Bulog Pastikan Stok Kebutuhan Bahan Pokok di Kaltimtara Jelang Ramadhan 2021, Aman

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) terus berupaya meningkatkan pelayanan di wilayah kerjanya.

Pimpinan Wilayah Bulog Kaltimtara, Arrahim K Kanam mengatakan, stok bahan pokok hingga kini masih dalam posisi aman.

Dan bisa mengisi permintaan pasar empat hingga lima bulan ke depan.

Baca juga: Disperindagkop Berau Sebut Harga Sembako Masih Relatif Stabil Jelang Ramadhan

Secara umum untuk di Kaltimtara, per kemarin stok beras Public Service Obligation (PSO) masih 6.411 ton, sedang stok beras komersil 297 ton.

Untuk gula stoknya aman di posisi 782 ton, tepung terigu 4.162 kilogram, daging sapi 18 ton, dan daging kerbau 7 ton.

"Kalau stok beras di Balikpapan, ada 2.700 ton stok PSO atau dalam rangka stabilisasi. Sedangkan beras premium ada 30 ton, yakni beras etam yang kita jual seperti biasa," jelasnya, Jumat (12/3/2021).

Lalu pasokan gula kristal putih sekitar 94 ton, daging sapi 12,5 ton, ayam beku 480 kilo, serta minyak ada 1.900 liter. "Kalau daging dapat kiriman dari pusat, daging impor. Kita di sini mendistribusikan," terusnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Kurma dan Sejumlah Produk Yang diminati Menjelang Ramadhan Bisa dibeli Secara Online

Diakui Arrahim, pihaknya memang belum memenuhi semua komoditi. Seperti bawang dan cabai merah. Namun jika ada permintaan dan peluang, pihaknya tentu akan turut memusatkan atensi di sana.

Jumlah pasokan yang ada sekarang, lanjutnya aman dalam menyambut bulan Ramadhan. Diketahui, saat bulan suci tersebut permintaan terhadap komoditas bahan pokok meningkat tajam.

"Masih cukup. Karena sekarang kami terus melakukan pengadaan bahan pokok dari pusat. Untuk beras, selain pengadaan lokal, pengadaan komersil tetap kita serap juga," terangnya.

Baca juga: Panduan Lengkap Doa & Amalan Nisfu Syaban 28 Maret 2021, Ada Niat Puasa Nisfu Jelang Ramadhan

Untuk jumlah permintaan, pria yang berkantor di Jl Jendral Sudirman No 335 Balikpapan ini menyebutkan belum mengantongi angka pasti.

"Hanya perkiraan sekarang, minimal satu wilayah 2 kontainer atau 14 ton. Tapi kembali, tergantung pada kebutuhan masing-masing wilayah," pungkasnya. (ear)

Penulis: Heriani | Editor: Mathias Masan Ola