Virus Corona di Balikpapan

Universitas Balikpapan Webinar Ekonomi Kreatif Kala Pandemi Covid-19 Bersama Menteri Sandiaga Uno

Universitas Balikpapan atau Uniba menggelar Webinar dengan tema Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata saat pandemi Covid-19.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
Tangkapan gambar webinar Universitas Balikpapan dengan tema Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata yang dihadiri Menteri Sandiaga Uno. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Universitas Balikpapan atau Uniba menggelar Webinar dengan tema Kewirausahaan, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata saat pandemi Covid-19.

Webinar kali ini spesial menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (RI), Sandiaga Uno.

Sesuai dengan tema yang diangkat, Menteri Sandiaga Uno sangat berkompeten dan sukses di bidang usaha dan akademis.

Baca juga: Debut Perdana Jadi Bupati Berau, Sri Juniarsih Surati Sandiaga Uno, Ini yang Dibahasnya

Baca juga: Kolaborasi Menteri Jokowi, Luhut Binsar Bantu Sandiaga Uno Buat Toilet, Pakai Perusahaan Luar Negeri

Rektor Universitas Balikpapan, Dr Isradi Zainal mengatakan, Uniba terus berkomitmen memberi yang terbaik bagi mahasiswanya.

"Uniba juga melaksanakan pertemuan pengusaha. Ini sesuai dengan komitmen, menjadikan mahasiswa mandiri di bidang kewirausahaan," katanya, Sabtu (27/3/2021).

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut ada lima destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia.

Meski Kalimantan belum masuk ke dalam kategori itu, namun dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara.

Sandiaga pun mengharap Kalimantan Timur bisa masuk menjadi kawasan strategis pariwisata Nasional.

Mengingat, pariwisata dan industri kreatif akan menjadi lokomotif ekonomi untuk keluar dari situasi pandemi.

"Pariwisata akan menjadi rumah bagi 34 juta warga yang punya mata pencaharian di sana," ujarnya.

Baca juga: Kabar Terkini Wishnutama Usai Diganti Sandiaga Uno dari Menparekraf, Jadi Komisaris Utama Telkomsel?

Sandiaga menjelaskan sektor pariwisata dan industri kreatif menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi devisa negara.

Dengan tiga sub sektor yang diunggulkan, yakni kuliner menyumbang 18 persen penghasilan.

Kemudian fashion menyumbang 42 persen dan kriya yang memiliki 15 persen kontribusi terhadap Indonesia.

"Jadi saya harap hal tersebut bisa dijadikan lapangan pekerjaan yang luas," ucap Sandiaga.

Ia juga menjelaskan lebih dari 90 juta orang menikmati manfaat daripada pariwisata. Hal ini merupakan peluang usaba bagi kaum milenial dan Gen Z.

Terlebih, pariwisata dan industri kreatif di masa depan akan digenggam oleh anak muda di Indonesia.

Sehingga, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun mendorong dengan tiga langkah strategi utama.

"Ada inovasi, adaptasi, kolaborasi. Ketiganya harus dikolaborasikan, disaat krisis seperti ini jalan terbaik yang harus diambil adalah memulai bisnis," tutupnya.

Dapat Bantuan dari Kemenparekraf

Berita sebelumnya. Bantuan pemerintah untuk Infrastruktur Ekonomi Kreatif 2021 akan diberikan untuk memfasilitasi penyediaan kelayakan ruang kreatif, dalam bentuk revitalisasi dan sarana.

Fasilitasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas para pelaku ekonomi kreatif (ekraf).

Di Balikpapan, pemerintah setempat tengah menyusun master plan pengembangan ekraf secara optimal.

Baca juga: Polresta Balikpapan Bakal Terapkan Tilang Elektronik, Langgar Lalu Lintas, Begini Taksiran Dendanya

Baca juga: Tunggu Revisi Penetapan Lokasi, BPN Balikpapan Belum Tinjau Jalan Pendekat Jembatan Pulau Balang

Menilik kebutuhan subsektor ekraf dalam tataran yang lebih teknis dan operasional.

Dengan demikian ada pemahaman mengenai ekosistem dan peta industri dari subsektor.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur dan Perekonomian Perkotaan, Litbang-Bappeda Kota Balikpapan, Arfiansyah, sejauh ini pihaknya sudah masuk di tahap pemetaan.

"Kita sedang menyusun pemetaan. Itu akan menjadi bahan analisa untuk merumuskan pengembangan apa saja yang dibutuhkan. Sudah rapat dengan OPD terkait, juga dengan pelaku ekraf yang dulu bergabung di Balikpapan Creative Forum," urai pria yang kerap disapa Arfi, Selasa (2/2/2021).

Baca juga: Walikota Rizal Effendi Kirim WhatsApp ke Ahok, Pertamina Penyumbang Covid-19 Terbesar di Balikpapan

Baca juga: WASPADA Virus Jenis Baru D614G Jangkiti Balikpapan, Mutasi Lebih Cepat Hanya 3 Hari

Menurutnya, data akan diperbarui dengan mendata kembali jumlah pelaku ekonomi kreatif di sejumlah kelurahan.

Sejauh ini, pihaknya sudah mengantongi sekitar 200 pelaku usaha yang bergerak di subsektor ekraf. Jumlah itu yang akan diupgrade kembali.

Pasalnya, data itu bisa saja berubah seiring waktu. Apalagi data itu diambil pada 2016 lalu saat Pemkot mulai mengembangkan ekraf.

"Kelurahan akan berkoordinasi dengan wilayahnya, dengan RT. Nanti RT yang akan mencari pelaku ekraf di wilayahnya dan mengelompokkan kategorinya," jelasnya.

Baca juga: Pegawai Kantor Gubernur Kaltim yang Positif Covid-19 Terus Bertambah, WFH Diberlakukan Sampai Kamis

Target pemetaan ataupun data di kelurahan pada akhir Januari atau paling lambat awal Februari 2021. Selanjutnya akan diklasifikasi sesuai dengan subsektor ekraf. Ada 17 subsektor yang menjadi target pengembangan ekraf tersebut.

Adapun 17 subsektor ekraf tersebut. Adalah pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, seni pertunjukan, penerbitan, dan aplikasi.

"Dari 17 sub sektor ini, ada yang mewakili masing-masing (pelaku ekraf). Kita ada potensi di aplikasi dan game, yang akan dikembangkan," pungkasnya.

Berita tentang Balikpapan

Berita tentang Sandiaga Uno

Penulis Aulia Anggraini dan Heriani| Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved