Virus Corona di Tarakan

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan Kembali Gelar Vaksinasi Massal

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan kembali gelar vaksinasi massal tahap dua, termin satu dosis kedua di Gedung Serbaguna

Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI
Jubir Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, saat ditemui di Gedung Serbaguna Pemkot Tarakan, Kalimantan Utara. TRIBUNKALTIM.CO/RISNAWATI 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan kembali gelar vaksinasi massal tahap dua, termin satu dosis kedua di Gedung Serbaguna Pemkot Tarakan, Selasa (23/3/2021).

Jubir Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dosis kedua memiliki jumlah yang sama dengan jumlah penerima vaksin pada dosis petama yang dilaksanakan pada Selasa (9/3/2021) lalu.

Diketahui, sebanyak 1.710 orang, terdiri dari pelayanan publik, wartawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pejabat publik, yang divaksin pada tahap dua termin satu ini.

Baca juga: Nekat Tembus Sidang Habib Rizieq, Tokoh Penting 212 dari Artis jadi Wartawan, Ini Tujuan Sebenarnya

Baca juga: Kisah Wartawan di Samarinda Divaksin Covid-19, Jarum Suntik Masuk Cukup Dalam, Tiada Rasa Sakit

Dia mengatakan bagi peserta vaksinasi yang berhalangan hadir bisa datang di hari kedua dan ketiga.

"Pelaksanaan vaksinasi massal dibuka selama tiga hari, terhitung mulai hari ini hingga Kamis mendatang," ujarnya kepada Tribunkaltim.co.

Devi menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Tarakan sejauh ini, belum ada laporan keluhan dari peserta vaksinasi.

"Tidak gagal, ada yang tertunda tidak diberikan vaksin, karena mungkin saja tensi naik, atau da yang memiliki penyakit kronis seperti jantung," jelasnya.

Baca juga: Soal Pangkalan Elpiji 3 Kg di Mamburungan Tarakan, Ketua RT 21 Lapor ke Polda Kaltara, Ini Sebabnya

Baca juga: Gelar Vaksinasi Massal, 1.710 Pelayan Publik dan Tokoh Masyarakat di Tarakan Disuntik Vaksin Sinovac

Pemberian vaksin kedua ini, kata dia, menggunakan vaksin yang sama yakni Sinovac asal China.

Berkaitan rasa sakit yang didapat saat imunisasi, Devi menyebutkan, hal itu disebabkan lokasi penyuntikan yang sama dengan lokasi penyuntikan pertama.

Makanya, sebelum disuntik itukan ditanya dulu, kemarin disuntik di lengan sebelah mana.

Baca juga: Sejak Pandemi Covid-19 di Kukar, Limbah Medis Meningkat, Rumah Sakit dan Puskesmas Keluar Anggaran

Kalau vaksin pertama disuntik sebelah kirim, maka suntikan keduan bisa disebelah kanan agar tidak sakit.

"Karena kan proses penyembuhannya butuh waktu 28 hari," tuturnya.

Satu Tahun Covid-19 di Tarakan

Berita sebelumnya. Sudah satu tahun warga Tarakan hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Lantas apa yang telah dilakukan Pemkot Tarakan menghadapi pandemi ini?

Wali Kota Tarakan, dr Khairul mengatakan, pihaknya telah melakukan PSBB.

Baca juga: Jubir Gugus Tugas Covid-19 Tarakan Sebut Distribusi Vaksin AstraZeneca Belum Bisa Dipastikan

Mengingat Tarakan adalah gerbang masuk pelaku perjalanan ke Kalimantan Utara (Kaltara). Baik melalui air maupun udara.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga telah dilakukan dengan baik, salah satunya memakai masker.

"Termasuk bagaimana beradaptasi dengan Covid-19, tentu kita biasakan. Kebiasaan ini supaya aktivitas ekonomi dan sosial kita bisa tetap berjalan, tetapi upaya pengendalian Covid-19 juga tetap berjalan," ujarnya, Sabtu (20/3/2021)

Baca juga: Mario Teguh di Tarakan, Beri Trik Memanjangkan Umur Kekayaan Bagi Kaum Milenial Kala Wabah Covid-19

Beberapa kegiatan juga mulai diperbolehkan, seperti acara pernikahan, kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial buadaya lainnya.

Meski ada pula beberapa kegiatan yang masih dibatasi, seperti kegiatan olahraga.

"Seperti event pertandingan yang menghadirkan banyak orang dalam waktu bersamaan, itu yang masih kami batasi. Karena memang situasinya kan belum terkendali," katanya.

Baca juga: Kepala SDN 043 Tarakan Tegaskan Tak Wajib Tes Swab bagi Murid yang Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Selain itu, untuk memulai pembelajaran tatap muka juga sedang diupayakan. Bahkan sudah pada tahap simulasi.

"Tentu banyak yang sudah kita lakukan juga. Termasuk penyiapan alat deteksi, seperti PCR, ada beberapa center-center pelayanan untuk tes juga sudah kita siapkan. Baik yang mandiri maupun yang memang program pemerintah," jelasnya. (*)

Berita tentang Tarakan Kalimantan Utara

Penulis Risnawati | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved