Berita Nasional Terkini
Kisruh Demokrat, Kubu Moeldoko-AHY Debat Sengit & Saling Sindir di TV, Diminta Belajar Etika Debat
Kisruh Partai Demokrat, Kubu Moeldoko - AHY debat sengit & saling sindir di TV, diminta belajar etika debat
TRIBUNKALTIM.CO - Dualisme Partai Demokrat antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko makin meruncing.
Debat sengit dan saling sindir pun terjadi kala perwakilan kedua kubu bertemu di acara TV.
Kubu Kongres Luar Biasa ( KLB) yang diwakili Razman Arif Nasution beradu argumen dengan kubu AHY yang diwakilkan Herzaky Mahendra Putra.
Diketahui, kubu Moeldoko baru saja menggelar konfrensi pers di Hambalang.
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution, berdebat sengit dengan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra.
Dilansir dari TribunWow.com, keduanya terus berdebat saat dipertemukan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Kisruh Demokrat Kini Sasar Ibas Putra SBY, Kubu Moeldoko Undang KPK Masuk ke Megakorupsi Hambalang
Baca juga: Buntut KLB Kubu Moeldoko, Ketua Plt DPC Demokrat Bulungan Melapor ke Polisi: Kami Masih Solid
Sang presenter bahkan berkali-kali turun tangan untuk meredam perdebatan keduanya.
Dalam kesempatan itu, mulanya, Herzaky menyebut Partai Demokrat tengah berbenah mengeluarkan pihak-pihak yang terlibat kubu Moeldoko.
"Saya ini sedih loh, kami kader Partai Demokrat ini sedih dengan segerombolan kecil yang liar ini," kata Herzaky.
"Alhamdulillah, kita perlu bersih-bersih lemak dulu."
"Saya ini kan gemuk, biar kurus, biar slim, biar sehat."
"Saya mesti bersih-bersih lemak, saat ini Partai Demokrat lagi bersih-bersih lemak," sambungnya.
Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Partai Demokrat kubu AHY memercayakan permasalahan ini pada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yassona Laoly.
Ia mengaku percaya Yassona Laoly bisa menentukan legalitas Partai Demokrat secara adil dan objektif.
"Yang enggak bener ini udah keluar, gerombolan liar itu," jelas Herzaky.
"Kami percaya pada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Menkumkam Yassona Laoly."
"Beliau dan tim akan memutuskan secara objektif dan adil."
"Kami percaya masalah legalitas, Beliau lihat kok faktanya kan terang benderang."
Karena itu, menurut dia, Partai Demokrat kubu AHY mengikuti proses seusai hukum yang berlaku.
Namun, ucapan Herzaky itu langsung dibantah Razman.
"Kami ikutin proses hukumnya, kami tidak bermain narasi sana-sini lagi," ucap Herzaky.
"Kalau ikutin kenapa laporin Pak Moeldoko ke Ombudsman?," sahut Razman.
Perdebatan keduanya pun tak bisa dibendung.
Bahkan, Razman sampai menyarankan Herzky belajar debat.
"Ini belum selesai loh, gimana ini," sambung Herzaky.
"Eh kalau debat, kau belajar debat dulu deh," tegur Razman.
Tampak, Herzaky langsung meminta maaf karena perdebatan itu disaksikan masyarakat Indonesia.
Ia juga menyinggung kematangan Razman dalam berpolitik.
"Ini mohon maaf masyarakat Indonesia, ini edukasi yang jelek," ucap Herzaky.
"Kalau ku tanya, kau jawab," sahut Razman.
"Kalau matang itu bisa menahan diri, tahu etika diskusi," sambung Herzaky.
Baca juga: Kubu Moeldoko Serahkan Hasil KLB ke Kemenkumham, Ketua DPD Demokrat Kaltara Angkat Bicara
Moeldoko Tak Jalan Sendiri?
Di sisi lain, Politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais ikut tanggapi dualisme yang terjadi Partai Demokrat.
Sebagaimana diketahui, saat ini ada dua kepemimpinan di Partai Demokrat, yakni di bawah ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan di bawah ketua umum Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Dilansir dari TribunWow.com, Amien Rais lebih menyoroti terkait keterlibatan Moeldoko, ketimbang persoalan internal partai berlambang mercy tersebut.
Baca juga: Jubir AHY Nilai Partai Demokrat Versi KLB Moeldoko Frustasi, Konferensi Pers Hambalang Kode Menyerah
Hal itu disampaikannya dalam kanal YouTube Amien Rais Official, Sabtu (13/3/2021).
Dalam kesempatan itu, Amien Rais menilai Moeldoko tidak berjalan sendiri dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Amien Rais menyakini ada campur tangan dari atasannya yang disebut-sebut sebagai 'Pak Lurah'.
Dalam konteks ini, Pak Lurah yang dimaksudkan adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk peristiwa Moeldoko, saya enggak mencampuri partai lain ya, tapi saya khusus soal Moeldoko ini," ungkap Amien Rais.
"Ini kan sesuatu yang luar biasa," lanjutnya.
"Saya tidak yakin Moeldoko seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari lurah kita itu," kata pendiri Partai Ummat itu.
Amien Rais mengaku semakin yakin lantaran sejauh ini tidak ada sepatah kata pun ataupun tindakan dari Jokowi selaku atasan dari Moeldoko.
"Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah katapun," ucapnya.
Sementara itu terkait desakan mundur kepada Moeldoko, Amien Rais mengaku setuju.
Pasalnya tidak dipungkiri bahwa permintaan supaya Moeldoko mundur dari jabatannya di KSP begitu banyak.
Sehingga ditakutkan akan menimbulkan gejolak yang begitu besar, apalagi andai kata sampai disahkan oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Semua mengatakan, baik yang mendukung Pak Jokowi pun mengatakan tolong itu cepat dilepas dari jabatan KSP itu," ungkap Amien.
Baca juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Konferensi Pers di Hambalang, Kubu AHY Sebut Bentuk Frustasi
"Supaya tidak mengotori rezim Jokowi," lanjut dia.
Lebih lanjut, Amien Rais lagi-lagi menyakini alasan jabatan Moeldoko aman adalah karena memiliki bekingan.
"Tetapi saya kira kalau seseorang sudah sangat dekat itu sudah saling menutup, saling mendukung. Sehingga kalau satu jatuh temannya juga jatuh," terang Amien Rais.
"Jadi memang dilema politik dan moral yang luar biasa," pungkasnya.
(*)