Kunjungan Mendikbud Nadiem Makarim
Menteri Nadiem Makarim Dicurhati Guru Penggerak, Waryono Mengeluh Soal Pendidikan di Calon IKN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim menggelar diskusi bersama calon guru penggerak.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim menggelar diskusi bersama calon guru penggerak.
Laki-laki yang kerap disapa Mas Menteri itu mendengar keluh kesah daripada calon guru penggerak (CGP) di Kalimantan Timur.
"Saya tidak akan memberi arahan, hari ini saya mau mendengar curhat dan kritik dari guru penggerak disini," ujarnya, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Menteri Nadiem Makarim Sebut Siswa Mulai Depresi Akibat tak Bisa Pergi Sekolah
Baca Juga: BREAKING NEWS Tinjau Vaksinasi Covid-19, Menteri Nadiem Apresiasi Guru Jadi Prioritas di Balikpapan
Seorang pendamping guru penggerak di ring I lokasi calon Ibu Kota Negara atau di Sepaku, membeberkan kritiknya.
Waryono (43) yang merupakan guru SMA N 3 Sepaku mengaku, percepatan dunia pendidikan di tempat itu tak sejalan dengan pembangunan IKN.
Sebagai calon lokasi Ibu Kota Negara, Sepaku seharusnya mendapat perhatian khusus bagi pembangunan pendidikan.
Ia pun berharap kepada pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, untuk memajukan pendidikan di Sepaku sebagai calon IKN.
Baca Juga: Anggota DPR RI Hetifah Dorong PTM Terbatas, Guru PAUD di Balikpapan Nilai Belajar Daring tak Efektif
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Anggap Rentan Saat Pandemi Covid-19, Balikpapan Subsidi SPP Sekolah Swasta
"Pembangunan begitu cepat di sana. Tapi untuk dunia pendidikan belum secepat pembangunan yang dilakukan," katanya.
Permintaan memajukan pendidikan di lokasi calon Ibu Kota Negara cukup beralasan.
Sebab, dalam beberap tahun ke depan akan banyak anak sekolah berpindah ke Sepaku.
Sehingga transformasi pendidikan yang digaungkan melalui program calon guru penggerak bisa terus dilanjutkan.
"Setidaknya apa yang dimiliki guru penggerak bisa memberi peluang bagi guru lain menuju merdeka belajar di wilayah pedalaman," terangnya.
Selain itu, Waryono pun membeberkan sejumlah kendala lain yang dialami guru di calon lokasi Ibu Kota Negara baru.
Salah satu yang masih menjadi sorotan ialah tidak adanya signal yang stabil.
Ini menyulitkan guru dalam upgrade sistem pembelajaran.
Baca Juga: Proses Visum di RSKD Balikpapan Selesai, Korban Dinyatakan Sesuai Dengan Identitas HR yang Hilang
Baca Juga: Kadisporapar Doortje Marpaung Sebut Potensi Besar Anak Muda Balikpapan Kembangkan Ekonomi Kreatif
Untuk itu, ia pun berharap calon guru penggerak diberi kebebasan ruang dalam mengeksekusi program di satuan pendidikannya.
"Kendala yang dirasakan CGP di sana adalah signal yang naik turun. Saya memberi masukan, kalau bisa guru penggerak diberi kedudukan bagi satuan pendidikanny," pungkasnya. (*)