Virus Corona di Balikpapan

Siap Belajar Tatap Muka 2021, Disdik Balikpapan Siapkan Skema

Dinas Pendidikan Kota Balikpapan siap membuka kembali kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 nanti

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi simulasi pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Balikpapan pada akhir tahun kemarin.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Negara Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.

Sementara 23 negara lainnya sudah menerapkan konsep pembelajaran tatap muka.

Karena itu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas untuk para satuan pendidikan di Indonesia. 

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Setuju Pembelajaran Tatap Muka, Namun Ini Syaratnya

Baca juga: Ikuti Instruksi Presiden Jokowi, Pemkot Bontang Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Digelar Juli 2021

Demikian disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim di Jakarta.

Dia mengatakan pembelajaran jarak jauh menimbulkan beberapa tantangan.

Nadiem mengungkapkan para siswa terkendala untuk berinteraksi dengan siswa lainnya.

"Satu di antara tantangan terbesar adalah murid tidak bisa ke sekolah untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dan guru mereka," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).

Menurut Nadiem, banyak manfaat dari pembelajaran tatap muka yang tidak bisa didapatkan dari pembelajaran jarak jauh.

Selama ini, pertimbangan utama dalam penyelenggaraan pendidikan selama pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan serta tumbuh kembang dan hak anak.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Digelar Juli, Balikpapan Tunggu Petunjuk Lanjutan dari Kemendikbud

"Manfaat pembelajaran tatap muka pada kenyataannya memang sulit untuk digantikan dengan pembelajaran jarak jauh," tutur Nadiem.

Mantan CEO Gojek ini mengungkapkan Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh, sementara 23 negara lainnya sudah.

UNICEF menyebut bahwa anak-anak yang tidak dapat mengakses sekolah secara langsung semakin tertinggal dan dampak terbesar dirasakan oleh anak-anak yang paling termarjinalisasi.

"85 persen negara di Asia Timur dan Pasifik telah melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Berdasarkan kajian UNICEF, pemimpin dunia diimbau agar berupaya semaksimal mungkin agar sekolah tetap buka atau memprioritaskan agar sekolah yang masih tutup dapat dibuka kembali," ungkap Nadiem.

Seperti diketahui, Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas untuk para satuan pendidikan di Indonesia. 

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan sekolah wajib menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, setelah para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut seluruhnya divaksin. 

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kutim Melandai, Sisa Dua Kecamatan yang Masih Zona Merah

Baca juga: Persiapan Belajar Tatap Muka di Malinau, Tahap Awal Vaksinasi Covid-19 untuk Guru di Perkotaan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved