Breaking News

Kisruh Partai Demokrat

Menkumham Dapat Doa Demokrat AHY, Yasonna Laoly Juga Didoakan Kubu Moeldoko, Doa Mana yang Didengar?

Menkumham dapat doa Partai Demokrat versi AHY, Yasonna Laoly juga didoakan kubu Moeldoko, doa mana yang didengar?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Menkumham Yasonna Laoly dan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Hukum dan HAM ( Menkumham) Yasonna Laoly dalam tekanan dualisme Partai Demokrat.

Diketahui, kubu Kongres Luar Biasa ( KLB) yang memilih Moeldoko sudah mengajukan permohonan pengesahan di Kemenkumham.

Sementara, Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) juga berjuang agar hasil KLB tak disahkan Menkumham.

Yasonna Laoly pun mendapat doa dari kedua kubu yang berseteru.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly membalas ungkapan doa yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman.

Adapun, Benny mendoakan Yasonna agar tetap sehat dan berpikiran cerdas dalam menangani permasalahan bangsa.

Baca juga: Andi Arief Bocorkan Demokrat Kubu Moeldoko Gunakan Ahli IT Demi Bisa Daftar Online di Kemenkumham

Baca juga: Rapat dengan DPR, Yasonna Laoly Sebut Masalah Internal Demokrat, Terima Permohonan Kubu Moeldoko

Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Menkumham, Rabu (17/3/2021).

Yasonna pun membalas doa tersebut dengan melempar candaan.

Dalam candaannya itu, Yasonna mengatakan, tidak hanya kubu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berdoa tetapi juga kubu kontra-AHY juga.

"Terima kasih doanya semoga sehat, saya enggak tahu yang sebelah sana berdoa juga, mana yang didengar nanti doanya."

"Ini kan sama-sama berdoa pastilah," kata Yasonna dalam rapat dengan Komisi III DPR, Rabu (17/3/2021), dikutip dari Kompas.com.

Dalam menghadapi persoalan di Partai Demokrat, Yasonna menyebut, Kementerian Hukum dan HAM akan bekerja sesuai aturan hukum yang berlaku.

Juga, pihaknya memastikan akan mengambil keputusan secara profesional.

Menurut Yasonna, pihaknya juga akan mempelajari dokumen-dokumen yang telah diterima dari kedua belah pihak secara baik dan seksama.

Politikus PDI-P itu menegaskan, apabila KLB yang digelar kubu kontra-AHY memang tidak sesuai hukum dan AD/ART Partai Demokrat, maka akan dinyatakan tidak sah, begitu pula sebaliknya.

"Kalau sesuai pula bagaimanalah aku mengambil keputusannya lagi, tapi yakin dan percaya saja Pak Benny, apalagi sudah didokaan tadi, ya aman lah," kata dia.

Doa Kader Demokrat untuk Menkumham

Sebelumnya diketahui, Partai Demokrat menyampaikan aspirasi terkait kisruh internalnya.

Dalam penyampaian aspirasi itu, pihaknya juga turut mendoakan Menkumham Yasonna Laoly.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mendoakan Yasonna agar tetap sehat dan berpikiran cerdas dalam menangani permasalahan bangsa.

"Saya sampaikan aspirasi teman-teman kader Partai Demokrat, aspirasinya teman-teman semua berdoa."

"Tolong sampaikan Pak Benny kami semua berdoa lintas agama, lintas kultural, doa apa lagi untuk bapak menteri? supaya beliau sehat jauh dari Covid-19," kata Benny di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

"Sehingga pikiran tetap cerdas bisa menyelesaikan semua masalah, termasuk masalah bangsa," tambahnya.

Selain itu, Benny mengatakan kader Demokrat juga mendoakan agar Yasonna tetap tegak lurus dalam menegakkan hukum.

Termasuk, dalam menegakkan masalah yang saat ini melanda Partai Demokrat.

"Doanya supaya tetap tegak lurus dengan hukum. Selesaikan semua masalah dengan hukum, itu doa mereka. Masalah apa saja."

"Ya kalau ada masalah yang berkaitan dengan kami, tentu itu juga doanya di dalamnya," ucapnya.

"Kami mohon, Pak, kami berdoa Pak Menteri, Menteri Hukum dan HAM, bisa tegakkan aturan dengan semesti-mestinya."

"Kan begitu, Pak. Itu saja sih doa kami, Pak, yang ingin kami sampaikan," pungkasnya.

Baca juga: Jhoni Allen Tuding AHY Ganti AD/ART Partai Demokrat, Herzaky: Asal Tembak, Keburu Malu Luar Biasa

Reaksi Ali Mochtar Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden ( KSP), Ali Mochtar Ngabalin menjawab tudingan Kuasa Hukum Partai Demokrat, Bambang Widjojanto (BW).

Ngabalin menyebut pernyataan Bambang itu sudah menyesatkan masyarakat.

Sebelumnya, Bambang sempat menduga pemerintah mengakomodasi Partai Demokrat kubu Moeldoko untuk mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara.

Terkait hal itu, Ngabalin lantas mengaku jijik mendengar ucapan Bambang tersebut.

"Apa komentar saya atas permantaan saudara Bambang Widjojanto?," ujar Ngabalin, seperti dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Official iNews, Senin (15/3/2021).

"Saya bilang, lucu, geli dan jijik."

Ngabalin menyebut, tudingan keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kudeta Partai Demokrat itu sangat tak berdasar.

Menurut dia, isu kudeta merupakan masalah internal partai yang tak ada sangkutpautnya dengan Jokowi.

"Ada orang Demokrat, masalahnya internal partai, yang membuat KLB orang Demokrat," jelasnya.

"Kok Jokowi yang jadi bulan-bulanan?"

Karena itu, Ngabalin menganggap ada yang keliru dari pemikiran Bambang.

Tak hanya keliru, ia bahkan menyebut pemikiran Bambang sudah menyesatkan sejumlah pihak.

"Ini ada kerangka berpikir yang keliru, menyesatkan publik," kata Ngabalin.

"Tidak hanya sesat tapi menyesatkan."

Baca juga: Amien Rais Sebut tak Yakin Moeldoko Berani jadi Ketua Umum Demokrat Tanpa Kedipan Lurah

"Di mana logikanya ada masalah internal partai politik, partai itu dinilainya telah diserang. Kemudian pemerintah yang sah yang diserang?"

"Kemudian ada brutalisme demokrasi, lucu, diksi yang butuh referensi kuat," tukasnya.

(*)

Berita tentang Partai Demokrat

Berita tentang Jokowi

Berita tentang Ali Ngabalin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved