Ibu Kota Negara
Tarik Investor ke Penyangga Ibu Kota Negara, DPRD Balikpapan Kaji Penurunan Pajak Hotel dan Hiburan
Dewan Perwakilan Rakyat Daera Kota Balikpapan tengah mengkaji sejumlah sektor guna mendukung Balikpapan sebagai Kota Penyangga Ibu Kota Negara
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Baca juga: 16 Calon Taruna Akmil TNI Lulus Sidang Parade di Kodam VI Mulawarman, Pangdam Pimpin Proses Seleksi
Baca juga: Hanya Semenit, 71 Orang di China Tertular Covid-19, Berawal Dari Wanita OTG Corona Naik Lift
Salah satu faktor pendorong dibangunnya rumah sekaligus ladang usaha ini adalah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Dengan adanya IKN, tentu orang ingin punya rumah tinggal namun juga bisa berbisnis di situ, tidak mesti mencari tempat lagi. Usaha seperti cafe, dan lainnya. Sehingga kami menangkap potensi tersebut," tuturnya.
Di tengah kondisi ekonomi yang melambat, Agung Podomoro Land tetap menggeliatkan bisnis properti. Properti menjadi salah satu investasi menjanjikan di masa pandemi Virus Corona ( covid-19 ), selain emas serta saham.
Aries mengaku optimistis akan pemindahan IKN sangat kuat. Hal ini juga membantu investor menanamkan modalnya di Balikpapan, terutama sektor properti.
Baca juga: Berkaca pada OTT Bupati Kutim Ismunandar, Wagub Kaltim Ingatkan Petahana tak Pakai Fasilitas Negara
Baca juga: Masamba, Luwu Utara Porak Poranda Diterjang Banjir Bandang, Evi Masamba Menangis Minta Pertolongan
Menurutnya, investor tentu akan paham dengan pemindahan IKN yang butuh proses panjang. Jika tidak berinvestasi dari sekarang, harga tanah properti beberapa tahun ke depan bisa saja melonjak naik.
Takutnya kalau Ibu Kota Negara sudah ada, harga tanah akan gila-gilaan.
"Kami menyasar pasar dari luar Kalimantan Timur. Jika mempersiapkan orang-orang luar yang kalau berinvestasi di Penajam, mungkin kurang pas.
"Idealnya di Balikpapan, pintu gerbang ada di sini. Orang pun berlalu lalang, melewati Balikpapan," ucapnya.
Berita tentang Ibu Kota Negara
Penulis Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
