Virus Corona di Kukar
Sejak Pandemi Covid-19 di Kukar, Limbah Medis Meningkat, Rumah Sakit dan Puskesmas Keluar Anggaran
Semakin tingginya penggunaan alat medis selama pandemi Covid-19 membuat limbah medis juga ikut meningkat
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Semakin tingginya penggunaan alat medis selama pandemi Covid-19 membuat limbah medis juga ikut meningkat.
Hal itu juga dialami rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Otomatis, dengan meningkatnya limbah medis tersebut membuat anggaran pembuangan limbah medis juga turut meningkat.
Demikian diutarakan oleh Plt Direktur RSUD AM Parikesit, dr Martina Yulianti.
Baca juga: Hari Terakhir Vaksinasi Covid-19 Termin II di Kutim, Yang tak Sempat Bisa Suntik di Puskesmas
Baca juga: Diklaim Berhasil Tekan Tren Kasus Covid-19, Wawali Bontang Basri Rase Kukuhkan 1.323 Relawan
Dia mengatakan, untuk limbah medis rumah sakit bisa menghabiskan dana sampai Rp 1 miliar dalam setahun.
Bahkan, rumah sakit di Kukar sudah memiliki alat pembakar limbah sendiri yakni incinerator yang menggunakan telnologi canggih sehingga dapat menghasilkan sisa pembakaran yang sangat minim.
“Sebelum Covid-19 memang sudah ada,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa, (23/3/2021).
Baca juga: Orang Jepang Merasa Kesepian Lantaran Datang Pandemi Covid-19, Pemerintahnya Buat Kementerian Khusus
Ia menerangkan, penambahan limbah alat medis selama Covid-19 yakni didominasi dengan sisa pemakaian alat pelindung diri (APD) yang dianggap meningkat drastis selama Covid-19.
“Baik selama Covid-19 ini,” singkatnya.
Sementara itu, Pimpinan Puskesmas Rapak Mahang Robert mengungkapkan, untuk angaran limbah medis di puskesmasnya selama Covid-19 juga meningkat.
Baca juga: DPRD Samarinda Mendukung Kampung Tangguh Covid-19 di Kota Tepian, Berharap Ada di Semua Wilayah
Baca juga: NEWS VIDEO Positif Covid-19, Rey Mbayang Unggah Foto Bergandeng Tangan dengan Dinda Hauw
Ia membeberkan, sebelum Covid-19 anggaran limbah medis di puskesmas hanya sekitar Rp 14 juta per tahun.
“Tapi selama Covid-19 ini dalam dua bulan saja sudah memakan biaya Rp 12 juta,” ungkapnya.
Lanjut dia, sebelum Covid-19 limbah medis per bulannya hanya berkisar 30-50 kilogram.
Baca juga: Rentan Terpapar Covid-19, Guru Lansia Jadi Prioritas untuk Divaksin
Baca juga: Jadwal Vaksinasi di Bulan Ramadhan, Tim Satgas Covid-19 Bontang Tunggu Instruksi Pemprov Kaltim
Tapi ucap dia, setelah adanya Covid-19 ini bisa mencapai 100 hingga 150 kilogram per bulan.