Berita Balikpapan Terkini
Pemerintah Usulkan 20 Hektare Pengembangan Produk Cabai dan Bawang Merah di Balikpapan
Pemerintah terus menggalakkan pemulihan ekonomi termasuk mendorong penerimaan daerah dari sektor pertanian.
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pemerintah terus menggalakkan pemulihan ekonomi termasuk mendorong penerimaan daerah dari sektor pertanian.
Di Balikpapan, pemerintah berencana menggali sektor pertanian kendati memeiliki luas lahan yang terbatas.
Ada 3 komoditas pertanian yang akan dikembangkan, yakni cabai, bawang merah, dan pepaya.
Baca Juga: DP3 Balikpapan Bakal Kembangkan Tiga Komoditas Pertanian Meski Lahan Terbatas
Baca Juga: Kodim 0904/Tng Lakukan Pembinaan Teritorial di Desa Samurangau, Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu
Menurut Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heria Prisni, cabai memiliki nilai ekonomis tinggi.
Harga cabai juga memberikan tekanan inflasi yang besar setiap tahunnya.
"Apalagi, komoditas ini memberikan andil inflasi pada kelompok bahan makanan," ujar Heria, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Bupati Paser Fahmi Fadli Bertekad Tingkatkan Pendapatan Daerah dari Sektor Pertanian
Baca Juga: 14 Tahun THL di Perbatasan RI-Malaysia, Penyuluh Pertanian Ini Dilantik PPPK, Masuk Lulusan Terbaik
Tahun ini diusulkan pengembangan cabai dan bawang merah masing-masing seluas 20 hektare.
Sedangkan pengembang papaya masih didata berapa luas lahan yang bisa dikembangkan.
Sedang untuk komoditas pepaya, diakui Heria belum dapat dipastikan luasannya karena masih dilakukan identifikasi.
Untuk tahun lalu, Heria menyebutkan tingkat keberhasilan kemampuan penyediaan cabai mencapai 160,93 persen.
Baca Juga: Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Canangkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
Baca Juga: Pertanian di Paser Jadi Sektor Andalan, Prioritaskan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung
Dari catatannya hingga Juni 2020 adanya surplus penyediaan cabai dengan luas tanam 50 hektare.
Namun pada Oktober, November dan Desember 2020 produk turun disebabkan cuaca ekstrem.
Sementara untuk bawang merah penyediaannya baru mencapai 14 ton atau 0,77 persen dari kebutuhan Kota Balikpapan.
"Bawang merah kemampuan kita hanya 0,77 persen. Makanya kita mau kembangkan bawang merah. Sementara Pepaya jeninya Kalina dan Mini," pungkasnya. (*)