Berita Bontang Terkini

Masa Jabatan Walikota Bontang Neni Moerniaeni Resmi Berakhir, Berikut Catatan Prestasinya

Masa jabatan Walikota dan Wawali Bontang, Neni Moerniaeni-Basri Rase kini resmi berakhir sejak Selasa (23/3/2021).

Penulis: Ismail Usman |
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Masa jabatan Walikota Bontang Neni Moerniaeni periode 2016 - 2021 resmi berakhir. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

Selain itu, keberhasilan Neni menciptakan kondisi Kota Bontang yang ramah investasi pun berbuah hasil yang baik.

Alhasil, Neni Moerniaeni sukses menggaet sekaligus dua perusahaan yang mempu menyerap ribuan tenaga kerja, di antaranya, PLTU Teluk Kader kapasitas 2x100 megawatt yang mulai didirikan sejak 2018 lalu.

Berselang setahun berikutnya, giliran PT Energi Unggul Persada (EUP) yang kepincut.

Anak usaha milik gamacorp itu mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit di Bontang Lestari.

Sehingga penyerapan ribuan tenaga kerja berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin di Bontang.

Terbukti dari dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang, di awal 2016 jumlah warga miskin di Bontang mencapai 8.750 orang.

Baca juga: PPKM di Bulan Ramadhan, Pemkot Bontang Bolehkan Gelar Salat Tarawih dan Buka Puasa Bersama

Baca juga: Diklaim Berhasil Tekan Tren Kasus Covid-19, Wawali Bontang Basri Rase Kukuhkan 1.323 Relawan

Namun di penghujung masa jabatan Neni jumlahnya turun sekitar 1000 orang dengan persentase kemiskinan berhasil turun 1 digit menjadi 4,38 persen.

Tak sampai di situ, sejumlah program pengentasan kemiskinan memang getol dilaksanakan.

Diawali dari stimulan warga miskin, Neni - Basri memanfaatkan teknologi untuk mendata para warga kurang mampu.

Memanfaatkan aplikasi e-Warung, setiap Keluarga Miskin (Gakin) bisa menikmati subisidi bulanan seperti beras dan telur.

Selain itu, Neni juga melakukan penataan kampung kumuh di Selambai Lok Tuan melalui program KOTAKU tanpa menggunakan APBD Bontang.

Ditambah lagi, Neni juga berhasil membangun hunian bagi warga kurang mampu. 

Ada 3 Rusunawa yang berhasil dibangunnya, di antaranya Rusunawa Api-api, Rusunawa Lok Tuan, dan Rusunawa Guntung.

Ketiga hunian itu diperuntukkan bagi warga Bontang yang belum memiliki rumah dengan tarif pembayaran rendah.

Namun di akhir jabatannya, Neni Moerniaeni kembali diuji.

Badai pandemi Covid-19 seakan menjadi penghambat dalam menuntaskan program-programnya.

Tetapi di tangan dingin perempuan ini, sebelum jabatanya berakhir secara resmi, Neni berhasil menekan angka penyebaran Virus Corona, serta getol melakukan pemulihan ekonomi yang diluluhlantahkan akibat pandemi Covid-19.

Berita tentang Bontang

Penulis: Ismail Usman | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved