya Hinca mengatakan seharusnya bila memang ingin menyelamatkan partai, maka yang ikut KLB itu datang dengan baik-baik membahasnya.

"Kalau ada yang kurang, kita perbaiki sama-sama," ucapnya.

Hinca bilang pihaknya telah yang mati-matian menjaga dan memajukan partai itu.

Soal perolehan suara Partai Demokrat yang menurut, ucapnya, merupakan hal biasa dalam berpartai.

"Kalau dikatakan (AHY) gagal, itu sangat subjektif," terangnya. (*)

Editor: Syaiful Syafar

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Partai Demokrat Versi KLB Gelar Konferensi Pers Tanpa Dihadiri Moeldoko dan Tribunjambi.com dengan judul Di Mata Najwa Mahfud MD Sebut Pemerintah Akui AHY Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved