Virus Corona di Balikpapan
PPKM Mikro di Balikpapan Berlanjut, Lapangan Merdeka Masih Tutup Akhir Pekan
Pemerintah Kota Balikpapan memutuskan tetap menutup sejumlah fasilitas umum dalam masa perpanjangan PPKM mikro jilid ketiga
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Yang memutuskan untuk memperpanjang kembali jadwal PPKM skala mikro yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, perpanjanhan PPKM Mikro di Balikpapan berlaku mulai 14-27 Maret 2021.
“Sesuai arahan dari pusat PPKM Mikro akan diperpanjang, kita akan memperpanjang PPKM mikro paling tidak sampai akhir Maret ini,” ujarnya, Kamis (11/3/2021).
Meski terjadi penurunan kasus Covid-19, Pemerintah Kota Balikpapan tetap melanjutkan jadwal PPKM berbasis mikro.
Baca juga: Warga Korban Longsor di Karang Bugis Balikpapan Akui Masih Trauma hingga Tak Nafsu Makan
Pasalnya, berdasarkan evaluasi yang dilakukan selama penerapan PPKM skala mikro berjalan beberapa pekan.
Langkah atau kebijakan ini dianggap lebih efektif dalam menekan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.
Hal itu terlihat dari data yang ada pada setiap kelurahan, menunjukkan penurunan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di kota minyak.
Terbukti, sudah tidak ada lagi wilayah lingkungan pemukiman di Kota Balikpapan yang masuk dalam zona orange.
Baca juga: Tracing Anak Reaktif Antigen, Satgas Tunggu Hasil Spesimen l Virus B117 di Balikpapan
Baca juga: Varian Virus Corona B117 Masuk Balikpapan, Bupati Bulungan Syarwani Minta ASN tak Keluar Daerah
Bahkan saat ini sebagian besar wilayah pemukiman di kota minyak sudah berada di zona kuning bahkan hijau.
“Jadi saya kira penerapan PPKM mikro yang berlaku sudah efektif. Juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Selain meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap wilayahnya.
Baca juga: Mutasi Virus B117 Terdeteksi di Balikpapan, TKI dari Arab Saudi Terpapar, Begini Kronologinya
PPKM mikro juga meningkatkan kepedulian sesama warga kepada warga yang positif Covid- 19 ketika harus menjadi isolasi mandiri.
“Kepedulian masyarakat juga meningkat, kalau ada yang terkena, mereka saling membantu untuk yang sedang menjalankan isolasi mandiri,” imbuhnya.
Penulis Miftah Aulia | Editor: Budi Susilo