Berita Kaltim Terkini
Bincang Pariwisata Dispar Ingatkan Peran CHSE di Perhotelan, Harus Menjaga Kebersihan Lingkungan
Untuk pertama di 2021 Dinas Pariwisata Kaltim menggandeng wartawan pada Bincang Pariwisata bersama Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni
Penulis: Nevrianto | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Untuk pertama di 2021 Dinas Pariwisata Kaltim menggandeng wartawan pada Bincang Pariwisata bersama Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni.
Hadir juga Plt Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Kaltim Budi Wahjono di Rumah Ulin Arya Desa Bayur Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur.
Baca juga: Dukung Pariwisata Kaltim, BI Lakukan Pendampingan untuk Pengembangan Derawan dan Maratua
"Kita wujudkan berwisata aman di masa pandemi Covid 19, seperti di Rumah Ulin Arya Sempaja Utara Samarinda Utara Kalimantan Timur," ujar Sri Wahyuni.
"Dengan adanya Clean Healthy Susitanable Enviroment (CHSE) kita wujudkan berwisata aman di temgah pandemi. Bila CHSE kita tak khawatir dan was was berwisata karena bersih, sehat, peduli keselamatan dan peduli lingkungan," lanjut Sri Wahyuni, Kamis (8/4/2021).
Sri Wahyuni menuturkan terkait dengan dukungan Pemprov Kaltim di tengah pandemi.
Sri Wahyuni mengaku belajar dari tahun lalu, 2020.
"Ketika Pandemi melanda relatif berhenti, terbukti dari data kita menunjukkan angka 2,8 juta kunjungan wisatawan mancanegara kemudian 19.000 wisatawan domestik. Data didapatkan dari jumlah bandara dengan sebaran di kabupaten maupun kota di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Kaltim Persilakan Pengelola Buka Tempat Wisata Seperti Biasanya
"Kita tidak stop promosi pariwisata. Kita mempromosikan produk destinasi secara online tak terbatas maupun secara offline dengan terbatas sesuai protokol kesehatan karena belum tahu pandemi kapan berakhir," ujarnya.
"Sebut saja Pulau Malahing di Kota Bontang, Pulau Miang di Kabupaten Kutai Timur memiliki pesona keindahan lautnya. Untuk pulau Miang jika menyelam sangat indah alam bawah lautnya. Kemudian destinasi wisata Samarinda di antara destinasi wisata di Samarinda, Rumah Ulin menerapkan CHSE," ujarnya.
Baca juga: 20 Pemilik Hotel Ikut Bimtek Sertifikasi Hotel di Sangatta, Ini Pesan Kadis Pariwisata Kaltim
Terkait aspek CHSE di antaranya Community Tourism, kesehatan, keselamatan, keamanan dan peduli lingkungan.
"Ketika kita berusaha mewujudkan desa wisata maka yang harus dijaga yakni menjaga kelestarian alam bersih dari sampah. Dan ini jadi basis utama atau entry poin,"ungkapnya.
Sri Wahyuni menyebutkan, langkah Dispar Kaltim tak hanya bicara Pokdarwisnya kemudian kelola. Tapi tak merangkul lebih banyak masyarakatnya siap atau tidak menjadi desa wisata.
Masyarakat harus padu jika mau jadi desa pariwisata. Dan ingat harus care sangat menjaga kebersihan. Dan CHSE bukan hanya saat pandemi saja namun kelak jika pandemi berakhir CHSE tetap berperan penting," tegasnya.
Baca juga: Promosikan Wisata Kaltim, Dispar Bikin Pagelaran Seni Secara Virtual di Penangkaran Rusa PPU
Sementara Ketua IHGMA Kaltim, Budi Wahjono mengutarakan peran IHGMA terhadap CHSE dimana peran hotel merupakan salah satu unsur pariwisata yang kebetulan berpartisipasi di bidang akomodasinya tak bisa dipisahkan dengan CHSE.
"Pada September 2020 dikeluarkan CHSE unsur yang mencakup CHSE ada 8 unsur di antaranya Hotel, Restoran atau Rumah Makan, Pondok Wisata, Daya Tarik Wisata, Desa Wisata, Arung Jeram, Selam dan Lapangan Golf,"sebutnya.
Budi melanjutkan untuk perhotelan di Kaltim yang tervertifikasi CSHSE sebanyak 121 hotel memenuhi verifikasi CHSE dari 5756 Hotel secara Nasional yang sudah memnuhi kualifikasi CHSE.
Baca juga: Mengintip Aktivitas Winda Rusdian, Putri Wisata Kaltim Kala Pandemi Covid-19 di Sangkulirang
Untuk saat ini penilaian CHSE dari tim independen di sejumlah hotel Kaltim terus berjalan.
"Capaian Kaltim hanya sekitar 2.1 persen terverifikasi CHSE. Di masa pandemi kiprah pehotelan benar-benar harus memasyarakatkan market domestik yang mengisi kesibukan okupansi kita selama pandemi," ujarnya.
"Syukurnya secara trend aktifitas okupansi itu naik. Kalau hotel sepi UMKM sepi karena simbiosis mutualisme, sebab produk di hotel merupakan karya dari UMKM,"jelasnya.
Berita tentang Pariwisata Kaltim
Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Mathias Masan Ola