Virus Corona di Kaltim

Perkebunan Sawit di Kalimantan Timur jadi Sektor Terkuat Selama Covid-19 pada Tahun Lalu

Hanya saja beberapa sektor UMKM masih terus kuat terhadap gempuran pandemi Covid-19 tersebut

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
HO/TRIBUNKALTIM.CO
Ilustrasi Perkebunan Sawit. 

Tutuk mengatakan kenaikan inflasi ini sebenarnya juga ditahan oleh deflasi di sektor transportasi. Hal itu dikarenakan masyarakat masih belum berani keluar daerah menggunakan transportasi umum.

Sedangkan kenaikan inflasi terjadi karena permintaan masyarakat cukup tinggi dan tidak sebanding dengan tingkat produksi.

Baca juga: Ratusan Driver Ojol di Balikpapan Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama, Harap Konsumen tak Cemas Lagi

"Kondisi pandemi dimana daya belinya turun. Hotel dan pangan masih bergejolak harga-harga kita Sebagian defisit artinya produksi lebih rendah dari konsumsi. Itu menyebabkan kondisi inflasi meningkat lebih Tinggi. 2021 banyak ditolong deflasi transportasi," ucap Tutuk Cahyono.

Ia pun meminta pemerintah provinsi Kaltim segera mengevaluasi inflasi tersebut. Sehingga harga-harga komoditas di masyarakat tidak melambung tinggi.

Vaksin Covid-19 Dorong Peningkatan Ekonomi

Bank Indonesia Kalimantan Timur atau BI Kaltim menggelar web seminar ( Webinar) pada Senin (29/3/2021).

Webinar tersebut membahas tentang Percepatan Realisasi Fiskal dalam Upaya Mendorong Percepatan Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim).

Disampaikan oleh Kepala BI Wilayah Kaltim, Tutuk Cahyono, mengatakan gambaran perekonomian Kalimantan Timur tahun lalu berada dalam posisi negatif.

Baca juga: BI Kaltim Target 200 Ribu Merchant Gunakan QRIS

Baca juga: Jelang Nataru 2021, BI Kaltim Pastikan Kebutuhan Uang Cukup dan Jadwal Operasional Disesuaikan

Namun di triwulan pertama tahun 2021 pertumbuhan ekonomi khususnya ekspor keluar negeri di Kaltim cukup tinggi.

Ia mengatakan faktor vaksinasi menjadi salah satu meningkatkan gairah pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.

Hal tersebut dikarenakan beberapa negara yang mendapatkan vaksin mulai berani membeli komoditas yang ada di Kalimantan Timur.

Ia menyebut produk batubara dan PCO menjadi komoditas ekspor yang tinggi di triwulan 2021.

Baca juga: APPBI Kaltim Ambil Langkah Tegas, Pusat Perbelanjaan tak Boleh Buka Saat Lebaran Idul Fitri

"Komoditas ekspor batubara tahun lalu negatif. Tahun Ini sudah 40 persen CPO juga (Naik) 40 persen. Komoditas Kalimantan Timur juga tinggi," ucap Tutuk Cahyono.

Sehingga dengan digerakkannya vaksinasi secara merata maka diyakini pergerakan ekonomi semakin membaik.

Sehingga masyarakat kembali optimis melanjutkan perdagangan bahkan para pembeli khusus luar negeri berani membeli barang dalam Negeri khususnya Kalimantan Timur.

Baca juga: Mall di Balikpapan Dilematis Selama New Normal, Ketua APPBI Kaltim: Ramai Khawatir, Sepi Khawatir

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved